Citroën | Eric Iskandarsjah Z/Republika

Otomotif

Giliran Citroën yang Kembali ke Indonesia

Perusahaan juga akan menyasar pasar mobil dengan harga di bawah Rp 300 juta.

JAKARTA -- Sejumlah produk Citroën sempat menghiasi jalanan di Indonesia pada 1950-an hingga 1980-an. Kini, pabrikan Prancis tersebut ingin kembali hadir di Indonesia lewat kerja sama dengan Indomobil Group.

Brand CEO Citroën Vincent Cobee mengatakan, distribusi dan penjualan produk di Indonesia akan ditangani oleh anak perusahaan Indomobil Group yang bernama PT Indomobil Wahana Trada. "Kehadiran akan ditandai dengan peluncuran tiga produk andalan yang mulai dipasarkan tahun depan," kata Vincent Cobee dalam konferensi pers Citroën yang dilakukan di Jakarta, pekan lalu.

Tiga produk yang akan dipasarkan adalah C5 Aircross, ë-C4, dan New C3. Dengan ketiga produk itu, Citroën yakin bisa menghadirkan alternatif mobil yang sesuai dengan kebutuhan pasar di Indonesia.

photo
Citroën C5 Aircross - (Eric Iskandarsjah Z/Republika)

Setelah peluncuran itu, Citroën pun akan kembali menambah line up menjadi lima produk dalam tiga tahun ke depan. Tapi, dia belum mengungkap lebih lanjut mengenai dua produk yang akan ditambahkan dalam line up tersebut.

Dia menekankan, Citroën tak akan hanya menyasar segmen menengah. Akan tetapi, juga akan menyasar pasar mobil dengan harga di bawah Rp 300 juta. Dengan begitu, perusahaan bisa menjangkau pasar yang lebih luas.

Menurutnya, seluruh produk itu akan diimpor dari berbagai negara. "Untuk C5 Aircross, produknya akan diimpor dari Prancis, sedangkan ë-C4 diimpor dari Spanyol, dan New C3 dari India," ucapnya.

Director of Indomobil Group Andrew Nasuri mengatakan, pada tahun pertama Citroën akan menghadirkan layanan lewat tujuh dealer. "Jaringan itu akan hadir dengan mengedepankan layanan terbaik sehingga bisa memberikan keunggulan dari segi customer experience," kata Andrew Nasuri.

Selanjutnya, agar bisa menjaring pasar dengan lebih luas, jumlah dealer itu mulai ditambah pada tahun kedua. Rencananya, pada tahun kedua Citroën bisa hadir dengan dukungan 15 dealer di berbagai wilayah.

Pengamat otomotif Bebin Juana mengatakan, awal kehadiran Citroën pada era 1950-an hingga 1980-an berawal saat Prancis terlibat dalam sejumlah pembangunan infrastruktur di Indonesia. Sejumlah infrastruktur yang melibatkan ekspatriat dari Prancis di antaranya adalah Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, dan Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta, Tangerang, Banten.

photo
Citroën E-C4 - (Eric Iskandarsjah Z/Republika)

"Terdapat sejumlah pembangunan infrastruktur di Indonesia yang melibatkan ekspatriat dari Prancis. Oleh karena itu, Citroën pun dihadirkan sebagai kendaraan penunjang para ekspatriat itu dan kemudian membuat mobil tersebut dikenal di Indonesia," kata Bebin kepada Republika pada Rabu (12/10).

Menurutnya, saat itu, Citroën dikenal sebagai mobil yang nyaman karena menerapkan sistem suspensi hydropneumatic. Sepanjang kiprahnya di Indonesia, merek tersebut juga dikenal memiliki kualitas yang cukup baik.

"Tapi kemudian, brand tersebut menghadapi saat-saat sulit ketika brand Jepang mulai lebih serius menggarap pasar Indonesia. Apalagi, sejumlah brand Jepang tersebut membuktikan keseriusan dengan membangun fasilitas perakitan di Indonesia," ujarnya.

Hal itu pun membuat Citroën tak mampu bersaing mengingat langkah lokalisasi yang dilakukan oleh para kompetitor membuat harga produk Citroën menjadi terlalu mahal. Kini, Citroën pun ingin memperbaiki kondisi dengan menggandeng mitra lokal yang dianggap berkompeten dalam menggarap pasar di Indonesia.

"Citroën memilih Indomobil sebagai partner itu merupakan suatu langkah yang sangat tepat. Mengingat, Indomobil telah memiliki pengalaman puluhan tahun dalam menggarap pasar otomotif Tanah Air," kata dia.

Dia menganggap, kunci sukses suatu merek dalam menggarap pasar di Indonesia adalah dengan menonjolkan keunggulan produk dan keunggulan layanan penjualan serta purnajual. Bebin meyakini, seluruh keunggulan itu bisa dihadirkan oleh Citroën dan Indomobil sehingga membuat masyarakat tak merasa ragu untuk menggunakan produk Prancis itu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ford Indonesia (@ford.co.id)

Terlebih, lanjut dia, Citroën juga akan menegaskan jati dirinya sebagai merek futuristik dengan menghadirkan produk mobil listrik. "Kehadiran brand yang beragam tentu memberikan keuntungan bagi konsumen karena konsumen jadi memiliki opsi yang lebih luas. Di satu sisi, hal ini juga membuat iklim kompetisi jadi semakin terbentuk karena masing-masing brand akan berusaha untuk meraih pasar dengan beragam strategi," ucapnya.

Sebelumnya, brand lain yang juga menyatakan untuk kembali terjun dalam pasar otomotif Tanah Air adalah Subaru dan Ford. Ford telah resmi kembali meramaikan industri otomotif Tanah Air mulai tahun ini lewat RMA Indonesia.

General Manager Marketing and Sales RMA Indonesia Yanto Mardianto mengatakan, saat ini, Ford lebih fokus untuk menjual kendaraan sport utility vehicle (SUV) dan double cabin. "Saat ini, kami fokus untuk memasarkan dua produk andalan, yakni Ford Everest dan Ford Ranger," kata Yanto kepada Republika.

Ford masih hanya akan memasarkan Ford Everest dan Ford Ranger hingga tahun depan. Selanjutnya, baru kemudian Ford mulai mempersiapkan produk andalan lain yang dihadirkan di Indonesia.

"Nantinya, kami juga akan memasarkan Ford Everest dan Ford Ranger generasi terbaru. Selain itu, kami juga akan menyiapkan kehadirkan produk lain," ujarnya.

 
 
Dengan hadirnya dealer terbaru di Jakarta, maka hal ini diharapkan bisa makin mempermudah Ford dalam menjaring konsumen pencinta SUV.
 
 

Ia menekankan, kemungkinan produk lain yang akan dipasarkan merupakan produk SUV. SUV dipilih oleh Ford karena saat ini produk tersebut merupakan salah satu kendaraan yang paling diminati oleh pasar Indonesia.

Hal itu juga yang membuat Ford merasa yakin untuk menghadirkan dealer terbaru bernama Ford AK Mampang yang terletak di Jalan Warung Jati Barat, Jakarta Selatan. Padahal, sebelumnya, dealer Ford kebanyakan berada di luar Jawa, seperti Balikpapan, Medan, Palangkaraya, dan Makassar.

"Saat ini memang produk kami yang terlaris adalah Ford Ranger sehingga kami banyak menghadirkan jaringan penjualan di luar Jawa. Tapi, dengan hadirnya dealer terbaru di Jakarta, maka hal ini diharapkan bisa makin mempermudah Ford dalam menjaring konsumen pencinta SUV," ucap dia.

Country Manager RMA Indonesia Pinaki Mukherjee mengatakan, pada tahun ini diperkirakan Ford akan menjual kendaraan sebanyak 600 unit. "Kami yakin angka itu bisa tercapai karena Indonesia merupakan salah satu pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara," kata Pinaki Mukherjee.

Ford pun terus berkomitmen untuk terus melakukan perluasan jaringan dan perluasan produk line up. Menurutnya, penambahan produk pada 2023 diprioritaskan pada produk yang dianggap menjadi produk terlaris sehingga bisa berperan sebagai volume maker

Tanpa Muhrim, Wajibkah Haji?

Mayoritas ulama sepakat, muhrim dan atau suami adalah syarat wajib haji bagi perempuan

SELENGKAPNYA

Sabtu Hitam di Legian

Di diskotek inilah korban berjatuhan.

SELENGKAPNYA

Aturlah Jarak Kelahiran Buah Hati

Jarak kehamilan setiap anak harus diatur secara ideal minimal dua tahun sembilan bulan

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya