Terdakwa Putri Candrawathi (kiri) bersama terdakwa Ferdy Sambo (kanan) saat menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2022). | Republika/Thoudy Badai

Nasional

Sambo dan Eliezer Masih Saling Bantah

Sambo keukeh Putri tidak terlibat peristiwa pembunuhan Yoshua.

JAKARTA -- Ferdy Sambo menangis saat meminta Bharada Richard Eliezer (RE) turut bertanggung jawab atas pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat (J). Mantan kepala Divisi Propam Polri itu menegaskan, pembunuhan di rumah dinas Komplek Polri Duren Tiga 46 itu tak melibatkan Putri Candrawathi, Kuat Maruf, maupun Bripka Ricky Rizal. 

“Kuat, Ricky, dan isteri saya kau (Richard) libatkan. Saya yang akan bertanggung jawab semua, dan atas apa yang saya lakukan. Tetapi saya tidak bertanggung jawab atas apa yang tidak saya lakukan,” kata Sambo sambil menangis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (13/12). Eliezer menjadi saksi untuk terdakwa Sambo dan isterinya Putri Candrawathi.

Sambo membantah hampir semua kesaksian Eliezer, terutama soal pembunuhan Yoshua yang sudah direncanakan Sambo dan Putri di lantai tiga rumah Saguling III 29. Sambo mengaku tak pernah menyatakan perintah ‘tembak’ dan ‘bunuh’ Yoshua di rumah tersebut.

“Dalam kesaksian saya, pasti akan berbeda dengan kesaksian dari saudara saksi (Eliezer) hari ini. Mulai dari di lantai tiga (Saguling), dikatakan saksi ada isteri saya di samping, ‘harus kasi mati anak ini (Eliezer)’, ‘nanti kau bunuh Yoshua’, kemudian ‘kau tambahkan amunisi’, ‘tambahkan, isi magasin’, kemudian permintaan senjata HS, semua itu saya bantah kesaksian ini,” kata Sambo.

photo
Terdakwa Ferdy Sambo saat akan menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2022). - (Republika/Thoudy Badai)

Sambo juga membantah Eliezer tentang kronologis penembakan Yoshua di Duren Tiga 46. Ia menyangkal memerintahkan Eliezer mengisi senjatanya, kokang, dan ia memegang leher Yoshua menyurunya berlutut.

"Woy kau tembak cepat, menembak tiga-empat kali, kemudian saya yang menembak sisanya, saya melakukan penembakan pakai sarung tangan hitam, kemudian kamar isteri saya terbuka setengah, itu tidak benar,” ujar Sambo.

Sambo juga yakin yang dia sampaikan saat itu adalah ‘hajar Cad’, bukan ‘tembak’. Namun, Sambo mengaku apapun yang benar, perintah itu telah berujung kematian Yoshua. “Saya yang akan bertanggung jawab. Kita berdua yang bertanggung jawab. Jangan libatkan Kuat, Riki, dan isteri saya,” ujar Sambo.

Kesaksian Eliezer kemarin masih sama seperti dalam sidang-sidang sebelumnya, terutama soal rencana pembunuhan. Di lantai tiga Saguling, Eliezer mengungkapkan sudah ada perintah dari Sambo untuk membunuh Yoshua menggunakan pistol. “Nanti kau yang bunuh Yoshua, ya,” kata Richard menirukan perintah Sambo.

Eliezer mengatakan, saat itu Sambo marah dan menangis mendengar cerita Putri yang diperkosa Yoshua di Magelang, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (7/7). Sambo, kata dia, memegang bajunya secara emosional. “Nggak ada gunanya pangkat saya, Cad,” kata Sambo. Setelah menyampaikan perintah itu, Sambo pun menyampaikan skenario palsu sebagai gambaran peristiwa penembakan yang bakal terjadi di Duren Tiga.

“Jadi begini Cad, lokasinya di 46 (Duren Tiga), nanti ibu (Putri) dilecehkan di 46, ibu teriak, terus Yoshua tembak kamu,” kata Sambo. Putri saat itu, ada di sebelah kiri Sambo. Kedua majikannya itu duduk di sofa panjang berdampingan. Richard, pada jarak tak sampai satu meter di sofa pendek. “Ibu PC pasti dengar itu,” kata Eliezer. Ia menyampaikan kepada hakim tentang Putri yang saat itu berbisik-bisik tentang sarung tangan dan CCTV.

Diajak Yoshua

Eliezer juga menyampaikan apa yang terjadi di Magelang pada Kamis (7/7). Ia membenarkan Putri Candrawathi sempat menepis tangan Yoshua yang ingin mengangkatnya dari sofa. "Saya lihat almarhum memang mau angkat ibu (Putri), tetapi ditepis sama ibu," kata Eliezer.

photo
Terdakwa Richard Eliezer memberikan keterangan saksi dalam sidang lanjutan dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2022). - (Republika/Thoudy Badai)

Namun, ia mengaku sebelum kejadian itu, Yoshua sempat memanggilnya agar membantunya mengangkat Putri ke lantai 2. Saat itu, Putri sedang berbaring di sofa karena merasa pusing.

"Kami berdua masuk, Yang Mulia. Sampai di ruang tamu ada Susi (asisten rumah tangga) dan Kuat," kata Eliezer. Keduanya sedang berdiri di dekat Putri.

Kemudian, Yoshua yang sudah ada di sisi Putri kembali mengajak Eliezer untuk membantu. "Waktu itu, saya melihat ibu, ibu menggerakkan tangan ke saya. Langsung (saya) mengartikan, wah kayaknya ibu tidak mau diangkat, jadi saya mundur," katanya. Saat itulah, Putri menepis Yoshua yang ingin mengangkat dirinya.

Hakim pun mempertanyakan kira-kira apa niat Yoshua yang ingin mengangkat Putri saat itu. "Saya tidak tahu, Yang Mulia," jawab Eliezer. Dalam kasus itu, peristiwa yang diceritakan Eliezer disebut sebagai awal pemerkosaan terhadap Putri. Istri Sambo itu mengaku diperkosa di lantai 2 rumah Magelang.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Wapres: Ada Rambu dalam Penerapan HAM di Indonesia

Peringatan Hari HAM Sedunia harus menjadi momen refleksi seluruh pihak.

SELENGKAPNYA

UU KUHP Memicu Reaksi Asing

UU KUHP yang baru ini memang penuh kontroversi sekaligus momentum bersejarah.

SELENGKAPNYA