
Piala Dunia
Jerman Dikutuk Gol Kontroversial Jepang
Ada kontroversi yang menyelimuti kemenangan Jepang dan menjadi kutukan bagi Jerman.
DOHA -- Jepang secara mengejutkan berhasil keluar sebagai juara Grup E untuk melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar. Kepastian itu didapatkan setelah kemenangan penting pada matchday terakhir grup melawan Spanyol. Tim berjuluk Samurai Biru yang sempat tertinggal justru membalikkan keadaan menjadi 2-1.
Tambahan tiga poin membawa Jepang naik ke puncak klasemen grup menggeser Spanyol. Skuad asuhan Hajime Moriyasu memimpin dengan nilai enam poin, termasuk kemenangan pada matchday pertama melawan Jerman. Sementara, Spanyol duduk di peringkat kedua dengan nilai empat, sama dengan Jerman, tapi unggul selisih gol (+6).
View this post on Instagram
Jepang telah mencatatkan rekor mentereng di Piala Dunia 2022 ini. Negeri Sakura menunjukkan jati diri mereka sebagai cahaya Asia dengan mengalahkan dua kekuatan sepak bola Eropa, Spanyol dan Jerman, dalam ajang yang sama. Selain itu, dua kemenangan tersebut didapatkan melalui comeback sensasional, yang mana di Piala Dunia sebelumnya hanya bisa dilakukan Brasil (1938) dan Jerman (1970).
Pelatih Jepang, Hajime Moriyasu, memuji ketekunan para pemainnya. Ia mengaku target selanjutnya adalah untuk lolos ke babak delapan besar. "Semua orang senang bahwa kami bisa bermain sebagai kesatuan lagi," kata Moriyasu dikutip dari Independent, Jumat (2/12).
Namun, di samping kebahagiaan itu, ada kontroversi yang menyelimuti kemenangan Jepang dan menjadi kutukan bagi Jerman. Jepang yang teringgal pada babak pertama membalikkan keadaan melalui gol Ritsu Doan (menit ke-48) dan disusul gol Ao Tanaka (51').
View this post on Instagram
Namun, gol Tanaka diperdebatkan karena dalam prosesnya bola tampak telah melewati garis lapangan. Kendati demikian, wasit tetap mengesahkan gol Tanaka usai melihat tayangan ulang VAR dan menjadi gol kemenangan bagi Jepang. Pada partai berbeda, kemenangan itu menjadi kerugian besar bagi Jerman yang menang 4-2 atas Kosta Rika.
Tim berjuluk Der Panzer berhasil membuat koleksi poin mereka menjadi 4 dan selisih gol +1. Perolehan yang cukup untuk diadu dengan Jepang, jika pertandingan melawan Spanyol berakhir imbang 1-1.
Namun, kutukan telah dijatuhkan kepada Jerman dan membuat kemenangan mereka dalam laga terakhir grup tidak berarti. Ini menjadi kali kedua secara beruntun Jerman gagal melewati fase grup Piala Dunia.
Saya tidak peduli dengan tim yang berbeda, semuanya terserah kami. Jika Anda melihat pertandingan dan jumlah gol yang dicetak, itu salah kami.
Pelatih Jerman, Hansi Flick, tidak mau mencari-cari alasan atas kegagalan tersebut. Flick juga menolak menyalahkan Spanyol karena kalah dari Jepang, yang memuncaki grup dengan dua kemenangan atas tim Eropa. Menurutnya, itu berada di luar kuasanya, dan yang justru menjadi evaluasi baginya adalah kurangnya efisiensi di depan gawang.
"Saya tidak peduli dengan tim yang berbeda, semuanya terserah kami. Jika Anda melihat pertandingan dan jumlah gol yang dicetak, itu salah kami," kata Flick, Jumat.
Maroko dan Pengembaraan Ibnu Battuta
Selama kurang lebih 29 tahun, Ibnu Battuta telah singgah di 44 negara.
SELENGKAPNYAPenyesalan Para Pendurhaka
Tidak mungkin para pendurhaka akan diperlakukan sama seperti orang-orang yang patuh dan taat.
SELENGKAPNYAAdab-Adab Nobar Piala Dunia
Dengan adab itu, Muslim bisa menyaksikan nobar Piala Dunia, tetapi dalam koridor tuntunan syariah.
SELENGKAPNYA