
Khazanah
Isi Pergantian Tahun dengan Kegiatan Bermakna
Merayakan tahun baru Masehi boleh dilakukan selagi tidak melanggar syariat Islam
JAKARTA — Pergantian tahun baru Masehi tinggal beberapa hari lagi. Masyarakat di berbagai belahan dunia pun bersiap merayakan pergantian tahun 2022 ke 2023.
Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Amirsyah Tambunan mengatakan, perayaan tahun baru Masehi merupakan bagian dari muamalah. Menurut dia, merayakan tahun baru Masehi boleh dilakukan selagi tidak melanggar syariat Islam.
"Pada dasarnya (merayakan tahun baru Masehi) boleh sepanjang tidak ada praktik perayaan yang dilarang agama seperti perkataan yang mendatangkan bahaya (mudharat), perbuatan yang berlebihan (mubazir) seperti makan dan minum yang berlebihan juga dapat menimbulkan mudharat yakni merugikan atau membahayakan diri dan orang lain," kata Buya Amirsyah kepada Republika, Selasa (27/12).

Karena itu, Buya Amirsyah mengajak umat Islam untuk mengisi malam pergantian tahun dengan kegiatan yang bermakna. Ada banyak kegiatan bermakna yang dapat dilakukan keluarga Muslim pada malam pergantian tahun baru Masehi. Di antaranya, dengan muhasabah. Sebab, Allah SWT dalam Alquran surah al-Hasyr telah memerintahkan orang-orang beriman untuk senantiasa bermuhasabah.
Buya Amirsyah mengatakan, dalam setiap waktu umat Islam harus memperhatikan dan mempersiapkan apa yang harus dilakukannya esok hari. Karena itu, setiap Muslim harus mempersiapkan hari esok lebih baik, mulai dari pemahaman hingga pelaksanaan ajaran agama harus lebih baik.
Saya mengajak umat mengubah cara pandang, pemahaman dan pengamalan ajaran agama agar lebih baik.AMIRSYAH TAMBUNAN Sekjen MUI
"Oleh karena itu, umat Islam bertekad agar tahun 2023 lebih baik dari 2022, saya mengajak umat mengubah cara pandang, pemahaman dan pengamalan ajaran agama agar lebih baik,’’ kata dia.
Untuk mewujudkan hal itu, menurut Buya Amirsyah, bisa dimulai dari niat karena Allah untuk melakukan sesuatu yang terbaik, hingga menghasilkan amal saleh yang terbaik seperti mempersiapkan generasi emas yang tangguh, kuat menghadapi tantangan zaman yang makin berat.
‘’Indonesia memiliki peluang untuk itu karena bonus demografi dan sumber daya alam yang kaya-raya harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat, bukan hanya untuk kepentingan segolongan atau kelompok tertentu," kata dia.

Buya Amirsyah mengajak umat untuk mensyukuri pergantian tahun. Maka, menurut dia, bentuk syukur sebagai anak bangsa adalah harus mampu mengubah bangsa Indonesia menjadi bangsa yang bersyukur karena sumber daya alam yang kaya raya yang harus dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat dan bangsa.
Bentuk kemaslahatan itu, menurut Buya Amirsyah, antara lain harus memberikan solusi terhadap kesenjangan ekonomi seperti yang terjadi saat ini. Selain itu juga mengubah wajah politik bangsa Indonesia sebagai bangsa yang bermartabat karena menjunjung tinggi nilai ukhuwah untuk kebersamaan, kepedulian, dan kekompakan dalam menegakkan keadilan.
"Bukan justru menyebarluaskan fitnah, berita hoaks, adu domba (namimah). Sekali lagi, tahun 2023 menuju tahun 2024 wajah Indonesia semoga lebih berkemajuan dan bermartabat serta berdaulat. Amin," ujar Buya Amirsyah.
Gus Yahya: NU tak Mau Lagi Politik Praktis
NU harus kembali pada peran utamanya sebagai ormas Islam.
SELENGKAPNYAPBB Lobi Taliban Soal Larangan Perempuan di LSM
Sejumlah negara, termasuk Uni Eropa, telah mengecam keputusan Taliban.
SELENGKAPNYAPartai Ummat Sebut Ada Parpol Intervensi Verifikasi
Partai Ummat mengeklaim ada kader parpol lain berupaya mengganggu proses verifikasi faktual.
SELENGKAPNYA