
Internasional
NASA Luncurkan Artemis
Roket seberat empat juta kilogram ini disebut sebagai roket paling kuat, hebat, dan rumit di dunia.
CAPE CANAVERAL -- Badan Perbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) meluncurkan roket bulan generasi baru, Rabu (16/11) pagi. Meski tanpa awak, peluncuran ini membuka era baru AS untuk kembali menempatkan manusia ke bulan, setelah 50 tahun lalu AS meluncurkan Apollo.
Gemuruh roket mengguncang Kennedy Space Center di Cape Canaveral saat kerumunan penonton bersorak dan berteriak kegirangan. Kepada personel di ruang kendali saat setelah roket lepas landas, Direktur Peluncuran Artemis Charlie Blackwell-Thompson memberi hormat atas kerja keras rekan-rekannya.
"Kalian telah bekerja keras sebagai tim untuk momen ini. Ini momen kalian. Kita semua adalah bagian dari sesuatu yang sangat istimewa, peluncuran pertama Artemis, langkah pertama untuk mengembalikan negara kita ke bulan dan ke Mars," kata Blackwell-Thompson.
Roket Space Launch System (SLS) setinggi 32 lantai meluncur dari landasan peluncuran dari Kennedy Space Center pada pukul 01:47 waktu setempat. Roket seberat empat juta kilogram ini akan mengorbitkan kapsul Orion dalam perjalanan uji tiga pekan mengelilingi bulan dan kembali tanpa astronot.
Sekitar 90 menit setelah peluncuran, bagian atas roket melakukan manuver untuk keluar dari orbit Bumi, menuju Bulan. Kapsul Orion akan beredar selama 25 hari pada jara 97 kilometer dari permukaan Bulan. Orion kemudian akan kembali ke Bumi dan jatuh ke Samudra Pasifik pada 11 Desember.
SLS disebut sebagai roket paling kuat dan kompleks di dunia. Peluncurannya menjadi sistem peluncuran vertikal terbesar yang pernah dibangun NASA sejak Saturn V pada era Apollo.
Meskipun tidak ada orang di dalamnya, Orion membawa tiga kru simulasi, satu manekin laki-laki dan dua perempuan dilengkapi dengan sensor untuk mengukur tingkat radiasi dan tekanan lain yang akan dialami astronot.
Peluncuran roket bernilai miliaran dolar AS ini terjadi setelah dua kali ditunda. Selama 10 pekan, rencana peluncuran dilanda banyak kecelakaan teknis, badai yang terus-menerus, dan dua kali roket ini keluar dari hangar, siap diluncurkan namun batal.

Serial Artemis
Proyek bernama Artemis I ini merupakan misi yang menandai penerbangan pertama roket SLS dan kapsul Orion bersama-sama. Masing-masing dibangun oleh Boeing Co dan Lockheed Martin Corp, di bawah kontrak dengan NASA.
Peluncuran ini juga menandakan perubahan besar dalam arah program penerbangan luar angkasa manusia pasca-Apollo. Beberapa dekade NASA berfokus pada orbit rendah dengan pesawat ulang-alik dan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Artemis diambil dari nama dewi perburuan Yunani kuno dan saudara kembar Apollo. Proyek ini bertujuan untuk mengembalikan program penempatan astronot ke permukaan bulan, paling cepat pada 2025.

Jika misi berhasil, penerbangan Artemis II akan berawak mengelilingi bulan dan kembali dapat dilakukan paling cepat 2024. Dalam beberapa tahun lagi, keberhasilan itu akan mendorong program pendaratan astronot pertama di bulan, salah satunya seorang perempuan dengan program Artemis III.
Program baru terkait Bulan telah melibatkan mitra swasta seperti SpaceX milik Elon Musk dan badan antariksa Eropa, Kanada, dan Jepang. Kerja sama ini akhirnya membangun pangkalan Bulan jangka panjang sebagai batu loncatan untuk perjalanan manusia yang lebih ambisius ke Mars.
Sebanyak 12 astronot telah berjalan di bulan selama enam misi Apollo dari 1969 hingga 1972. Apollo satu-satunya penerbangan luar angkasa yang pernah menempatkan manusia di permukaan bulan.
Namun, lahirnya proyek Apollo lebih didorong oleh perlombaan ruang angkasa AS-Uni Soviet era Perang Dingin daripada oleh ilmu pengetahuan. Ini berbeda dengan Artemis.
Amazon Beli Listrik EBT PLN
Amazon akan membeli listrik yang dipasok melalui empat proyek PLTS.
SELENGKAPNYAAkhir Hubungan Cinta Ronaldo dan MU
Sekembalinya dari Qatar, Ronaldo diprediksi mengakhiri kontraknya di Old Trafford.
SELENGKAPNYABPS: Indonesia Surplus Dagang dengan G-20
Surplus ini merupakan yang ke-30 kali secara beruntun sejak Mei 2020.
SELENGKAPNYA