Pendukung merayakan kemenangan Timnas Maroko melawan Portugal pada babak perempat final Piala Dunia 2022 di Paris, Prancis, Sabtu (10/12/2022). | EPA-EFE/CHRISTOPHE PETIT TESSON | EPA-EFE/CHRISTOPHE PETIT TESSON

Kabar Utama

Maroko Membidik Titel Juara

Capaian Maroko hingga sampai pada fase bukan sekadar keajaiban.

DOHA – Kejutan Maroko di Piala Dunia 2022 terus berlanjut. Setelah menyingkirkan Spanyol di babak 16 besar, Singa Atlas sukses menundukkan Portugal di perempat final pada Sabtu (10/12) malam WIB sekaligus memastikan melaju ke babak semifinal.

Maroko kini sangat percaya diri dan bermimpi lebih tinggi untuk membidik titel juara dunia. Maroko tercatat menjadi tim asal Afrika dan Arab pertama yang mampu melangkah hingga ke babak semifinal Piala Dunia.

Mereka sukses melampui catatan yang ditorehkan Kamerun, Senegal, dan Ghana saat finish di babak perempat final piala dunia, tepatnya di Piala Dunia 1990, Piala Dunia 2002, dan Piala Dunia 2010. Dengan modal capaian ini, Maroko kini memiliki mimpi yang lebih besar, melaju ke babak final dan bahkan meraih gelar juara Piala Dunia 2022 di Qatar.

Pelatih Maroko, Walid Regragui pun mengumbar mimpi itu. Kemungkinan buat negara yang berada di Afrika bagian utara tersebut untuk bisa mengakhiri Qatar 2022 mulai terbuka.

“Kami sudah menunjukkan sangat mungkin buat tim asal Afrika merumput di babak semifinal atau bahkan tampil di final. Apakah kami bisa menjadi juara Piala Dunia? Mengapa tidak. Anda tidak perlu membayar untuk memiliki mimpi,” kata Walid seperti dilansir The Independent, Ahad (11/12). 

photo
Para pemain Maroko melempar pelatih mereka Walid Regragui ke udara sebagai perayaan kemenangan atas Portugal dalam laga perempat final Piala Dunia 2022 di Stadion Al Thumama Stadium di Doha, Qatar, Sabtu (10/12/2022). - (EPA-EFE/Georgi Licovski)

Selama ini, tutur Walid, tim-tim Eropa mendominasi raihan gelar juara Piala Dunia. Namun, dengan pengalaman menyingkirkan tim-tim unggulan asal Eropa, seperti Spanyol dan Portugal, Singa Atlas mulai percaya diri untuk bisa menatap laga berikutnya.

Di babak semifinal Piala Dunia 2022, Maroko akan menghadapi juara bertahan Prancis pada Kamis (15/12) dini hari WIB di Stadion Al Bayt, Al Khor.

Walid tak ingin, capaian Maroko hingga sampai pada fase saat ini dianggap keajaiban atau bahkan sekadar keberuntungan. Semua capaian saat ini adalah hasil kerja keras.

“Ini bukan keajaiban. Banyak dari Anda mengatakan itu, terutama di Eropa, tetapi kami mengalahkan Belgia, Spanyol, dan Portugal tanpa kebobolan,” kata juru taktik 47 tahun itu.

Keberhasilan ini pun disambut sukacita banyak orang. Mereka berkumpul di Casablanca, Maroko, dan sejumlah tempat lainnya pada Sabtu malam, merayakan keberhasilan tim nasional sepak bola mereka yang membuat sejarah di Piala Dunia. Perayaan kemenangan ini pun dirayakan di dunia Arab dan di Eropa.

“Saya pikir saya sedang bermimpi. Cubit saya! Sungguh kebanggaan yang besar. Saya berterima kasih kepada mereka dari lubuk hati saya. Tim Maroko telah berhasil melakukan hal yang mustahil. Kami menginginkan piala itu sekarang,” kata Mouad Khairat, 29 (tahun), seorang eksekutif.

Optimisme untuk meraih titel juara dunia pun dikatakan mantan pemain internasional Maroko, Abderrazak Khairi. Menurutnya, tidak ada yang tidak mungkin, termasuk kemungkinan Maroko mengangkat tropi piala dunia tahun ini. “Tidak ada yang mustahil dalam sepak bola, itulah keajaiban olahraga ini,” kata Khairi kepada AFP.

Di Yerusalem Timur, Ramallah, dan Gaza, warga Palestina pun ikut merayakannya dengan kembang api, sorakan, dan membunyikan klakson. Di jalan-jalan Maroko, para penggemar sepak bola mengibarkan bendera Palestina di samping bendera mereka sendiri.

