Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kanan) berdialog dengan para pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (2/1/2023). Presiden Jokowi ingin memastikan aktivitas perekonomian pada sektor rill berjal | ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Ekonomi

Melihat Geliat Ekonomi Usai Pencabutan PPKM

Presiden Jokowi meminta para pedagang kembali optimistis setelah PPKM dicabut.

JAKARTA — Pencabutan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diharapkan berdampak positif terhadap perekonomian dan menjadi modal bagi Indonesia untuk menghadapi ancaman resesi global 2023.

Pada Senin (2/1), Presiden Joko Widodo pun langsung mengunjungi Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, guna melihat sejauh mana aktivitas sektor riil setelah pencabutan PPKM.

Berdasarkan pantauan, pusat perbelanjaan Pasar Tanah Abang tampak mulai bangkit dengan ramainya konsumen yang berdatangan. Hal itu seperti yang diakui salah satu penjual pakaian, Guenzo (36) asal Sumatra Barat, yang sudah berjualan 12 tahun di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Ia mengatakan, mulai akhir 2022 hingga awal 2023, penjualannya meningkat secara perlahan. Sebelumnya, tingkat penjualannya merosot drastis akibat pandemi Covid-19.

 
Omzet penjualan mengalami penurunan sekitar 50 persen dari sebelum pandemi Covid-19.
 
 

"Omzet penjualan mengalami penurunan sekitar 50 persen dari sebelum pandemi Covid-19. Mulai akhir tahun, penjualan perlahan membaik dan bisa mendapatkan omzet di atas Rp 2 juta," kata Guenzo di Jakarta, Senin (2/1).

Meski pemberlakuan PPKM sudah dicabut oleh pemerintah, Guenzo mengungkapkan, penjualan belum pulih sepenuhnya karena perekonomian masyarakat yang belum stabil. Selain itu, masyarakat saat ini lebih senang berbelanja secara daring sehingga jumlah pembeli yang belanja langsung di pasar mengalami penurunan.

"Perekonomian masyarakat belum normal karena harga kebutuhan yang lainnya juga naik mungkin. Jadi, konsumsi untuk |pakaian agak menurun, tidak seperti sebelum pandemi," ujarnya.

photo
Pedagang menjual pakaian anak melalui siaran streaming di Pasar Tanah Abang Blok B, Jakarta, Jumat (23/12/2022). Menurut pemilik toko, penjualan online menjadi alternatif ditengah menurunnya penjualan secara langsung. Selain itu, sekitar 80 persen dari total omset penjualan dihasilkan melalui penjualan secara online. Republika/Thoudy Badai - (Republika/Thoudy Badai)

Penjual pakaian di kawasan Jati Baru dua, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jeki (25), menyampaikan hal yang sama. "Yang namanya dagang tidak menentu. Namun, untuk omzet per harinya bisa mendapatkan Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta," kata Jeki.

Pedagang lainnya, Zainal Mustafa (25 tahun), yang berjualan sejak 2019, berharap konsumen dapat kembali belanja di Pasar Tanah Abang tanpa takut adanya pandemi setelah PPKM dicabut. "Pada pandemi kita vakum berjualan selama setengah tahun dan penjualan baru meningkat pada akhir 2022," ujar Zainal.

Zainal mengaku mengalami peningkatan omzet penjualan hingga mencapai Rp 8 juta dalam satu hari. "Omzet penjualan untuk hari libur bisa mencapai Rp 8 juta. Tetapi, kalau hari biasa di bawah Rp5 juta," ujarnya.

Sementara itu, pembeli di Pasar Tanah Abang bernama Utin (39) asal Pandeglang, mengaku sering berbelanja di pasar tersebut. Ia kemudian menjual barang yang ia beli di daerah tempat tinggalnya.

"Saya rutin berbelanja di Pasar Tanah Abang karena saya pedagang di daerah Pandeglang dan dalam sepekan dapat berbelanja sebanyak dua hingga tiga kali ke sini," kata Utin di Jakarta.

Optimisme Jokowi

Presiden Joko Widodo secara resmi menyudahi kebijakan PPKM pada Jumat (30/12/2022). Untuk melihat manfaat pencabutan PPKM terhadap perekonomian, Jokowi pada Senin (2/1) melakukan peninjauan di Pasar Tanah Abang.

"Ya saya ingin melihat sektor riil itu bergerak seperti apa karena ini adalah pasar bagi produksi-produksi yang ada di daerah-daerah. Kalau di sini turun berarti produksinya juga turun," ujar Jokowi seusai meninjau Pasar Tanah Abang.

Jokowi ingin agar optimisme para pedagang kembali tumbuh pada 2023 setelah Indonesia menghadapi tahun yang sulit pada 2022. Pergerakan di sektor perdagangan ini diharapkan juga terjadi di pasar di berbagai daerah lainnya.

"Sehingga kita harapkan pada 2023 itu ada optimisme karena PPKM sudah dicabut. Tidak hanya Pasar Tanah Abang, tapi juga pasar di Palembang, Pasar Terong di Makassar, Pasar Beringharjo di Yogya, Pasar Turi di Surabaya, Pasar Johar di Semarang, Pasar Baru di Bandung, Pasar Gede Bage di Bandung, semuanya kita harapkan muncul optimisme. (PPKM) sudah dicabut," kata Jokowi.

Dalam peninjauannya tersebut, Jokowi juga sempat berdialog dengan para pedagang. Menurut mereka, omzet yang didapatkan pada 2022 pun mengalami peningkatan dibandingkan pada 2021. "Kita harapkan 2023 juga lebih baik dari 2022," ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi menyebut para pedagang sudah memanfaatkan sektor digital untuk meningkatkan nilai penjualannya. Menurut dia, digitalisasi bisa mempermudah transaksi perdagangan antara produsen dan konsumen.

“Saya kira ini sebuah lompatan masuk ke sistem digital, pasar digital, yang kita harapkan makin mempermudah bertemunya antara produsen dengan konsumen, penjual dengan pembeli,” ujarnya.

Ia pun meyakini pertumbuhan ekonomi Tanah Air pada 2024 akan meningkat apabila Indonesia mampu melewati tahun 2022 dan 2023 dengan baik. Ia juga optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 mampu berada di atas 5 persen.

"Saya optimistis pada 2022 pertumbuhan ekonomi kita di atas 5 persen. Kita harapkan, kita berdoa juga, tahun 2023 ini bisa di atas 5 persen lagi," kata Jokowi.

Berdampak positif 

Ekonom Center of Reform on Economics (Core Indonesia) Yusuf Rendy menyebut kebijakan pencabutan PPKM akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I 2023 hingga sepanjang 2023.

“Umumnya pertumbuhan ekonomi di kuartal ketika pemerintah sudah mulai melonggarkan aktivitas mobilitas masyarakat, dibanding pertumbuhan ekonomi di kuartal ketika pemerintah melakukan pengetatan akan lebih baik,” kata Rendy.

Dia menyampaikan, pemberhentian kebijakan tersebut akan berdampak cukup signifikan terhadap sektor pariwisata di Tanah Air, yang juga diikuti ke sektor turunannya, seperti transportasi, restoran, makanan dan minuman, hingga penginapan. “Saya meyakini sektor pariwisata dengan adanya kebijakan penarikan PPKM tentu berpotensi tumbuh untuk lebih baik lagi dibandingkan sebelumnya,” kata Rendy.

Meski demikian, dia mengingatkan adanya risiko peningkatan kasus Covid-19 setelah pemberhentian kebijakan PPKM.  Ia berharap pemerintah sudah menyiapkan langkah antisipasi dan mitigasi serta infrastruktur kesehatan untuk mencegah terjadinya peningkatan kembali kasus Covid-19.

Akal-akalan Perppu Ciptaker di Pengujung Tahun

Pemerintah dinilai tidak mematuhi putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

SELENGKAPNYA

Mengenal Keteladanan Abdullah bin Mas'ud

Abdullah bin Mas'ud adalah seorang sahabat Nabi SAW yang termasuk awal berislam.

SELENGKAPNYA

Anak Muda 'Kuasai' Pasar Modal

Kapitalisasi pasar modal tetap tumbuh di tengah turbulensi ekonomi global pada 2022.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya