RIYADH -- Kondisi cuaca ekstrem di Arab Saudi masih terus terjadi. Warga negara Indonesia (WNI) yang berdiam di negara itu diimbau mewaspadai fenomena cuaca tersebut.

Konjen RI di Jeddah, Eko Hartono mengatakan, cuaca di wilayah perwakilannya mengalami hujan mulai dari sedang hingga intensitas yang tinggi. Menurut pantauannya, belum ada laporan banjir maupun korban dari WNI di Jeddah akibat cuaca di negara tersebut.

"Tadi malam di Jeddah hujan disertai guntur, cukup deras tapi tidak begitu lama dan terdapat beberapa genangan. Saya belum dengar ada yang banjir," ujar Eko kepada Republika, Senin (2/1). "Sejauh ini tidak ada WNI terdampak," imbuhnya.

Eko mengimbau para WNI, termasuk para jamaah umrah di wilayah KJRI Jeddah seperti Jeddah, Makkah, dan Madinah tetap menghindari keluar rumah pada saat terjadi hujan deras. Hal ini untuk menghindari kemungkinan terjebak dalam genangan atau banjir.

Ustadzah Umi Kulsum sebagai pembimbing ibadah umrah dari Travel Aji Wisata mengiyakan wilayah Arab Saudi di Makkah dan Madinah tengah diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Hujan deras disertai angin kencang dan petir terjadi setiap saat di Makkah. "Yang saya alami kemarin hujannya sangat deras, angin kencang, dan petirnya besar-besar," ujarnya kepada Republika, Senin (2/1).

Untuk itu pihaknya selalu mengajak jamaahnya selalu menjaga kesehatannya agar bisa melanjutkan semua rangkaian ibadah. Perubahan cuaca, apalagi secara ekstrem sangat memengaruhi kondisi kesehatan jamaah. "Saya selalu mengimbau kepada jamaah harus jaga kesehatan, persiapkan baju hangat dan payung atau jas hujan saat keluar dari hotel atau penginapan," katanya.

Selain itu yang terpenting di Tanah Suci ini, baik di Makkah dan Madinah, selalu memanjatkan doa-doa terbaik. Untuk menjaga stamina, jamaah juga disarankan banyak minum air zamzam. "Serta tetap semangat untuk terus berdoa dan jangan lupa minum air zamzam yang not cool," katanya. 

Ustadzah Umi Kulsum mengatakan, saat ini dia sedang mendampingi 20 jamaah umrah bergerak ke Madinah. Meski cuaca ekstrem, semua jamaah dalam keadaan sehat.

Pada kesempatan ini, Ustadzah Umi memperlihatkan antusiasme jamaah seluruh dunia sedang mengantre masuk Raudhah dalam guyuran hujan deras. Terlihat di antara jamaah mengenakan payung, tapi banyak juga tidak memakai payung.

Warga bercengkrama di salju yang jarang terjadi turun di wilayah Jabal Al Lawz di Tabuk, Arab Saudi, sejak Sabtu (31/12/2022). - (SPA)

SHARE    

Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Arab Saudi memprediksi cuaca di sejumlah bagian negaranya, hingga Ahad (1/1/2023). NCM menaikkan peringatan hujan untuk wilayah Jeddah, Rabigh, dan Al-Kamil.

NCM juga menyiagakan penduduk Makkah karena hujan lebat akan mulai pada Ahad malam. Peringatan ini akan tetap aktif hingga Senin (2/1/2023) pukul 15.00 waktu setempat.

NCM mengatakan, prakiraan tersebut mengindikasikan berlanjutnya situasi hujan, dari hujan sedang hingga lebat disertai aktivitas angin permukaan, gelombang tinggi, hujan es, hujan lebat, dan jarak pandang rendah.

CEO Pusat Dr Ayman Ghulam mengatakan, ramalan memperkirakan hujan lebat akan turun sejak Ahad malam di Jeddah, Thuwal, Rabigh, Al-Kamil, Ibu Kota Suci, Taif, Al-Hada, Al-Shifa, Al-Shuaiba, dan Al-Laits.

