
Ekonomi
Ekspor Mainan Melonjak 29,83 Persen
Mattel diproyeksikan akan menciptakan sekitar 2.500 pekerjaan baru.
JAKARTA -- Kementerian Perindustrian mencatat, nilai ekspor industri mainan nasional mencapai 383 juta dolar AS sepanjang Januari-September 2022. Angka itu naik 29,83 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 295 juta dolar AS.
“Hingga saat ini, negara utama tujuan ekspor mainan Indonesia, antara lain, adalah Amerika Serikat, Singapura, Inggris, Cina, dan Jerman,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita dalam siaran pers, Jumat (9/12).
View this post on Instagram
Ia menyebutkan, jenis produk mainan yang paling banyak diekspor, antara lain, boneka, stuffed toy, dan mainan model yang diperkecil. Hingga saat ini, jumlah industri mainan berskala besar dan sedang di Indonesia mencapai 131 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 36 ribu orang.
Sebagian besar industri tersebut berlokasi di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Timur. “Salah satu industri besar produsen mainan ternama yang telah berinvestasi di Indonesia dan turut berkontribusi menyerap tenaga kerja hingga 9.000 orang selama musim puncak adalah PT Mattel Indonesia,” kata Reni.
Kontribusi Mattel terhadap ekspor mainan asal Indonesia mencapai 35 persen. Perusahaan asal Amerika Serikat ini memiliki dua pabrik di Tanah Air, yaitu East Plant yang memproduksi boneka Barbie dan West Plant yang memproduksi mainan mobil dengan merek Hot Wheels.
Mattel juga melibatkan industri kecil dan menengah (IKM) dalam proses produksinya. Perusahaan yang beroperasi di Indonesia sejak 1992 ini memiliki kapasitas produksi 85 juta boneka fashion dan 120 juta mainan mobil per tahun.
Mattel mengekspor mainan anak yang dibuat di Indonesia ke Jepang, Hong Kong, Cina, Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Kanada, Brasil, Inggris, Perancis, dan Italia. Mattel berencana meningkatkan investasinya dengan melakukan perluasan pabrik fashion dolls.
Ekspansi ini juga memperkuat peran Indonesia sebagai produsen terkemuka di industri mainan global.
Vice President dan General Manager Mattel Indonesia Roy Tandean menyampaikan, ekspansi operasi manufaktur tersebut akan memperkuat kehadiran jangka panjang Mattel di Indonesia. Dengan perluasan tersebut, Mattel diproyeksikan akan menciptakan sekitar 2.500 pekerjaan baru.
“Indonesia memegang peran penting dalam operasi global kami serta mendukung upaya strategi transformasi untuk tumbuh sebagai perusahaan mainan yang berorientasi pada kekayaan intelektual dan memiliki kinerja yang kuat. Ekspansi ini juga memperkuat peran Indonesia sebagai produsen terkemuka di industri mainan global,” ujarnya.
RUU PPSK Dibawa ke Paripurna
Masih diperlukan penguatan aturan yang mendukung pengembangan keuangan syariah.
SELENGKAPNYAPertamina Digitalisasi Pengisian Ulang Avtur
Secara umum, tidak banyak perbedaan antara sistem DGO dan Padma.
SELENGKAPNYAKCIC Ingin Konsensi Kereta Cepat Jakarta-Bandung 80 Tahun
Alasan pengajuan penambahan masa konsesi Kereta Cepat Jakarta-Bandung dianggap tak masuk akal.
SELENGKAPNYA