Kabar Utama
Haedar-Mu'ti Kembali Pimpin Muhammadiyah
Pandangan Islam yang maju dan membawa rahmat bagi semesta alam harus terimplementasi.
SURAKARTA – Pemilihan pucuk pimpinan dalam Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta, Jawa Tengah, berlangsung sejuk dan damai. Prof Haedar Nashir dan Prof Abdul Mu’ti kembali terpilih sebagai ketua umum dan sekretaris umum persyarikatan untuk periode 2022-2027.
Muktamirin pun menyambut keputusan tersebut dengan suka cita dan kegembiraan tanpa adanya riak-riak perselisihan. Pengesahan terpilihnya Haedar ditandai surat keputusan dari PP Muhammadiyah periode sebelumnya ke periode yang baru. Secara simbolis surat diserahkan Busyro Muqoddas dan Agung Danarto kepada Haedar dan Mu’ti.
Sedangkan keputusan hasil rapat 13 orang terpilih sebagai anggota PP Muhammadiyah dibacakan Ketua Panitia Pemilihan Muktamar ke-48 Muhammadiyah, Dahlan Rais. Keputusan ini disetujui tanpa ada penolakan. Hasil muktamar turut mendapatkan tepuk tangan meriah serta ucapan hamdalah yang membahana dari muktamirin.
Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin secara resmi menutup Muktamar ke-48 Muhammadiyah pada Ahad (20/11) malam. Kiai Ma’ruf dalam sambutannya mengajak Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah berjuang bersama pemerintah merawat persatuan dan kesatuan di tengah ancaman krisis multidimensi dan upaya untuk pulih akibat pandemi.
“Persatuan dan kesatuan menjadi modal pertama dan utama bagi kita untuk memenangkan pertarungan ini. Mari kita rawat bersama dengan senantiasa mengedepankan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah dalam interaksi sosial kita,” ujar Kiai Ma’ruf, di Surakarta, Ahad (20/11).
Wapres mengatakan, Indonesia akan menghadapi Pemilu 2024. Ia menekankan, jangan sampai Pemilu 2024 mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa. Menurutnya, perbedaan pilihan partai maupun calon presiden dan wakil presiden harus disikapi secara bijak dan tidak membelah masyarakat Indonesia.
Dia juga meminta kontribusi Muhammadiyah dalam memberi sumbangan kemajuan bangsa. Apalagi, kata dia, Muhammadiyah memiliki perangkat ekonomi dan sosial yang tersebar di seluruh negeri yang dinilai mampu untuk menggerakkan pemberdayaan umat sehingga dapat menjadi kekuatan pembangunan bangsa.
“Melalui program-program Muhammadiyah yang telah dibahas pada Muktamar, saya yakin Sang Surya akan terus mampu menjadi cahaya pencerah bagi berbagai tantangan dan permasalahan keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan,” ujar dia.
Usai resmi ditetapkan, Haedar mengatakan, sidang berlangsung secara santai dan dari hati ke hati. Haedar menekankan, 13 orang anggota PP mengemban amanah secara kolektif kolegial dan tersistem sebagaimana karakter kepemimpinan Muhammadiyah. “Saya selaku ketua umum posisinya hanya sejengkal didepankan, dan seinci ditinggikan,” kata Haedar.

Dia menegaskan, semua pimpinan akan menjalankan amanat dan program-program, terutama untuk transformasi yang lebih dinamis menuju Muhammadiyah yang unggul berkemajuan dalam berbagai aspek kehidupan. Menurutnya, pandangan Islam yang maju dan membawa rahmat bagi semesta alam harus menjadi pikiran yang tersebar luas dan terimplementasi semakin baik, khususnya oleh seluruh elemen yang ada di Muhammadiyah.
“Islam yang membawa damai, Islam yang menyatukan, Islam yang membangun optimisme, dan Islam yang menghadirkan kemajuan hidup seluruh masyarakat, bangsa dan negara serta kemanusiaan global,” ujar Haedar.
PP Muhammadiyah, lanjut Haedar, memiliki mandat untuk terus mendiskusikan dengan berbagai pihak mengenai isu-isu strategis keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal. Selain itu, hasil muktamar terus dijadikan masukan-masukan penting, baik bagi pemerintah, DPR, lembaga negara, TNI, Polri, dan komponen bangsa lain.
“Maka, kepemimpinan ini harus mampu memobilisasi mendinamisasi seluruh gerak kepemimpinan secara nasional,” kata Haedar.

Sekretaris umum terpilih, Prof Abdul Mu’ti mengatakan, semua komposisi merupakan hasil keputusan muktamirin yang memberi amanah ke PP. Di Muhammadiyah, kata dia, semua mengikuti apa yang diputuskan muktamar. PP Muhammadiyah akan mengikuti apapun yang diputuskan dalam sidang-sidang pleno selama Muktamar.
Mu’ti merasa terhormat mendapatkan amanah untuk mendampingi Haedar lima tahun terakhir dan lima tahun ke depan. “Saya jadi makmum, Pak Haedar sebagai imam,” kata dia.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyampaikan selamat kepada pasangan Haedar Nashir dan Abdul Mu’ti. Menurut Gus Yahya, Prof Haedar maupun Prof Mu’ti selama ini mempunyai hubungan yang baik dengan beragam kalangan, termasuk menjaga hubungan sangat baik dengan Nahdlatul Ulama (NU).
“Alhamdulillah Pak Haedar dan Mas Abdul Mu’ti kembali terpilih. Keduanya kita kenal memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan bangsa dan negara,” ujar Gus Yahya.
Ketua Umum Dewan Kerohanian Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin), Budi Santoso Tanuwibowo, pun turur mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Prof Haedar dan Prof Mu’ti. Budi mengapresiasi Persyarikatan Muhammadiyah yang selalu berhasil memilih pemimpinnya dengan damai.
“Kita ucapkan Selamat untuk Muhammadiyah yang selalu bisa memilih pemimpinnya dengan damai dan luar biasa, siapapun yang dipilih,” ujar Budi. Dia berharap, Matakin dan Muhammadiyah ke depannya bisa bersama-sama untuk membangun Indonesia yang rukun dan sejahtera.
Peran Muhammadiyah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi peran besar dan sumbangsih Muhammadiyah untuk Indonesia. Dalam sambutannya saat pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Surakarta, Jawa Tengah, kontribusi besar Muhammadiyah dalam berbagai bidang harus terus ditingkatkan.
Presiden Jokowi mengapresiasi peran Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dalam membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia selama tiga tahun terakhir ini. Jokowi menyebut, dengan kontribusi dari Muhammadiyah tersebut, Indonesia pun berhasil mengendalikan pandemi Covid-19.
“Terima kasih telah menggerakkan lebih dari 120 rumah sakit Muhammadiyah dan 235 klinik kesehatan milik Muhammadiyah yang aktif dalam mengedukasi masyarakat, serta dalam pengobatan dan vaksinasi selama pandemi,” ujar Jokowi saat pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, di Surakarta, Sabtu (19/11).
Jokowi juga menyebut Indonesia termasuk negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia. Sebanyak 440 juta dosis vaksin telah disuntikkan kepada masyarakat. Ia mengatakan, keberhasilan Indonesia dalam menangani pandemi ini menjadi fondasi penting dalam pemulihan ekonomi nasional.
Kendati demikian, Jokowi mengingatkan, pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir. Kondisi ini pun diperburuk dengan munculnya berbagai masalah baru di dunia seperti perang di Ukraina, yang berdampak pada rantai pasok global sehingga terjadi kenaikan harga pangan, BBM, serta listrik di berbagai negara.

Jokowi mengatakan, menghadapi kompetisi global, Indonesia harus fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan penguasaan iptek. Kontribusi besar Muhammadiyah dinilai sangat signifikan dalam bidang tersebut. Melalui lembaga pendidikan di bawah pengelolaannya itu, Muhammadiyah mengambil peran luhur dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Melalui lembaga pendidikan Muhammadiyah dan Aisyiyah, Jokowi juga berpesan agar dilakukan penguatan pendidikan bagi pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Ia menjelaskan, ketergantungan manusia pada alam sangat tinggi. Apalagi, potensi alam di Indonesia sangat besar, baik di darat maupun di laut yang harus dimanfaatkan dengan bijak.
Mantan wali kota Solo itu menambahkan, ruang syiar Islam di Indonesia sangat leluasa. Menurut dia, banyak kemudahan bagi umat Islam di Indonesia yang tidak diatur negara, seperti kemudahan dalam menyampaikan ceramah agama, mengundang penceramah, menyampaikan khotbah Jumat, mengadakan peringatan-peringatan hari besar Islam, pengaturan azan, dan kemudahan mengumpulkan dana-dana sosial Islam.

“Ruang syiar Islam di Indonesia itu sangat terbuka lebar, dibandingkan negara-negara Muslim di Asia Tenggara maupun di Timur Tengah,” kata Jokowi.
Simpul toleransi
Gereja Kristen Manahan menjadi salah satu tempat untuk menampung para peserta muktamar dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). Kurang lebih ada 285 orang yang akan beristirahat di salah satu ruangan, yang biasanya digunakan untuk paduan suara di gereja tersebut.
Salah satu penatua GKJ Manahan, Tumiriyanto mengaku, pihaknya tidak keberatan para peserta muktamar yang tergabung dalam MDMC, menggunakan salah satu ruangan di gereja tersebut untuk singgah. Ia mengatakan bahwa ini adalah salah satu bentuk saling toleransi antarumat beragama.

“Kita ini DNA-nya kan sudah kemanusiaan yang adil dan beradab. Kalau kita ingin mengamalkan Pancasila ya seperti ini. Selaku gereja dan jemaat di sini welcome,” kata Tumiriyanto.
Saat berlangsung pembukaan muktamar di Stadion Manahan, menurut Tumiriyanto, ia dan beberapa jemaat sibuk untuk menyiapkan sarapan untuk para penggembira. Tentunya, pihaknya juga memikirkan dari segi kehalalan konsumsi tersebut. Setidaknya ada 3.000 paket yang akan dibagikan kepada para penggembira.
Sejak subuh, Tumiriyanto sudah mulai membagikan paket roti tersebut. Alasannya, para penggembira sudah memadati sekitar area pembukaan meskipun cuaca masih gerimis. “Kita juga izin sama panitia, apakah diperkenan, ‘Oh iya terima kasih,’ kata mereka,” ujar dia.
Kesultanan Mughal, Dari Akbar ke Shah Jahan
Kesultanan Mughal mencapai masa stabil dan kejayaan meski diwarnai konflik politik.
SELENGKAPNYADi Balik Hikmah Islam Diturunkan di Makkah
Meski diturunkan di tempat yang kering kerontang, Islam bisa menciptakan peradaban.
SELENGKAPNYA