
Internasional
Warga Ukraina Diimbau untuk Stok Makanan
Sejak awal Oktober, Rusia telah menyerang infrastruktur energi di seluruh Ukraina setiap sepekan sekali.
KIEV – Sebagian besar wilayah Ukraina masih harus menghadapi pemadaman listrik karena pembangkit energi di sana hancur atau rusak diserang Rusia. Warga, terutama yang tinggal di Ibu Kota Kiev, diimbau untuk menyediakan stok makanan, air, dan pakaian hangat serta bersiap menghadapi serangan lanjutan Moskow.
Wali Kota Kiev Vitali Klitschko mengungkapkan, serangan Rusia telah menyebabkan 60 persen penduduk di kotanya harus hidup tanpa listrik. Warga menghadapi situasi yang benar-benar ekstrem karena suhu di sana sudah berada di bawah titik beku. “Kami memahami bahwa serangan rudal (Rusia) seperti ini bisa terjadi lagi. Kita harus siap untuk setiap perkembangan,” ujar Klitschko, Kamis (24/11).
Ukrenergo, badan pengawas jaringan listrik nasional Ukraina, mengungkapkan, 50 persen permintaan listrik di Ukraina tidak terpenuhi hingga Kamis pukul 19.00 waktu setempat. Hal itu karena fasilitas energi dan pembangkit listrik terhantam serangan Rusia. Ukrenergo belum dapat memastikan waktu aliran atau suplai listrik akan pulih kembali.

Ukrenergo hanya mengatakan, listrik pertama-tama akan dihubungkan kembali ke lokasi infrastruktur kritis, yakni jaringan distribusi gas, jaringan pasokan air, sistem pembuangan limbah, dan rumah sakit. Konsumen domestik akan terhubung kembali secara bertahap.
Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, sempat merilis gambar satelit yang memperlihatkan kondisi Ukraina dari luar angkasa. Negara bekas Uni Soviet itu tampak menjadi petak gelap tanpa ada kerlip cahaya. Ukraina telah membangun invincibility centers, termasuk di tenda-tenda yang dihuni warga. Di pusat tersebut, warga dapat mengisi daya ponsel, menghangatkan diri, dan mendapatkan minuman panas.
“Ini adalah hari kedua kami tanpa listrik dan makanan. Lebih dari 60 anak sedang menunggu makanan dan kami tidak dapat menyiapkan apa pun kecuali listrik diperbaiki,” kata seorang wanita di salah satu pusat semacam itu di Kiev.

Sejak awal Oktober, Rusia telah menyerang infrastruktur energi di seluruh Ukraina setiap sepekan sekali. Moskow mengatakan, mereka memang sengaja menyerang infrastruktur dasar dengan maksud mengurangi kemampuan Ukraina berperang dan mendorongnya untuk bernegosiasi.
Kiev mengatakan, serangan semacam itu jelas dimaksudkan untuk menyakiti warga sipil dan dapat digolongkan sebagai kejahatan perang.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, krisis energi dan listrik yang saat ini dihadapi Ukraina merupakan konsekuensi karena mereka menolak berunding. Ukraina telah menegaskan, pihaknya hanya akan berhenti berperang ketika semua pasukan Rusia telah hengkang dari wilayahnya.
Perdana Menteri Baru Malaysia
Penunjukan Anwar mengakhiri perjalanan panjangnya untuk menduduki kursi Perdana Menteri Malaysia.
SELENGKAPNYAListrik dan Air di Kiev Terputus
Serangan-serangan Rusia memutus listrik sekitar 10 juta konsumen dalam waktu lama.
SELENGKAPNYAKorsel dan Ancaman Kekurangan Populasi Penduduk
Tidak ada angka resmi berapa banyak warga Korsel yang memilih tak menikah atau memiliki anak.
SELENGKAPNYA