Wisawatan mengamati daftar nama korban saat peringatan 16 tahun tragedi bom Bali di Monumen Bom Bali, Legian, Kuta, Bali, Jumat (12/10). Peringatan peristiwa teror yang menewaskan 202 orang tersebut diikuti para wisatawan, keluarga dan kerabat korban bom | ANTARA FOTO

Kisah Dalam Negeri

Sabtu Hitam di Legian

Di diskotek inilah korban berjatuhan.

Oleh Mengenang 20 Tahun Tragedi Bom Bali

OLEH AHMAD BARAAS, MAMAN SUDIAMAN

DENPASAR -- Blaar ...! Sebagian besar warga Kota Denpasar dan Kabupaten Badung yang mulai beranjak tidur, pukul 23.30 Sabtu (12/10) malam, tiba-tiba dikagetkan oleh ledakan dahsyat, diduga dari bom mobil. Suara ledakan terdengar mencapai 10 km dari tempat peristiwa, Legian Kuta, Bali.

Inilah Sabtu hitam di Legian. Dentuman dahsyat dan terbesar sejak hancurnya gedung kembar WTC di New York, Amerika Serikat, itu mengakibatkan 187 orang tewas dan melukai lebih dari 282 orang. Korban terbesar berasal dari Australia. Kafe Sari Club --pusat ledakan, selama ini dikenal sebagai tempat hiburan wisatawan Australia. Ledakan bom malam itu terjadi di empat lokasi berbeda di Denpasar.

Menurut Kadispen Polda Bali, Kombes Suyatmo, ledakan pertama terjadi pukul 23.30 di kawasan Renon, hanya sekitar 100 meter dari Konsulat AS di kota itu. Tidak ada korban jiwa. Ledakan kedua terjadi di kawasan Jalan Legian, Kuta, di depan Pady's Club.

Beberapa detik kemudian, ledakan dahsyat pun terjadi di depan Sari Club. Di diskotek inilah korban berjatuhan. Selain korban manusia, bom itu juga mengakibatkan empat bangunan runtuh, 20 rusak berat, 27 mobil dan tujuh sepeda motor hancur.

Petugas keamanan yang dibantu warga masyarakat menemukan ratusan mayat wisatawan mancanegara terpanggang di tengah kobaran si jago merah yang mengamuk dan melalap semua bangunan kafe tersebut.

photo
Warga berdoa saat peringatan 17 tahun tragedi bom Bali di Monumen Bom Bali, Legian, Kuta, Bali, Sabtu (12/10/2019). Peringatan peristiwa teror yang menewaskan 202 orang tersebut diikuti para wisatawan, keluarga dan kerabat korban bom Bali dengan doa bersama, tabur bunga serta penyalaan lilin. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww. - (FIKRI YUSUF/ANTARA FOTO)

Ledakan juga terjadi akibat meledaknya sejumlah tabung gas elpiji ukuran besar. Mabes Polri menyimpulkan bahwa bom yang meledak itu berkekuatan besar. "Bila dilihat dari bekas ledakan dengan diameter 5 x 4 meter dan kedalaman 1,5 meter berupa lubang besar, jelas menunjukkan bahwa bom itu berkekuatan besar," kata Kepala Bagian Humas Mabes Polri Irjen Pol Saleh Saaf kepada pers di Jakarta, Ahad.

Belum diketahui siapa pelaku perbuatan biadab itu. Kepolisian baru sampai mengidentifikasi seorang anggota satpam Sari Club sebagai saksi kunci. Saleh menolak memberitahukan nama saksi kunci itu. "Saat ini yang bersangkutan masih di rumah sakit karena mengalami luka," jelasnya.

Dia menyebutkan pihaknya segera memintai keterangan setelah yang bersangkutan mendapatkan pertolongan medis dan sembuh dari lukanya. "Pengamanan terhadap saksi itu sudah kita lakukan dengan menempatkan sejumlah anggota polisi di sekitar rumah sakit tersebut," ujar Saleh kemarin.

Sumber Republika di Mapolda Bali menyebutkan selain satpam, ada lagi seorang saksi kunci lainnya yakni seorang wanita yang kebetulan sedang berada di TKP. Hampir sama dengan yang dialami satpam, saksi kunci wanita itu juga mengalami luka berat akibat ledakan bom. "Bahkan, lukanya jauh lebih parah," ujarnya. Kapolda Bali, Brigjen Pol Budi Setyawan, meminta waktu sebulan untuk menuntaskan kasus ini.

"Kalau tidak selesai dalam sebulan, agar kapolri mencarikan perwira lain yang lebih mampu menggantikan saya," kata Budi dalam acara dialog antara Muspida Bali dan tokoh-tokoh agama serta tokoh masyarakat di kantor gubernur.

photo
Petugas memasang sejumlah foto korban tewas tragedi bom Bali 2002 pada peringatan 10 tahun tragedi bom Bali di Taman Garuda Wisnu Kencana, Jimbaran, Bali, Jumat (12/10). Ledakan bom di Legian, Kuta, Bali, pada 12 Oktober 2002 menewaskan 202 orang, 88 diantaranya warga Australia, 38 warga Indonesia dan sisanya dari berbagai negara. FOTO ANTARA/Pool/Nyoman Budhiana/ss/Spt/12. - (ANTARA)

Dalam pertemuan itu, tokoh masyarakat Bali, Dewa Suwasta, mengajak semua komponen masyarakat di daerah ini --tokoh agama, masyarakat, pemuda, dan sebagainya-- untuk menggalang persatuan. "Mari kita bersatu-padu menggalang kekuatan dan meninggalkan konflik-konflik yang ada selama ini," katanya.

Reaksi juga datang dari tokoh-tokoh agama di Jakarta. "Peristiwa ini jelas dilakukan oleh pihak yang tidak beradab. Tindakan mereka itu tidak sesuai dengan ajaran agama manapun. Kami menuntut pemerintah segera mengusut tuntas kasus ini," kata Din Syamsuddin, juru bicara Forum Lintas Umat Beragama di kantor PP Muhammadiyah Menteng, semalam.

Hadir dalam acara tersebut, seluruh elemen wakil organisasi muat beragama dari Islam, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. 

photo
Pengelola Gong Perdamaian Dunia atau World Peace Gong Sri Kusmiah (kanan) menjelaskan kepada pengunjung di Desa Plajan, Pakis Aji, Jepara, Jawa Tengah, Rabu (2/3/2022). Gong Perdamaian Dunia yang menjadi destinasi wisata internasional yang dibuat pada 2002 setelah peristiwa Bom Bali 1 oleh Djuyoto Suntani warga Jepara sekaligus Presiden Komite Perdamaian Dunia itu sebagai seruan ajakan perdamaian kepada seluruh umat manusia di muka bumi. - (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Tekan Kelaparan dengan Kecerdasan Buatan 

Ketersediaan data komprehensif berperan signifikan dalam pengambilan keputusan prediktif untuk mengatasi kelangkaan pangan.

SELENGKAPNYA

Erick Sambangi Prabowo, Tingkatkan Sinergi

Kemunculan Erick Thohir yang dipasangkan dengan Prabowo membuat potensi keterpilihan makin tinggi.

SELENGKAPNYA

Zakat Perusahaan Kelapa Sawit

Putusan otoritas atau regulator seperti Dewan Standar Akuntansi Syariah dan Komisi Fatwa MUI menjadi rujukan.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya