Seorang atlet sedang bermain golf. | AP Photo/Phelan M. Ebenhack

Olahraga

Gagasan Liga Golf Indonesia Terus Digodok

LGJ 2022 bisa dijadikan sebagai tolak ukur bagi klub untuk mengetahui perkembangan atletnya.

JAKARTA -- Antusiasme tinggi terhadap Liga Golf Jakarta (LGJ) 2022 memunculkan ide terselenggaranya Liga Golf Indonesia. Hal itu diyakini akan mengakomodasi para golfer seluruh Indonesia untuk terlibat dalam sebuah kompetisi.

Ketua Panitia LGJ Suharsono Cing-Cing mengatakan, sejak rencana gelaran LGJ diumumkan, banyak klub-klub luar Jakarta ingin mengikuti turnamen tersebut. Hal itu memunculkan harapan terhadap Liga Golf Indonesia pada masa mendatang. "Liga Golf Indonesia ini baru-baru cita-cita untuk mengakomodir," ujarnya dalam konferensi pers penutupan LGJ 2022 di Damai Indah Golf, Jakarta Utara, Ahad (13/11).

 
 
Jadi, masih dipikirkan matang-matang
 
 

Ia mengaku telah menjalin komunikasi dengan pengurus pusat persatuan golf Indonesia tentang ide tersebut. Namun, dia menilai upaya untuk menggelar liga dengan jangka waktu yang panjang tak mudah. Seluruh aspek pendukung harus dipersiapkan.

Ia juga mengungkapkan beberapa kendala jika ingin menggelar liga, di antaranya ada situasi berbeda mengenai jumlah klub pada masing-masing daerah. Sebagian daerah hanya memiliki sedikit klub. Selain itu, akomodasi akan memakan biaya mahal jika dalam format liga. "Jadi, masih dipikirkan matang-matang," katanya.

Deputi Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Raden Isnanta mendukung ide tersebut. Kemenpora akan ikut mendorong seluruh cabang olahraga untuk maju. Namun, katanya, Kemenpora mempunyai standar prioritas dalam mendukung secara total cabang olahraga.

Ia mengungkapkan, terdapat 14 cabang olahraga yang menjadi prioritas dengan kriteria sudah terbukti memberikan prestasi. Namun, ia mengatakan, Kemenpora terus melakukan penilaian terhadap semua cabang dengan sistem degradasi untuk masuk menjadi 14 cabang prioritas.

"Yang jelas didorong, tapi cara dorongnya berbeda-beda," ujarnya.

 
 
Ini akan menjadi cikal bakal pembinaan ke depannya. Ini harus dilakukan supaya atlet junior kita tambah.
 
 

Sementara itu, Ketua Persatuan Golf Indonesia DKI Jakarta Reza Rajasa mengatakan, LGJ 2022 bisa dijadikan sebagai tolak ukur bagi klub untuk mengetahui perkembangan atletnya. Menurut Reza, klub sebagai fondasi pembinaan atlet membutuhkan kompetisi yang bisa meningkatkan kemampuan golfer, baik senior maupun junior.

Reza menjelaskan, ada 109 klub golf di DKI Jakarta, tapi hanya ada sekitar 88 golfer junior. Menurut dia, jumlah golfer junior tersebut masih sedikit. Oleh karena itu, golf membutuhkan pembibitan lebih baik lagi, salah satunya lewat LGJ ini.

"Ini akan menjadi cikal bakal pembinaan ke depannya. Ini harus dilakukan supaya atlet junior kita tambah," ujarnya dalam konferensi pers Charity Liga Golf Jakarta di Damai Indah Golf, PIK, Jakarta Utara, Ahad (13/11).

LGJ 2022 diikuti oleh 25 klub di DKI Jakarta yang berlangsung selama tiga bulan. Masing-masing klub diwajibkan mengikutkan satu atlet juniornya di LGJ ini sebagai bentuk pembinaan golfer junior. Persatuan Golf Asuransi Indonesia (PGAI) menjadi juara LGJ 2022.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Liga Golf Jakarta (@ligagolfjakarta)

Ketua PGAI Robi menilai kemenangan timnya di LGJ 2022 adalah sebuah kejutan. Itu karena lawan-lawan yang dihadapi sangat kuat. Namun, ia bersyukur PGAI bisa melewati tantangan tersebut dan menjadi juara.

Ia mengungkapkan, timnya memang menitikberatkan pada skill dan strategi. Ia yakin dua hal tersebut dapat memberikan hasil yang terbaik. 

G-20 Luncurkan Dana Pandemi 

Indonesia akan memanfaatkan dana tersebut untuk memperkuat sistem kesehatan. 

SELENGKAPNYA

Presiden Singgung Hak Hilirisasi di KTT ASEAN 

Langkah penyetopan ekspor bahan mentah belum tentu menguntungkan masyarakat dalam negeri.

SELENGKAPNYA

Pertumbuhan Ekonomi, Rupiah, dan Pendalaman Pasar Keuangan

Ada peluang menarik kembali investor asing dan mendorong arus balik modal asing ke Indonesia.

SELENGKAPNYA