Nadia Hawasyi | Instagram Nadia Hawasyi

Uswah

Nadia Hawasyi, Mengaji Butuh Adab Bukan Saweran

Bakat Nadia di bidang tilawah telah nampak sejak usia dini.

Oleh IMAS DAMAYANTI

Viralnya sebuah video seorang qariah yang mengaji kemudian menjadi sasaran saweran sejumlah laki-laki mengundang keprihatinan. Dalam video tersebut, Nadia Hawasyi, sang qariah terlihat sedang fokus melantunkan ayat suci Alquran.

Tiba-tiba, beberapa orang datang secara bergantian untuk menyawernya. Dengan ketetapan hati, Nadia tetap bergeming dan melanjutkan bacaan Alqurannya. 

Saat dihubungi Republika melalui sambungan telepon, Rabu (11/1/2023), Nadia mencurahkan rasa kesalnya kala disawer. Menurut Nadia, aksi sawer-menyawer qari ataupun qariah seolah lumrah dilakukan masyarakat wilayah Banten, khususnya Pandeglang dan Serang. 

“Jadi (kejadian disawer) itu kan di luar kendali saya. Kejadiannya nggak terduga kejadian seperti itu terjadi. Dan kejadian itu pun sudah lumayan lama sekitar dua bulan lalu, hanya baru viral sekarang,” kata Nadia.  

Saat itu, Nadia diundang untuk membaca Alquran di sebuah acara peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. Saat sedang melantunkan ayat suci, panitia naik ke atas panggung—baik laki-laki maupun perempuan—untuk menyawernya tanpa melakukan konfirmasi terlebih dahulu. 

Nadia mengaku tidak bisa langsung menegur para panitia ataupun langsung turun dari atas panggung. Sebab, posisinya saat itu ia sedang mengaji. Apabila langsung berhenti saat itu juga, dia khawatir akan mengubah makna ayat yang dibacakan. 

“Saya tidak boleh berhenti sembarangan atau langsung meninggalkan panggung, khawatir mengubah makna,” kata Nadia.

 
Saya tidak boleh berhenti sembarangan atau langsung meninggalkan panggung, khawatir mengubah makna.
NADIA HAWASYI
 

Dari peristiwa tersebut, Nadia ingin sama-sama mengajak masyarakat untuk memetik hikmah dari peristiwa yang dialaminya. Nadia menegaskan, amat penting bagi seorang qari atau qariah atau siapa pun yang sedang mengaji untuk senantiasa memperhatikan adab dan etika. Begitu juga bagi mereka yang mendengarkan lantunan ayat suci Alquran. 

Nadia mengungkapkan bahwa etika mengaji sangatlah penting. Bagi seorang qari serta qariah, dibutuhkan konsentrasi demi mengingat hafalan saat membacakan ayat suci Alquran.

Karena itu, Nadia menyayangkan aksi saweran tersebut. Dia pun mengingatkan bagi siapa pun yang hendak memberikan apresiasi kepada para qari dan qariah, hendaknya mereka menyampaikannya dengan cara-cara santun agar menghormati para pelantun Alquran.

Dia mengingatkan, hal terpenting adalah jamaah yang menyimak bacaan Alquran, seyogianya bisa mengingat dan menghargai sakralnya lantunan suara Alquran.

“Jadi mungkin salah satu hikmah juga dari kejadian ini adalah agar kita semua memperhatikan etika mengaji. Khususnya bagi panitia, agar lebih hati-hati ke depannya jika ingin mengapresiasi qari ataupun qariah,” ujarnya. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by ناديا حواش

Aksi Sawer Qariah Dinilai Bentuk Pelecehan Seksual

Apalagi, sawer tersebut dilakukan dengan menyelipkan uang ke kerudung seorang qariah.

SELENGKAPNYA

Telusur Sejarah Pembukuan Alquran

Pembukuan Alquran dimulai pada masa sahabat Nabi Muhammad SAW.

SELENGKAPNYA

Saat HB Jassin Menerjemahkan Alquran

Saya tidak bisa membayangkan bagaimana orang tidak pernah membaca buku-buku sastra.

SELENGKAPNYA