Pegawai menunjukan fitur Gerai Reksa Dana Syariah di Jakarta, Jumat (23/9/2022). Bank Muamalat mencatat minat nasabah terhadap produk investasi terus meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan pertumbuhan penjualan yang rata-rata tumbuh sekitar 160 pers | Republika/Putra M. Akbar

Ekonomi

Bank Muamalat Incar Pertumbuhan DPK Sebesar 20 Persen

Digitalisasi akan membuat bank syariah berada di playing field yang sama dengan perbankan konvensional.

 

JAKARTA -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran pembiayaan bisa mencapai 20 persen pada 2023. Direktur Utama Bank Muamalat, Achmad Kusna Permana, menyampaikan, target tersebut masih relatif konservatif.

"Meski belum tetap di rencana bisnis bank (RBB) nanti, kami targetkan DPK bisa tumbuh 15-20 persen. Begitu juga dengan pembiayaan seiring pertumbuhan DPK-nya," katanya dalam seremoni "Digital Customer On-Boarding" Muamalat DIN di Jakarta, Kamis (24/11).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Bank Muamalat (@bank.muamalat)

Permana mengatakan, dana murah atau CASA Bank Muamalat saat ini sekitar 50 persen. Angka itu diproyeksi akan meningkat salah satunya karena terdapat layanan pembukaan rekening secara online di mobile banking Muamalat DIN.

Ia memproyeksikan, pertumbuhan nasabah baru juga akan mencapai 20 persen dari total nasabah Bank Muamalat saat ini yang sebesar 1,5 juta akun. Sementara, untuk akun haji diproyeksikan bisa bertambah hingga tiga kali lipat.

Saat normal, rata-rata penambahan akun haji sekitar 110 ribu dan sempat mengalami penurunan saat pandemi, yakni turun hingga sekitar 40 ribu. Permana mengatakan, kini jumlah pendaftaran sudah kembali meningkat hingga sekitar 80 ribu.

"Dengan pembukaan tabungan haji secara online, peningkatannya bisa hingga tiga kali lipat," katanya.

 
 
Pengembangan digital ini kita pastikan berulang kali untuk keamanannya. Ini juga sudah pasti sesuai dan memenuhi regulasi keamanan yang ada.
 
 

Menurutnya, digitalisasi sudah menjadi satu keharusan mengingat 90 persen transaksi Bank Muamalat telah dilakukan melalui kanal-kanal elektronik. Mayoritas nasabah pun adalah generasi milenial.

Sejak diluncurkan pada akhir 2019 lalu, sebagian besar nasabah lama dan hampir semua nasabah baru sudah menjadi pengguna Muamalat DIN. Selama masa pandemi sampai September 2022, Muamalat DIN telah memproses transaksi dengan nominal lebih dari Rp 46 triliun yang berasal dari 33 juta transaksi. Lebih dari 70 persen berupa transaksi transfer elektronik.

Digitalisasi akan membuat bank syariah berada di playing field yang sama dengan perbankan konvensional sehingga dapat memenuhi tuntutan masyarakat dengan preferensi syariah. Head of Digital Banking Bank Muamalat, Marjuki menyampaikan, digitalisasi produk dan layanan perbankan tersebut juga dibarengi dengan tingkat keamanan tinggi.

"Pengembangan digital ini kita pastikan berulang kali untuk keamanannya. Ini juga sudah pasti sesuai dan memenuhi regulasi keamanan yang ada," katanya.

 
 
Meski belum tetap di rencana bisnis bank (RBB) nanti, kami targetkan DPK bisa tumbuh 15-20 persen. Begitu juga dengan pembiayaan seiring pertumbuhan DPK-nya.
 
 

Keamanan tersebut juga dapat memastikan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi. Selain itu, Bank Muamalat juga melakukan sosialisasi dan edukasi untuk memastikan perlindungan data pribadi nasabah.

Menurutnya, fitur-fitur Muamalat DIN saat ini telah memenuhi kebutuhan dasar nasabah untuk produk perbankan, seperti QRIS, BI Fast, transfer online, pembayaran tagihan, pengisian dompet elektronik, virtual account, serta investasi. Ke depannya, pengembangan fitur Muamalat DIN akan terus dilakukan.

OJK Minta Industri Perkuat Mitigasi Risiko

OJK juga berencana memperpanjang relaksasi industri asuransi pada 2023.

SELENGKAPNYA

Kementan Jamin Penyediaan Beras untuk Bulog

Stok beras yang ada di gudang Bulog di bawah 600 ribu ton.

SELENGKAPNYA

PMN Kereta Cepat Jakarta-Bandung Disetujui

Kementerian BUMN mendorong kontraktor untuk bisa meningkatkan performanya menjadi lebih baik.

SELENGKAPNYA