
Jakarta
Soal Transjakarta, Wagub DKI Mohon Maaf
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan mengomentari kendala penumpang
JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berjanji pihaknya akan melakukan evaluasi dampak antrean panjang kebijakan tap in-tap out Transjakarta yang mendadak. Meskipun demikian, Riza mengaku bersyukur dengan adanya kendala seperti tap in-tap out atau saldo minimal di Transjakarta pada awal penerapan tarif integrasi.
“Ya, kami memohon maaf atas apa yang terjadi. Tentu menjadi evaluasi bagi kita,” kata Riza kepada awak media di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/9).
Menurut dia, pihaknya akan terus berbenah. Karena itu, ketua DPD Gerindra DKI itu meyakinkan jika Transjakarta akan terus mencari cara mengantisipasi kendala yang ada saat ini. “Karena memang nanti jangkauannya, luasannya kan besar sekali. Jadi, ini menjadi evaluasi, pembelajaran bagi Transjakarta supaya dicek kembali apa sesungguhnya yang terjadi,” katanya.
Jadi, ini menjadi evaluasi, pembelajaran bagi Transjakarta supaya dicek kembali apa sesungguhnya yang terjadi
A RIZA PATRIA Wagub DKI Jakarta
Menurut dia, sejauh ini Transjakarta sudah memahami masalah yang menjadi perhatian publik. Riza tak menampik kendala yang ada. Namun dia menegaskan bahwa kendala yang terjadi tidak akan menyebabkan tarif integrasi transportasi di DKI diundur dari seharusnya. “Nggak juga, ini kan tetap jalan integrasi. Soal yang ada, itu masalah teknis, teknologi itu masalah-masalah teknis, seperti itu kan bisa terjadi,” kata dia.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan enggan mengomentari kendala yang dialami para penumpang. Ditanya soal dampak yang terjadi setelah beberapa hari pemberlakuan integrasi tarif, Anies meminta pertanyaan diajukan kepada direksi Transjakarta. “Sama direksi saja ya, jangan sama saya,” kata Anies di Jakarta.
Lebih jauh, Direktur Utama PT JakLingko Indonesia Muhamad Kamaluddin menyatakan, mewakili PT JakLingko Indonesia, pihaknya memohon maaf kepada seluruh pelanggan atas kendala dan ketidaknyamanan yang dirasakan akibat perubahan kebijakan. Menurut dia, kebijakan one man one card dan kewajiban tap in dan tap out bagi seluruh pelanggan yang akan menggunakan Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta, memang masih dirasa tidak nyaman bagi sebagian pelanggan.
View this post on Instagram
“Per kemarin sampai dengan hari ini, kami terus berupaya melakukan perbaikan yang diperlukan. Seperti optimasi sistem, dan mempersiapkan gate tambahan di halte-halte yang ramai,” kata Kamaluddin.
Menurut dia, saat ini pihaknya masih akan terus mengupayakan sosialisasi kebijakan. Selain itu, antisipasi dan pelayanan pelanggan di setiap halte, dia mengeklaim, berjalan seiring layanan customer care. “Menyikapi hal ini, PT JakLingko Indonesia menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dan berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan,” kata dia.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor mengatakan, aturan yang ada memang merupakan kebijakan baru. Dia menyebut, pemberlakuan yang ada saat ini seiring dengan tarif integrasi moda transportasi.
“Jika pelanggan tidak tap out kartu saat naik atau turun, kartu bisa saja terblokir,” kata Anang dalam keterangannya.
Dampaknya, kata dia, biaya akan dikenakan pada perjalanan berikutnya. Bahkan, konsekuensi jika tidak melakukan tap in dan tap out, kartu milik penumpang bisa terblokir.
Jika pelanggan tidak tap out kartu saat naik atau turun, kartu bisa saja terblokir
ANANG RIZKANI NOOR Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta
Tak sampai di sana, kata dia, penumpang perlu memiliki saldo minimal Rp 5.000 saat menggunakan Transjakarta. Berbeda dengan dulu karena penumpang tidak akan bisa menggunakan layanan Transjakarta apabila saldo minimal tidak mencukupi. “Jadi, selalu pastikan pelanggan memiliki saldo minimum,” ujarnya.
Sistem Integrasi Transjakarta Tuai Kritikan
Jika pelanggan tidak tap kartu saat naik atau turun, kartu bisa terblokir
SELENGKAPNYAPenumpang Transjakarta Diklaim Meningkat 10 Persen
Angka itu masih di bawah jumlah penumpang sebelum pandemi yang tembus 1 juta orang per hari.
SELENGKAPNYATransjakarta Kembali Beroperasi 24 Jam
Operasional itu ditujukan untuk melayani masyarakat hingga larut malam
SELENGKAPNYA