Nasional
Korban Gempa Cianjur Capai 602 Jiwa
Pemkab Cianjur melakukan pendataan langsung kepada warga terkait jumlah korban gempa.
CIANJUR -- Pemerintah Kabupaten Cianjur memastikan korban meninggal dunia akibat bencana gempa bumi Cianjur menjadi 602 jiwa. Jumlah itu naik signifikan dari laporan pemerintah selama ini yang hanya 335 korban meninggal.
Penambahan angka kematian itu dipastikan setelah Pemkab Cianjur melakukan pendataan langsung kepada warga mulai dari RT, RW, desa/kelurahan hingga kecamatan. Jumlah itu juga telah dikoordinasikan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan dirilis dalam akun media sosial Pemkab Cianjur pada Kamis (15/12/).
Selain korban dipastikan meninggal, sebanyak 8 orang juga masih dinyatakan hilang. "Data ini telah dikoordinasikan dengan BNPB dan sudah clear tidak dipermasalahkan,'' ujar Bupati Cianjur, Herman Suherman kepada wartawan, Jumat (16/12).
Herman mengatakan, tingginya perbedaan data awal dan data validasi karena banyak warga yang belum melaporkan kematian keluarganya. Saat kejadian, masyarakat sibuk memikirkan kondisi kedaruratan. Misalnya mencari tenda, makanan, dan kebutuhan lainnya.
Petugas juga menemukan laporan yang terverifikasi bahwa saa gempa pada Senin (21/11), ada warga yang memakamkan korban meninggal dunia pada malam harinya, namun tidak dilaporkan.
Data valid tersebut penting sebelum Pemkab mengajukan dana kerohiman bagi korban meninggal dunia ke Kementerian Sosial. Setelah pendataan menyeluruh, didapat angka 602 jiwa warga yang meninggal. Selanjutnya, data itu dicek kembali bersama dengan BNPB.
"Intinya data itu merupakan data riil di lapangan dan permasalahan tersebut sudah clear. Mau berapa pun yang penting by name by address di lapangan betul-betul ada," kata Herman. Dalam data itu disebutkan daftar korban meninggal di 13 kecamatan disertai identitas lengkap para korban beserta tanggal meninggalnya.
Lebih lanjut Herman menuturkan, korban meninggal akibat gempa paling banyak berada di Kecamatan Cugenang, yaitu sebanyak 397 jiwa dan paling sedikit di Kecamatan Mande, Haurwangi, Sukaresmi, serta Cikalongkulon yang masing-masingnya terdapat satu orang meninggal.
Sebagian besar korban meninggal tepat di hari kejadian akibat tertimpa puing bangunan yang runtuh. Sementara korban lainnya adalah yang awalnya luka kemudian meninggal dan korban yang meninggal di pengungsian.
Herman menuturkan, korban yang meninggal dunia ini akan mendapatkan dana kerohiman sebesar Rp 15 juta. Di mana pada tahap pertama sebanyak 122 jiwa dan yang sedang diajukan sebanyak 480 jiwa.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto pada Kamis (15/12), mengatakan, akan lakukan percepatan relokasi warga terdampak gempa Cianjur. Ia memerintahkan segenap para perangkat daerah melakukan relokasi bagi warga Cianjur.
"Lahan relokasi harus tuntas. Bagaimana memindahkan 10 desa ke tempat baru ini tidak mudah. Setelah proses evakuasi dan pembersihan lokasi bencana selesai, tahap relokasi segera dijalankan. Pastikan zona patahan Ciguneng tidak dekat dengan lahan relokasi," katanya.
SEBARAN KORBAN:
- Cugenang 397 jiwa
- Kecamatan Cianjur 78 jiwa
- Warungkondang 50 jiwa
- Cilaku 27 jiwa
- Pacet 23 jiwa
- Karangtengah 13 jiwa
- Gekbrong 6 jiwa.
- Cibeber 2 jiwa
- Sukaluyu 2 jiwa
- Cikalongkulon 1 jiwa
- Sukaresmi 1 jiwa
- Haurwangi 1 jiwa
- Kecamatan Mande 1 jiwa
Sumber: Pemerintah Kabupaten Cianjur
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Kisah Runtuhnya Keluarga Kaya
Surah al-Qalam sempat menceritakan secara detail tentang keluarga kaya pemilik kebun.
SELENGKAPNYAIndonesia Butuh Kebijakan Substantif Soal Halal
Target 10 juta produk tersertifikasi halal pada 2024 diharapkan tercapai.
SELENGKAPNYAMenghormati Orang Tua Rasulullah
Alangkah baiknya jika kita tidak berkomentar tentang orang tua Rasulullah mengingat keterbatasan ilmu.
SELENGKAPNYA