Di Aljazair, meski ada ketegangan dengan negara tetangga Maroko, sebuah situs sepak bola memuji tim Singa Atlas. “Heroik, sensasional. Selamat, selamat,” katanya.

Level kompetisi

Pengamat sepak bola asal Indonesia, Mohamad Kusnaeni menilai, yang menjadi kunci keberhasilan Singa Atlas adalah materi pemain yang sebagian besar bermain di Eropa dan klub-klub elite lainnya. Pria yang akrab disapa Bung Kus ini menegaskan, level kompetisi akan sangat menentukan kualitas pemain. 

Menurutnya, Maroko tidak kehabisan pemain berkualitas bahkan di bangku cadangan. Salah satu contohnya adalah ketika bek Nayef Aguerd cedera mereka masih punya pengganti dengan level yang masih sama yakni Jawad El Yamiq yang bermain di Real Valladolid.

"Jadi kompetisi itu sangat menentukan, kalau level kompetisinya tinggi hasilnya pemain yang kita miliki di timnas juga tinggi. Makanya dalam konteks Piala Dunia U-20 kita paham kenapa Shin Tae-yong (pelatih Timnas Indonesia) sangat menginginkan pemain-pemain yang punya pengalaman main di Eropa,” katanya.

photo
Pemain Maroko bersuka cita sementara pemain bintang Portugal Cristiano Ronaldo meninggalkan lapangan selepas  laga perempat final Piala Dunia 2022 di Stadion Al Thumama Stadium di Doha, Qatar, Sabtu (10/12/2022). - (AP Photo/Martin Meissner)

Koordinator Save our Soccer Akmal Marhali mengatakan, kesuksesan Maroko menunjukkan bahwa tidak ada yang tidak mungkin dalam sepak bola. Menurutnya, ini menjadi salah satu hal penting yang bisa dipelajari Indonesia. 

“Sejatinya kita punya kemampuan yang sama asalkan kemampuan itu bisa dikreasi, dibina, dan diorganisir dengan benar. Indonesia harus konsisten dalam pembinaan dan banyak mengirim para pemain untuk berani tampil di luar negeri,” kata Akmal.

Puji Permainan Inggris

Sementara, pelatih Prancis, Didier Deschamps, memuji penampilan luar biasa timnas Inggris dalam pertandingan perempat final Piala Dunia 2022 di Qatar, Ahad (11/12) dini hari. Deschamps mengakui, timnya beruntung saat menang 2-1 atas Inggris setelah striker Inggris Harry Kane gagal mengeksekusi penalti di pengujung babak kedua.

Prancis lolos ke semifinal berkat gol dari Aurelien Tchouameni dan Olivier Giroud. Sementara gol Inggris diciptakan oleh Harry Kane dari titik putih di babak pertama. “Itu adalah pertandingan besar, kami melawan tim Inggris yang luar biasa dan kuat secara teknis dan fisik. Sangat brilian bagi para pemain untuk berada di empat besar lagi. Kami sedikit beruntung meskipun kami memberikan dua penalti, kami tetap memimpin dengan hati dan nyali kami,” kata Deschamps dikutip dari Daily Star, Ahad (11/12).

photo
Pemain Inggris Harry Kane kecewa selepas gagal menyarangkan bola melalui tendangan penalti ke gawang Prancis dalam laga perempat final Piala Dunia 2022 di Stadion Al bayt di AL Khor, Qatar, Selasa (10/12/2022). - (AP Photo/Frank Augstein)

Inggris mendapat dua hadiah penalti. Satunya berbuah gol. Satunya lagi melambung di atas mistar gawang lawan. Deschamps turut menyoroti hal tersebut. Fakta demikian membantu mereka meraih hasil positif ini. Namun, secara keseluruhan, ia merasa anak asuhnya tampil seperti yang ia harapkan.

“Kami berbahaya dan kami memiliki kualitas yang hebat. Kami juga memiliki kekuatan mental yang mengesankan. Kami berpengalaman, tapi pemain Inggris juga berpengalaman,” ujarnya.

Deschamps mengaku kini timnya fokus memulihkan kondisi. Ia belum berpikir terkait laga berikutnya saat melawan Maroko di semifinal. Setelah pemulihan pascalaga kontra Inggris, tim Prancis akan fokus ke tahap lanjutan. “Pada saat-saat seperti ini, Anda berharap waktu bisa berhenti untuk sementara,” ujar Deschamps.

