Pengendara mobil melintas di jalur contra flow dari arah Bogor menuju Jakarta, saat terjadi kepadatan di jalan tol Jagorawi, Jakarta Timur, Ahad (2/1/2021). | Republika/Thoudy Badai

Tajuk

Libur Nataru dan Kenangan Covid

Kita tak berharap, libur Nataru menjadi momentum bagi virus untuk kembali menular luas.

Libur akhir tahun segera tiba. Sebagian masyarakat kita telah menyiapkan libur panjang pada periode tanggal merah Hari Raya Natal dan tahun baru. Tak sedikit di antara mereka bersiap-siap untuk bepergian ke tempat-tempat wisata dan hiburan pada libur Natal dan tahun baru (Nataru) tersebut.

Tentu saja, libur panjang Nataru tahun ini memiliki nuansa berbeda dengan liburan serupa pada 2021. Pada akhir tahun lalu, masa liburan panjang masih dibayang-bayangi penularan virus Covid-19. Tingkat penularan varian baru virus Covid-19, yakni omikron masih tinggi ketika itu.

Apalagi, varian omikron ini memiliki risiko penularan yang lebih tinggi ketimbang varian sebelumnya, semisal delta. Kendati, tingkat keparahan omikron lebih rendah sehingga pasien yang positif lebih cepat sembuh.

Namun demikian, ancaman omikron pada saat libur akhir 2021 menjadikan pergerakan masyarakat terbatasi. Mobilitas barang dan manusia masih mengikuti kebijakan pembatasan yang dilakukan pemerintah.

 
Tentu saja, libur panjang Nataru tahun ini memiliki nuansa berbeda dengan liburan serupa pada 2021.
 
 

Terbukti, hingga rentang Februari 2022, varian omikron masih menular hebat di tengah masyarakat. Barulah selepas Maret-April, kasus positif Covid-19 mulai bergerak melandai. Tak heran bila kondisi ini membuat geliat perekonomian rakyat bergairah kembali.

Pertumbuhan ekonomi para kuartal I dan II tahun ini menunjukkan kinerja yang positif. Ekonomi tumbuh 5,01 persen (yoy) pada kuartal I 2022. Sedangkan pada kuartal II tahun yang sama tumbuh 5,44 persen. Bahkan, tren kenaikan pertumbuhan terjadi pada kuartal III 2022 yang mencapai 5,72 persen.

Tingkat kesehatan masyarakat yang membaik setelah gempuran virus Covid-19 selama dua tahun sebelumnya menjadikan geliat perekonomian rakyat bertumbuh. Ketiadaan pembatasan pergerakan masyarakat dan barang sepanjang tahun ini menjadikan aktivitas perdagangan berjalan positif.

Karyawan bisa berkantor untuk melakukan kegiatan perekonomian, demikian pula dengan para buruh di pabrik-pabrik atau petani dan nelayan di sawah dan perairan. Tentu saja kondisi ini patut disyukuri. Kita berharap kesehatan masyarakat yang membaik selama 2022 berlanjut pada tahun depan. Masyarakat sehat, ekonomi pulih.

 
Hal ini karena sejatinya virus Covid-19 tidak hilang. Virus tersebut masih beredar di masyarakat kita. 
 
 

Namun, harapan ini menghadapi tantangan pada periode libur akhir tahun ini. Mobilitas masyarakat yang tinggi dan kerumunan massa yang lebih banyak terjadi pada libur Nataru kali ini diharapkan tidak meningkatkan risiko penularan virus Covid-19.

Hal ini karena sejatinya virus Covid-19 tidak hilang. Virus tersebut masih beredar di masyarakat kita. Pengalaman di sejumlah kota di Cina, virus Covid-19 menjangkiti kembali warga di sana.

Kondisi yang mengharuskan Pemerintah Cina memperketat pergerakan masyarakat dengan melakukan penguncian wilayah atau lockdown. Kebijakan tersebut kemudian memunculkan aksi protes masyarakat karena lockdown berimplikasi pada tersendatnya kegiatan perekonomian rakyat.

Kita tak berharap, libur Nataru mendatang menjadi momentum bagi virus untuk kembali menular luas. Kita tak menginginkan virus yang membuat penderitanya mengalami batuk-batuk, demam, pilek, dan badan ngilu itu membelenggu aktivitas masyarakat kita.

 
Kita tak berharap, libur Nataru mendatang menjadi momentum bagi virus untuk kembali menular luas.
 
 

Syarat perjalanan dengan menerapkan sudah melakukan booster bagi pengguna transportasi massal diharapkan bisa dipatuhi. Vaksinasi menjadi bagian dari ikhtiar ilmiah kita agar virus tersebut tidak mengalami mutasi yang berdampak pada rentannya masyarakat tertular.

Program vaksinasi mesti menjadi kesadaran kita semua agar kekebalan komunal terbentuk sehingga tak lagi terancam penularan virus.

Protokol kesehatan dengan selalu menggunakan masker dan menjaga jarak aman saat berada di kerumunan massa, masih relevan diterapkan. Prosedur tetap dalam berinteraksi untuk mencegah dini penularan virus secara masif.

Masa-masa kelabu pada setiap liburan panjang di masa pandemi 2021 dan 2022 harus kita camkan. Kita tak menginginkan kembali kebanyakan saudara-saudara kita tak bisa beraktivitas secara normal karena sakit Covid-19.

Tak ada salahnya pandemi dua tahun terakhir kita jadikan pelajaran berharga. Jangan lupakan delta, omikron, deltacron. Mari kita bersama menjaga diri, keluarga, dan lingkungan dari ancaman penularan penyakit yang mematikan. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Selisik Arah Dinamika Teknologi Keuangan

Open finance akan menjadi masa depan bagi industri fintech di Indonesia.

SELENGKAPNYA

DKI Coba AI untuk Urai Kemacetan

Uji coba artificial intelligence (AI) pertama dilakukan di lima koridor.

SELENGKAPNYA

'Saatnya Biaya Haji Disesuaikan'

Subsidi yang tidak proporsional dapat mengancam keberlanjutan dana haji.

SELENGKAPNYA