Mobil yang dihadirkan di Indonesia Modification Expo (IMX). | Eric Iskandarsjah Z/Republika

Otomotif

Merangsang Elektrifikasi Lewat Modifikasi

IMI mendorong agar acuan identitas kendaraan tak mengandalkan nomor rangka dan mesin.

JAKARTA -- Elektrifikasi kendaraan bermotor saat ini terus menjadi perhatian. Urgensinya pun kian mencuat setelah harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan. Selain menjadi perhatian pabrikan, elektrifikasi juga mendapat atensi dari industri modifikasi.

Founder National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) sekaligus Project Director Indonesia Modification Expo (IMX) Andre Mulyadi mengatakan, industri modifikasi menyadari pentingnya penerapan elektrifikasi demi bisa menghadirkan kendaraan yang ramah lingkungan.

 
 
Dengan adanya SKKNI, maka para mekanik yang telah memiliki bekal dan pengalaman terkait konvensional juga memiliki kompetensi terkait kendaraan listrik.
 
 

"Dari aspek modifikator, kami mendukung elektrifikasi lewat modifikasi mesin konvensional menjadi kendaraan listrik atau yang biasa disebut dengan konversi. Sehingga, industri modifikasi bisa mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang ingin melakukan konversi," kata Andre kepada Republika saat dijumpai dalam IMX 2022 di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurutnya, untuk mendukung elektrifikasi, NMAA berkolaborasi dengan Pemerintah Indonesia dalam penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Lewat standar itu, diharapkan para pelaku industri modifikasi bisa memberikan peran yang optimal dalam mendukung proses konversi.

"SKKNI menyasar para pelaku industri modifikasi, terutama para mekanik. Dengan adanya SKKNI, maka para mekanik yang telah memiliki bekal dan pengalaman terkait konvensional juga memiliki kompetensi terkait kendaraan listrik," ujarnya.

Diharapkan, nantinya mekanik tersebut bisa mengakomodasi kebutuhan modifikasi elektrifikasi dengan baik. Sehingga, konversi itu bisa menghasilkan kendaraan listrik yang optimal, baik dari aspek keamanan, kepraktisan, maupun performa.

photo
Mobil VW Beetle 1965 yang telah berubah wujud menjadi VW Karmann Ghia hadir sebagai mobil listrik 100 persen berkemampuan 69 daya kuda. - (Eric Iskandarsjah Z/Republika)

Dalam IMX 2022 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), para pencinta otomotif juga disuguhkan oleh hasil konversi yang dilakukan oleh rumah modifikasi asal Yogyakarta bernama Kupu-Kupu Malam. Dalam salah satu pameran modifikasi terbesar di Indonesia itu, Kupu-Kupu Malam menyajikan perpaduan antara teknologi electric vehicle (EV) dengan nuansa klasik lewat mobil Volkswagen (VW).

Mobil klasik itu disulap menjadi kendaraan listrik dengan dinamo 50 kW. Dengan begitu, mobil VW Beetle 1965 yang telah berubah wujud menjadi VW Karmann Ghia itu hadir sebagai mobil listrik 100 persen berkemampuan 69 daya kuda.

Melihat hal ini, Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo pun berharap agar ke depannya konversi bisa menjadi kiblat industri modifikasi Tanah Air. "Dengan begitu, industri modifikasi bisa jadi pahlawan bangsa karena bisa berperan dalam menekan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang digunakan dalam konsumsi BBM," kata Bambang Soesatyo dalam pembukaan IMX 2022.

Untuk mendorong peran industri modifikasi dalam konversi kendaraan, IMI pun telah melakukan pertemuan dengan sejumlah kementerian dan kepolisian. Lewat pertemuan itu, IMI mendorong agar nantinya acuan identitas kendaraan tak lagi mengandalkan nomor rangka dan nomor mesin.

 
 
identitas kendaraan bisa mengandalkan acuan dari nomor rangka saja untuk mengakomodasi kendaraan hasil konversi.
 
 

Karena, jika mengandalkan kedua identitas tersebut, hal itu akan menghambat penerapan konversi karena kendaraan konversi sudah tak lagi memiliki nomor mesin. "Sehingga, identitas kendaraan bisa mengandalkan acuan dari nomor rangka saja untuk mengakomodasi kendaraan hasil konversi. Tentu hal ini perlu dipayungi dengan regulasi yang tepat sehingga bisa memberikan dampak positif yang lebih luas," ujarnya.

Semangat elektrifikasi juga diwujudkan lewat pameran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2022. Pameran yang diinisiasi oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini dihadirkan untuk mendorong percepatan program kendaraan listrik nasional.

IEMS 2022 merupakan pameran khusus ekosistem dan infrastruktur kendaraan listrik dengan menghadirkan berbagai inovasi teknologi kendaraan bermotor listrik. Mulai dari roda dua, roda empat, charging station, baterai kendaraan listrik, dan industri pendukung lain yang akan menjadi representasi pencapaian industri otomotif nasional.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, IEMS 2022 merupakan ajang untuk menyosialisasikan tentang ekosistem kendaraan listrik, termasuk juga terkait peran riset dan inovasi dalam pembangunan ekonomi dan sosial.

“IEMS 2022 merupakan salah satu bentuk dukungan BRIN bersama stakeholders serta produsen kendaraan listrik di Indonesia dalam menginformasikan perkembangan berbagai inovasi terbaru kendaraan listrik di Indonesia,” kata Handoko.

Dia pun menekankan, pengembangan kendaraan listrik dilakukan untuk memenuhi Prioritas Riset Nasional (PRN) Kendaraan Listrik 2020-2024 yang berfokus kepada penguasaan teknologi kunci kendaraan otonom. Seperti sistem deteksi objek/sensor, sistem telekomunikasi, human to vehicle interaction, dan computer vision.

Artinya, ini menjadi bagian pengembangan kendaraan listrik di era sebelumnya yang difokuskan kepada penguasaan teknologi komponen kunci. Seperti motor listrik, baterai, control system/power electronics, platform, dan charging system.

IEMS 2022 diramaikan oleh 50 peserta pameran. Mulai dari PT Gading Putera Samudera (Moderntec), PT PLN (Persero), PT Volta Indonesia Semesta, PT Nissan Motor Distributor Indonesia, PT Qualis Indonesia, Ikatan Motor Indonesia (IMI), PT SGMW Sales Indonesia (Wuling Motors), PT Indonesia Battery Corporation, PT Davigo Artha Luas, hingga PT Dharma Polimetal Tbk.

Dari seluruh peserta itu, pabrikan yang cukup menarik perhatian adalah Wuling. Karena, dalam IEMS 2022, pabrikan Cina itu untuk pertama kalinya memperkenalkan kendaraan hibrida di Indonesia.

Mobil futuristik yang diperkenalkan itu adalah Wuling Almaz Hybrid Concept. Brand & Marketing Director Wuling Motors Dian Asmahani mengatakan, perusahaan berkomitmen untuk tidak berhenti berinovasi bagi masyarakat Indonesia. Hal itu pun dibuktikan dengan perkenalan teknologi hibrida dalam bentuk Almaz Hybrid Concept.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ikatan Motor Indonesia (@imi_id)

"Ini bukti nyata Wuling untuk mempertegas komitmen kami bagi Indonesia serta menghadirkan kendaraan yang ramah lingkungan, efisien, dan bertenaga bagi para konsumen,” kata Dian.

Teknologi dalam mobil ini merupakan penggabungan antara mesin berbahan bakar minyak dan motor listrik bertenaga baterai yang meningkatkan efisiensi dan ramah lingkungan. Selain itu, inovasi hibrida yang dikembangkan Wuling ini akan memiliki performa tinggi sehingga diharapkan bisa memberikan pengalaman berkendara yang lebih menyenangkan. 

Gagak di Langit Yogya dan Kisah Perlawanan TNI

Agresi militer kedua Belanda difokuskan di Yogyakarta sebagai ibu kota negara.

SELENGKAPNYA

Adisucipto dan Serangan Biadab Saat Ramadhan

Setelah gugur, Adisucipto dinobatkan sebagai bapak penerbangan Indonesia.

SELENGKAPNYA

Mengapa Soedirman Jadi Panglima?

Panglima Besar Jenderal Soedirman juga dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya