Pemeberlakuan UU MinerbaProses bongkar muat batu bara dari kapal ke truk pengangkut di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Ahad (12/1). Pemerintah resmi memberlakukan Undang Undang Mineral dan Batu Bara (Minerba) terhitung berlaku pada Ahad (12/1) pukul 00. | Republika/Adhi Wicaksono

Inovasi

Menekan Emisi dengan Kecerdasan Teknologi 

Lewat AI, beragam proses produksi bisa menyesuaian parameter dengan akurat sesuai kondisi yang ada.

Pasokan listrik merupakan salah satu kebutuhan utama bagi masyarakat. Terlebih, seiring dengan makin populernya kendaraan listrik, maka pasokan listrik yang dibutuhkan akan semakin besar.

Hal ini pun jadi tantangan tersendiri bagi industri pembangkit listrik. Terlebih, industri tersebut juga dituntut untuk berperan dalam melakukan dekarbonisasi.

Presiden Direktur dan CEO PT Siemens Indonesia, Dr Lamine Jendoubi mengatakan, terdapat dua tantangan utama yang perlu dihadapi oleh industri pembangkit listrik. “Tantangan pertama adalah menghadirkan energi yang lebih ramah lingkungan. Kemudian, yang kedua adalah menghadirkan energi yang terjangkau,” kata Jendoubi dalam Siemens Smart-Infra ConneX 2022 di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ia menilai, kedua tantangan itu bisa dihadapi dengan penerapan teknologi canggih yang menunjang kehadiran energi rendah emisi. Tapi, dalam biaya operasional yang lebih efisien.

Tantangan itu pun jadi tantangan yang harus dihadapi oleh para pelaku industri energi di Indonesia. Mengingat, lanjut Jendoubi, mayoritas sumber listrik di Indonesia masih mengandalkan pembangkit listrik tenaga uap yang menggunakan batu bara atau coal power plant.

Oleh karena itu, Siemens menawarkan beragam solusi untuk bisa menjawab seluruh tantangan itu. Solusi yang dihadirkan pun bisa mengakomodasi kebutuhan sumber energi alternatif, maupun untuk mengakomodasi pengelolaan sumber energi yang ada dengan optimal.

“Teknologi merupakan pengungkit, dan digitalisasi adalah kunci yang memungkinkan transisi menuju infrastruktur pintar. Infrastruktur pintar adalah infrastruktur yang efisien dan berkelanjutan,” ujarnya.

Senada, Head of Strategy and Business Development PT Siemens Indonesia, Bernard Ade Permatista mengatakan, saat ini, solusi yang paling tepat bagi Indonesia adalah solusi dalam optimalisasi pengelolaan sumber energi yang ada.

“Peralihan pada sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan tentu perlu waktu yang tidak sebentar karena banyak aspek teknis yang perlu dipersiapkan. Nah, sambil mempersiapkan peralihan tersebut, pelaku industri energi juga bisa berperan dalam dekarbonisasi lewat penerapan teknologi dalam pembangkit yang saat ini telah beroperasi,” kata Bernard.

Langkah ini pun telah dilakukan oleh pembangkit listrik di Paiton, Jawa Timur. Menurutnya, coal power plant tersebut telah melakukan kerja sama dengan Siemens untuk melakukan digitalisasi dalam proses produksi listrik.

Efisiensi Produksi

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Siemens (@siemens)

Dalam sistem digitalisasi yang disediakan oleh Siemens, salah satu teknologi kunci yang memilik peran signifikan adalah teknologi artificial intelligence atau kecerdasan buatan (AI). “Ini merupakan teknologi baru bagi industri pembangkit listrik di Indonesia. Hingga saat ini, baru Paiton saja yang telah menerapkan digitalisasi,” ujarnya.

Digitalisasi dalam industri pembangkit listrik ini pun diklaim mampu berperan dalam menekan emisi dan biaya operasional secara signifikan. Sehingga, hal ini bisa sejalan dengan target nett zero emission sekaligus membuat operasional jadi lebih efisien.

AI dihadirkan untuk menunjang operasional yang telah menerapkan otomasi. Lewat AI, maka beragam proses produksi bisa melakukan penyesuaian parameter dengan akurat sesuai dengan kondisi yang ada.

Ia mengatakan, penerapan AI bisa mengurangi ketergantungan pada operator. Terutama, pada kondisi-kondisi tertentu saat terdapat persoalan kepegawaian yang membuat pembangkit tersebut sedang tidak dikawal oleh operator yang memadai.

“Seluruh kepandaian para operator andal akan diserap oleh AI. Kemudian, kemahiran operator tersebut didigitalisasi, sehingga bisa digunakan untuk melakukan beragam tindakan krusial kapan pun seiring dengan dinamika yang ada,” ucapnya.

Dengan begitu, proses produksi dalam pembangkit listrik bisa jadi lebih efisien sekaligus membuat emisi yang dihasilkan bisa lebih ditekan. Hanya saja, ia tak bisa menjabarkan berapa besaran efisiensi dan besaran pemangkasan emisi yang dihasilkan dari digitalisasi tersebut.

Menurut Bernard, besaran kedua hal tersebut sangat bergantung pada hasil assessment dari masing-masing pembangkit listrik. Mengingat, pembangkit listrik merupakan suatu rangkaian alat produksi yang kompleks dan masif.

Tapi, berapapun besaranya, ia meyakini, langkah ini adalah salah satu hal yang perlu untuk diterapkan pada seluruh pembangkit listrik yang ingin berperan dalam menghadirkan energi yang lebih hijau dan lebih efisien. “Agar bisa berdampak lebih signifikan, hal ini perlu didorong oleh pemerintah lewat regulasi,” ungkap Bernard.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Siemens (@siemens)

Sehingga, seluruh pembangkit listrik yang ada bisa menerapkan standar operasional yang optimal, efisien dan ramah lingkungan. Ia juga menekankan, pengembangan teknologi ini dilakukan oleh Siemens sebagai kontribusi dalam mendukung ekosistem hijau.

Bahkan, Siemens juga telah menyatakan sikap yang lebih tegas terkait coal power plant. Menurut Bernard, Siemens telah menyatakan sikap untuk tidak lagi berkontribusi dalam coal power plant baru di Indonesia. “Sikap ini pun telah dijalankan selama dua tahun ini,” ujar dia.

Lewat sikap ini, artinya Siemens hanya akan berkontribusi pada coal power plant yang telah ada. Sementara, untuk power plant baru, Siemens hanya akan berkontribusi pada pembangkit yang menggunakan sumber energi yang ramah lingkungan untuk mendorong tercapainya nett zero emission

‘UU Otsus Belum Direspons Unsur di Papua’

Wapres berharap pembentukan empat DOB Papua bisa menjadi game changer.

SELENGKAPNYA

Keluarga Keraton Surakarta Diminta Duduk Bersama

Ganjar mengimbau masalah internal jangan sampai melibatkan pihak di luar keluarga Keraton Kasunanan.

SELENGKAPNYA

Satu Data Indonesia Dinilai Upaya Digitalisasi Pemerintahan

Digitalisasi menjadi salah satu upaya untuk memerangi korupsi di Indonesia.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya