Ustaz Dr Amir Faishol Fath | Republika

Motivasi Alquran

Indahnya Shalat Malam

Nabi SAW pernah melaksanakan shalat malam sampai bengkak kakinya, sebagai bukti syukur kepada-Nya.

DIASUH OLEH USTAZ DR AMIR FAISHOL FATH; Pakar Tafsir Alquran, Dai Nasional, CEO Fath Institute

Allah SWT sangat sayang kepada hamba-Nya. Karena itu, Allah SWT panggil mereka agar mendekat kepada-Nya. Surah al-Muzzammil diturunkan untuk membawa pesan ini, “Yaa ayyuhal muzzammil qumillaila illaa qaliilaa” (Wahai yang berselimut bangunlah malam dan tidurlah sedikit) (QS al-Muzzammil [73]: 1-2).

Panggilan ini menggambarkan kasih sayang-Nya yang sangat tinggi agar hamba-Nya tidak terlena dengan dunia. Sebab, Allah SWT yang menciptakannya pasti tahu tabiat manusia sebagai makhluk-Nya, bagaimana seharusnya mereka menggapai kebahagiaan.

Bahwa jalan kabahagian satu-satunya adalah hanya mendekatkan diri kepada-Nya. Terutama di malam hari, karena itu Allah perintahkan dalam surah ini “qumillaila” (bangunlah malam). 

Mamang dalam Alquran waktu malam mempunyai posisi tersendiri bagi Allah. Ada malam khusus yang paling istimewa disebut “lailatul qadar”. Untuk ini Allah turunkan surah Alqadar. Di dalamnya dijelaskan bahwa Alquran diturunkan pada malam al-Qadar: “Innaa anzalnaahu fii lailitil qadr” (QS 97: 1).

Lebih jauh, dijelaskan bahwa ibadah di malam ini lebih besar pahalanya daripada ibadah selama seribu bulan “lailatul qadri khairun min alfi syahrin” (QS 97: 3).

Dalam surah al-Fajr: 2, Allah SWT bersumpah dengan sepuluh malam “Wa laayaalin ‘asyr”. Maksudnya sepuluh malam pertama bulan Dzulhijjah. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa beribadah pada sepuluh malam tersebut setara pahalanya dengan mati syahid (HR Bukhari).

Dari perintah “qumillaila” bukan maksudnya tegakkan shalat sepanjang malam, tetapi sebagiannya saja. Allah memberikan batasan, “nishfahuu awinqush minhu qalillaa, aw zid alaihi” (separuh malam atau kurangi sedikit atau lebih dari itu) (QS 73: 3). Maksudnya itu pilihan waktu yang sesuai dengan fitrah manusia, bisa separuh malam atau sepertiga atau dua pertiganya.

Ibn Abbas mengatakan, "Siapa yang melakukan shalat malam setelah shalat Isya maka ia dihitung sama dengan orang yang mengahadap Allah dalam keadaan rukuk dan sujud."

Dengan ini tampak bahwa sebenarnya Allah ingin hamba-Nya selalu bersama-Nya baik sebelum atau sesudah tidur, sambil mengingat nikmat-nikmat-Nya.

Mengapa menggunakan redaksi “yaa ayyuhal muzzammil” (Wahai yang berselimut)? Ceritanya waktu itu orang-orang kafir Makkah sedang berkumpul di Darun Nadwah (MPR-nya sekarang), untuk menghalangi dakwah Nabi SAW.

Mendengar hal itu Nabi SAW langsung berselimut dalam keadaan sedih, maka turunlah surah ini memberikan solusi. Bahwa untuk menghadapi ancaman orang-orang kafir dan berbagai kesulitan lainnya cukuplah dengan mendekat kepada Allah, caranya bangun shalat malam.

Seakan Allah mengatakan kepada nabi-Nya, jangalah bersedih, istirahatkanlah dirimu bersama-Ku, dekati Aku, semua ancaman mereka di tangan-Ku, perbanyaklah shalat malam. 

Di sini kita mengerti mengapa Nabi SAW pernah bersabda kepada Bilal, “Arihnii bish shalaati yaa Bilaal” (istirahatkan aku dengan shalat wahai Bilal) (HR Abu Daud).

Bahwa hanya dengan shalat jiwa ini akan benar-benar istrahat dan merasa aman dari segala anacaman. Shalat adalah solusi segala permasalahan seberat apapun. Bagi Nabi SAW, shalat malam tetap wajib sampai wafat, sekalipun bagi umatnya diringankan menjadi sunnah muakkadah seperti yang terdapat pada penutup surah al-Muzzammil: 20.

Diriwayatkan bahwa Nabi SAW pernah melaksanakan shalat malam sampai bengkak kakinya, sebagai bukti syukur kepada-Nya (HR Bukhari). Bila tidak mampu melaksanakannya karena sakit, Nabi SAW menggantinya dengan shalat Dhuha sebanyak 12 rakaat.

Sujud Ala Rasulullah

Ada dua cara sujud berbeda yang sumbernya sama-sama berasal dari HR Abu Daud.

SELENGKAPNYA

Lima Jenis Perempuan dalam Alquran

Meski hidup ribuan tahun lalu, karakteristik dan sifat para wanita itu tetap abadi sampai sekarang.

SELENGKAPNYA

Hak Istri Saat Berhubungan Badan

Allah memerintahkan para suami agar bergaul dengan istri mereka dalam batas wajar.

SELENGKAPNYA