Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) berjabat tangan dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kanan) dan Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara (kiri) saat Pemantapan Visi dan Misi Koalisi Indonesia Bersatu di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (20/1 | ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Nasional

KIB Masih Tunggu Partai Lain Gabung

KIB telah memiliki tiket premium untuk mengusung pasangan capres dan cawapres sendiri.

MAKASSAR — Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini masih banyak waktu sebelum Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mendeklarasikan calon presidennya (capres). Ia sendiri mengatakan, pihaknya masih menunggu satu atau dua partai lagi yang akan bergabung untuk mengumumkan pasangan capres-cawapresnya.

"KIB masih menunggu satu dua partai lain. Jadi, kalau satu dua partai lain bergabung, baru kita announce siapa yang akan didukung KIB. Namanya KIB plus-plus," ujar Airlangga lewat keterangan tertulisnya seusai Silaturahim Nasional KIB di Hotel Dalton, Makassar, Ahad (6/11).

Airlangga menjelaskan, KIB telah memiliki tiket premium untuk mengusung pasangan capres dan cawapres sendiri. Koalisinya bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen.

"Di sini banyak kader yang sudah berpengalaman. Jam terbangnya tinggi, yang paling penting selain punya NIK, punya KTA. Karena ini KIB adalah koalisi yang anggotanya partai politik. Jadi, kalau parpol perlu NIK dan KTA. Ini menjadi kunci," ujar Airlangga.

photo
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto , Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan , dan Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa bertumpu tangan bersama usai melakukan Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (10/8/2022). Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, PAN dan PPP telah resmi mendaftar sebagai calon peserta Pemilu 2024 ke KPU. Prayogi/Republika - (Prayogi/Republika.)

Dia memastikan, KIB juga tidak akan mengumumkan pasangan capres dan cawapres pada November tahun ini. Sebab, menurut KIB, November ini bertepatan dengan bulan Rabiul Akhir menurut kalender Islam. "Kalau Rabiul Akhir harus berhati-hati.

Maka kita mesti cari bulan yang betul-betul alam semestanya mendukung kita dan baik. Dari situlah akan kita luncurkan siapa cawapres dan capres dari KIB," ujar Airlangga.

Di samping itu, November ini juga bertepatan dengan dilaksanakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Indonesia. KIB tidak ingin mengganggu perhatian Presiden Joko Widodo selama penyelenggaraan G-20 di Bali.

photo
Jurnalis mengambil gambar saat rilis hasil temuan dan analisis survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terkait pasangan capres-cawapres paling populer dan prospeknya di Jakarta, Senin (10/10/2022). - (Republika/Prayogi)

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan juga mengatakan, KIB masih menunggu partai politik lain untuk bergabung. "Kita masih menunggu ada beberapa partai yang akan gabung. Jadinya, kita akan umumkan, jadinya KIB plus-plus," ujar Zulkifli, Ahad (6/11).

Ia juga mengatakan, pasangan capres dan cawapres yang diusung KIB pasti akan menang. Asalkan, mereka bekerja keras dengan serius, cerdas, dan ikhlas dalam mengusung capres-cawapres pilihannya. "Siapakah jagoan yang kita perjuangkan? Itu akan ditulis di buku KIB di bab berikutnya," ujar Zulkifli.

KIB, kata Zulkifli, akan berjuang dalam kampanye seusai menentukan pasangan capres dan cawapres pilihan mereka untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Setelah itu, mereka merealisasikan Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN).

"Merealisasikan program PATEN untuk 10 tahun ke depan dan semoga saja KIB bukan hanya sampai 10 tahun ke depan. Karena pasti akan ada buku yang spektakuler dan menarik lagi," ujar Zulkifli. 

Makna Esoteris Kumandang Azan (2)

Begitu mendengarkan suara azan, kita segera bertransformasi dari alam material-keduniaan ke alam spiritual-keakhiratan.

SELENGKAPNYA

Resesi, Bisa Ya, Bisa Tidak

Pandangan dunia saat ini datar, membuat ekonom pesimistis.

SELENGKAPNYA

Lula Is Back

Nasib Bolsonaro serupa dengan Trump: dikalahkan saat menjadi incumbent oleh politisi senior.

SELENGKAPNYA