
Zakat
Hadapi 2023, Filantropi Sasar Kemiskinan
Penguatan Baznas di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota melalui empat penguatan dan menekankan prinsip 3A terus didorong.
JAKARTA – Masyarakat Indonesia saat ini sudah makin merasakan manfaat zakat. Para mustahik sudah bisa menikmati manfaat zakat di berbagai bidang, dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga sosial. Hal itu tak luput dari program pemberdayaan zakat yang dilakukan oleh sejumlah lembaga filantropi.
Memasuki 2023 ini, sejumlah lembaga filantropi merilis beragam program yang memang dibutuhkan masyarakat. Dewan Pengarah Rumah Zakat Nur Efendi mengatakan, pihaknya masih melanjutkan dan menguatkan pemberdayaan zakat di poin-poin tertentu. “Kita masih concern bagaimana kita melakukan pemberdayaan yang terintegrasi di wilayah yang kita pakai di (program) Desa Berdaya. Jadi, kita masih melakukan pemberdayaan berbasis wilayah dengan program desa berdaya,” kata Efendi saat dihubungi Republika, Jumat (6/1/2023).
Kita masih concern bagaimana kita melakukan pemberdayaan yang terintegrasi di wilayah yang kita pakai di (program) Desa Berdaya.NAMA TOKOH
Dia mengatakan, pada tahun 2022 itu, Rumah Zakat telah mendampingi bersama-sama dengan stakeholder sekitar 1.724 jiwa yang tersebar di seluruh Indonesia dalam program-program pemberdayaan. Penekanan program pemberdayaan Rumah Zakat di 2022 dalam program tersebut, kata dia, adalah bagaimana Rumah Zakat memaksimalkan dan memperbanyak program-program yang bisa mengentaskan angka kemiskinan langsung.
“Kalau di 2022 kita bisa mengubah mustahik jadi muzaki sebanyak 15 persen yang keluar dari kemiskinan, yang kita intervensi dari ekonomi dengan menggunakan ukuran indeks zakat nasional. Pada tahun 2023 kita ingin memastikan kembali dan memperbesar target itu dengan beberapa pendekatan,” kata dia.
Pada 2023 ini, dia menjelaskan, Rumah Zakat ingin mengoptimalkan peran dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia. Pendekatannya dilakukan dengan program pemberdayaan yang mengentaskan kemiskinan. Dia menambahkan, target penghimpunan Rumah Zakat pada 2023 diharapkan tumbuh 36 persen atau menyentuh kepada 1,5 juta jiwa penerima manfaat. Dalam target tersebut, alokasi program pemberdayaan zakat mencapai sekitar 60 persenan.
View this post on Instagram
“Karena kan sebenarnya program yang kita lakukan itu kan pemberdayaan, (pemberdayaan) tidak mesti ekonomi. Misalnya, program kesehatan, membuat yang sakit jadi sehat. Program pendidikan, membuat orang agar terdidik dengan baik,” kata dia.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad berterima kepada seluruh lembaga filantropi Islam skala nasional yang telah bersama-sama dan berkolaborasi dengan Baznas untuk mewujudkan kesejahteraan umat sepanjang tahun 2022. Pada tahun 2023, kata dia, program pemberdayaan zakat untuk mustahik makin dapat teroptimalisasi.
Menurut Noor, dalam rangka optimalisasi dan harmonisasi organisasi pengelola zakat secara nasional, penting bagi Baznas dan lembaga amil zakat (LAZ) skala nasional untuk bergerak dalam satu visi, satu tujuan, dan satu barisan untuk mewujudkan visi sebagai lembaga utama menyejahterakan umat. “Berkenaan dengan penyatuan visi dan tujuan inilah kita semua sepakat melakukan Konsolidasi Gerakan Zakat Tahun 2023 dalam menyejahterakan umat yang disinggung juga dalam agenda Rapat Koordinasi Lembaga Amil Zakat Skala Nasional (Rakor Laznas) tahun 2022,” ujar Noor.
Dalam dua tahun terakhir, pihaknya terus mendorong penguatan Baznas di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota, melalui empat penguatan dan menekankan prinsip 3A. Prinsip tersebut yakni Aman Syar'i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI.
Empat penguatan itu dinilai bertujuan untuk mengefektifkan pengelolaan zakat di Indonesia, yakni penguatan kelembagaan, penguatan SDM, penguatan infrastruktur, dan penguatan jaringan. “Hal inilah yang terus didorong Baznas, termasuk di tingkat laznas,” kata Noor. Dia berharap Baznas dan LAZ dapat menjalin hubungan yang makin dinamis dan positif agar pengelolaan zakat, infak, dan sedekah dapat makin optimal untuk menjalankan program pada 2023.
View this post on Instagram
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.