"Hujan deras ini meluas ke wilayah Madinah dan provinsinya, termasuk pantai dan kemudian meluas ke timur ke wilayah Riyadh, Hail, Qassim, wilayah timur, timur laut dan utara, termasuk wilayah Al-Jouf dan wilayah perbatasan utara," ujar Ghulam seperti dilansir laman Saudi Gazette, Senin (2/1/2023).

"Salju lebat akan turun di wilayah utara Arab Saudi, dan kabut tebal akan terbentuk pada Senin dini hari," imbuhnya.

Salju yang jarang terjadi turun di wilayah Jabal Al Lawz di Tabuk, Arab Saudi, sejak Sabtu (31/12/2022). - (SPA)

SHARE    

Kelas tatap muka di Makkah, Jeddah, Rabigh, dan Khulais ditangguhkan pada Senin (2/1) setelah prakiraan cuaca menyebutkan hujan sedang hingga lebat akan melanda banyak wilayah Saudi. Prakiraan NCM juga mencakup kemungkinan hujan lebat disertai angin aktif dan hujan es, terutama di daerah pesisir wilayah Makkah.

Juru bicara Direktorat Jenderal Pendidikan di kegubernuran Jeddah, Hammoud Al-Soqairan, mengumumkan bahwa mereka memutuskan untuk menangguhkan kelas tatap muka untuk siswa sekolah di Jeddah, Rabigh, dan Khulais pada Senin.

“Keputusan itu didasarkan pada laporan yang diterima dari NCM, dengan mempertimbangkan keselamatan semua orang,” kata Hammoud Al-Soqairan, dilansir dari Saudi Gazette, Senin (2/1).

"Namun, kelas online akan dilakukan melalui "platform Madrasati" untuk semua siswa, karyawan sekolah, dan wanita laki-laki dan perempuan dan dinas pendidikan, katanya.

NCM sebelumnya mengeluarkan peringatan bahwa hujan sedang hingga lebat akan melanda sebagian wilayah Makkah hingga pukul 15.00 Senin.

Daerah yang menerima hujan termasuk Jeddah, Al-Jumum, kota Makkah, Bahra, Arafat, Khulais, Osfan, Al-Kamil, Rahat, Modrakah, Huda Al-Sham, Thuwal, dan Rabigh.

Hujan lebat selama dua hari mengguyur di gubernuran Taif juga mengakibatkan 86 mobil terlibat kecelakaan.

Dilansir dari Saudi Gazette, Senin (2/1/2023), hujan lebat itu menyebabkan penutupan beberapa lampu lalu lintas di Shehar Road, yang menyebabkan kemacetan lalu lintas besar, dan kecelakaan lalu lintas.

Salju yang jarang terjadi turun di wilayah Jabal Al Lawz di Tabuk, Arab Saudi, sejak Sabtu (31/12/2022). - (SPA)

SHARE    

Lampu lalu lintas yang juga ditutup berada di persimpangan 60 dengan Jalan Taif-Al-Sail. Sedangkan, tekanan untuk membebaskan lalu lintas pindah ke bundaran pada beberapa sinyal yang mengikuti mereka, yang memberi tekanan pada pergerakan lalu lintas.

Juru bicara Bulan Sabit Merah di Taif, Shadi Al-Thubaity, mengatakan tim Bulan Sabit Merah di gubernuran telah menangani dalam 24 jam sejak dimulainya peringatan yang dikeluarkan oleh Pusat Meteorologi Nasional, sebanyak 260 panggilan darurat.

Dia juga mencatat, kecelakaan lalu lintas yang dianggap sebagai kecelakaan darurat, berjumlah 86 panggilan darurat. Dia juga menunjukkan bahwa mereka telah menerima sejumlah besar laporan penyakit, berjumlah 174, yang bervariasi antara diabetes, pilek musiman, dan kondisi medis lainnya, menekankan bahwa layanan darurat yang diperlukan diberikan kepada pasien.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.