Olivier Giroud menjadi pahlawan Prancis saat bertemu Inggris. Ia mencetak gol penentu kemenangan Les Bleus atas the Three Lions di Stadion Al Bayt, Al Khor. Sama dengan sang pelatih, Giroud pun merasa timnya beruntung sepakan Kane melenceng dari sasaran.

Prancis unggul terlebih dahulu pada menit ke-17. Tendangan jarak jauh Aurelien Tchouameni merobek jala Jordan Pickford. Pada menit ke-54, Harry Kane menyamakan kedudukan melalui titik putih. Sekitar 12 menit menjelang waktu normal berakhir, Giroud menjadi pembeda. Sundulan sang 'bomber' membobol gawang lawan. Skor 2-1 untuk keunggulan anak asuh Didier Deschamps bertahan hingga laga usai.

Rencana permainan Deschamps berjalan sempurna. Mereka tampil efektif. Namun pada saat yang sama, the Three Lions juga terus menebar ancaman. “Mungkin mereka pantas mendapatkan lebih, tetapi pada akhirnya, detail kecil membuat perbedaan di level ini,” kata Giroud.

Ia mengenang duel semifinal Piala Dunia 2018 antara Prancis melawan Belgia. Menurut dia, situasinya mirip dengan apa yang terjadi di Al Bayt saat Prancis menghadapi Inggris. Saat itu, Les Bleus diharuskan lebih banyak bertahan setelah memimpin 1-0. “Kami menunjukkannya lagi hari ini. Pada akhirnya, kami sangat efisien di kotak penalti mereka. Ini sepak bola, Anda tahu marginnya kecil,” ujar Giroud.

Sepanjang 90 menit, duel kelas dunia terlihat. Adu taktik dan teknis terus diperagakan. Namun, beberapa keputusan wasit sedikit merusak hal itu. Gol pembuka Prancis berbau kontroversi. Saat Les Bleus membangun serangan, ada potensi pelanggaran terhadap Bukayo Saka. Begitu juga dengan penalti kedua untuk Inggris.

photo
Kiper Prancis Hugo Lloris menyelamatkan bola dalam laga perempat final Piala Dunia 2022 di Stadion Al bayt di AL Khor, Qatar, Selasa (10/12/2022). - (AP Photo/Frank Augstein)

Inggris memang unggul dari segi penguasaan bola, tendangan sudut, serta peluang. Namun, hasil akhir berpihak pada kubu lawan. Pelatih Inggris Gareth Southgate merasa Jordan Henderson dkk sudah memberikan segalanya. Ada kans untuk menyamakan kedudukan dan membalikkan keadaan. Prancis, menurut dia, tahu bagaimana bermain efektif di partai seperti ini.

“Saya pikir penampilan kami (pantas mendapatkan lebih), tetapi gol sangat menentukan. Cara grup ini berkembang sangat fantastis,” kata Southgate.

Southgate enggan terlarut dalam perbincangan kontroversi kepemimpinan wasit. Ia lebih suka menyoroti kinerja anak asuhnya. “Bagi saya, kami menang dan kalah sebagai tim,” ujar juru taktik 52 tahun ini. Ia mengucapkan selamat kepada Les Bleus. 

Harry Kane yang gagal mengeksekusi penalti di pengujung babak kedua enggan larut dalam kesedihan. “Saya harus menerimanya. Itu tentu menyakitkan. Hasil keseluruhan pertandingan juga menyakitkan. Sebagai kapten saya menerimanya,” kata penyerang asal klub Tottenham Hotspur tersebut.

Namun, ia bangga melihat aksi rekan-rekannya. Ada banyak pemain muda di skuat Inggris saat ini. Bukayo Saka dkk telah teruji tampil apik di level tertinggi. Situasi demikian, sedikit menghibur Kane. Ia merasa masa depan timnas Inggris cerah. Tentu saja, itu harus bermuara pada hasil yang lebih baik di turnamen-turnamen berikutnya.

“Itu sampai pada detail kecil yang akan saya tanggung. Saya tidak khawatir tentang tim ini, bagaimana itu berdampak pada mereka. Kami memiliki beberapa talenta hebat,”  ujar Kane.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Kala Usia Sisa 50 Hari Saja

Alkisah, seorang sahabat nabi diberi tahu tentang sisa usianya.

SELENGKAPNYA

Prof KH Achmad Mudlor, Perintis Kampus-Kampus Islam

Abah Mudhor kelahiran Lamongan ini termasuk pendiri sejumlah kampus keagamaan di Jawa Timur.

SELENGKAPNYA

Pesona Museum Seni Islam Qatar

Pembangunan museum di Doha, Qatar, ini melibatkan para ahli yang pernah menggarap Louvre Paris.

SELENGKAPNYA