
Motivasi Alquran
Lima Kaum yang Dihancurkan
Dalam Alquran surah al-Haqqah dibuka dengan pemberitaan sejarah mengenai kaum terdahulu.
DIASUH OLEH USTAZ DR AMIR FAISHOL FATH; Pakar Tafsir Alquran, Dai Nasional, CEO Fath Institute
Dalam Alquran surah al-Haqqah dibuka dengan pemberitaan sejarah mengenai kaum terdahulu. Mereka dihancurkan secara mengenaskan. Apa hubungannya dengan al-Haqqah? Jawabannya adalah, mereka mendustakan hari kiamat.
Al-Haqqah adalah salah satu nama hari akhir. Maknanya adalah sesuatu yang harus terjadi. Tidak ada keraguan sedikitpun. Bahwa azab yang Allah janjikan bagi para pendurhaka dan surga bagi para hamba-Nya yang taat pasti terwujud.
Dari redaksi pembukaan surah tersebut, tampak dengan jelas bahwa mendustakan hari kiamat adalah dosa yang sangat besar. Allah sangat murka atas perbuatan tersebut. Penyebutan kata al-haaqqah saja menunjukkan penegasan, hari kiamat harus diyakini oleh siapa pun yang berakal.
Ditambah lagi dengan pertanyaan (istifham) untuk menguatkan penegasan tersebut, Mal haaqqah. "Apa itu al-haaqqah?" Ini untuk menekankan betapa agungnya peristiwa hari kiamat.
Sungguh celaka orang yang tidak meyakininya. Itu ditambah dengan istifham berikutnya, “Wa maa adraaka mal haaqqah. (Tahukah kamu apa itu al-haaqqah?)" Seakan-akan dikatakan, masihkah ada di antara makhluk yang berakal yang belum beriman kepada hari kiamat? Kalau masih ada, untuk apa selama ini akalnya digunakan?
Semua redaksi tersebut untuk menunjukkan, tidak boleh ada seorang pun yang meremehkan hari kiamat. Allah saja mengagungkannya. Tidak pantas sama sekali jika ada makhluk yang menganggap alam akhirat tidak penting.
Semua redaksi tersebut untuk menunjukkan, tidak boleh ada seorang pun yang meremehkan hari kiamat.
Bahkan, itu harus dipahami bahwa tujuan utama perjalanan hidup manusia selama di dunia adalah kepada alam akhirat. Lebih dari itu, semua redaksi tersebut ditunjukkan untuk menggambarkan kemurkaan-Nya atas mereka yang mendustakannya.
Padahal, akal yang Allah berikan atas mereka semestinya dipakai untuk memahami hakikat tersebut. Betapa besar kemurkaan Allah atas para pendurhaka itu. Dia menggunakan kata al-qaariah, "kejadian yang pasti akan membuat hati bergetar" dan "jiwa-jiwa berguncang dengan keras".
Bayangkan, pada hari itu langit saja yang paling kokoh bisa runtuh. Apalagi, bumi yang selama ini mudah hancur umpamanya dengan gempa.
Setidaknya, ada lima kaum yang disebutkan dalam surah al-Haqqah. Karena kedurhakaannya, mereka dihancurkan di dunia sebagai down-payment azab. Di akhirat, mereka pasti akan dimasukkan ke dalam neraka.
“Kadzdzabat tsamuudu wa ‘aadun bil qaariah.” Kaum Tsamud diazab dengan suara yang sangat nyaring, “at-thaghiyah". Kaum Aad dihancurkan dengan angin kencang yang berembus selama tujuh malam delapan hari terus menerus. Selain itu, Firaun ditenggelamkan.
Kepada kaum Nabi Luth, bumi tempatnya berpijak di balik, “al-mutafikaat”. Kaum Nabi Nuh dihanyut topan, “thaghal maa”. Linaj'alahaa lakum tazki ratanw-wa ta'iyahaa unzununw waa'iyah. Demikian pesan surah al-Haqqah ayat 5-12.
Menariknya, dalam surah ini mereka disebutkan bersamaan di satu tempat. Padahal, kisah mereka disebutkan dalam berbagai surah Alquran secara terpencar-pencar dengan redaksi yang berbeda. Yang demikian itu untuk menjadi pelajaran. Hendaknya dosa-dosa mereka tidak diulangi kaum-kaum berikutnya.
Menyadari Hakikat Hidup
Kehadiran kita di dunia bukan kebetulan, tapi sudah kehendak Allah yang harus disyukuri.
SELENGKAPNYA‘Beras Impor Jangan Bocor’
Beras impor hanya dikeluarkan saat bencana alam, keadaan darurat, dan stabilisasi harga.
SELENGKAPNYA325 Ribu WNI di Malaysia Berpotensi Stateless
Komnas HAM juga menerima ratusan laporan terkait Pekerja Migran Indonesia (PMI).
SELENGKAPNYA