Perencanaan Keuangan | Freepic

Geni

Generasi Muda di Pusara Generasi Sandwich

Generasi muda disarankan menyiapkan dana pensiun sedini mungkin

OLEH GUMANTI AWALIYAH

Aktris sekaligus penyanyi Febby Rastanty tidak hanya bekerja untuk dirinya sendiri. Hasil yang ia dapatkan dari berkarier di dunia hiburan dan bisnis digunakannya juga untuk menanggung kebutuhan biaya hidup ibu dan adiknya.

Febby terbuka perihal tanggungannya ini kepada teman dekat laki-lakinya. “Kalau memang kami sampai menikah, aku akan bantu keuangan di pernikahan, tapi soal tanggungan itu enggak bisa diganggu gugat sama sekali," kata Febby dalam talkshow di acara Indonesia Millennial and Gen-Z Summit 2022 di Jakarta, Jumat (30/9).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Febby Rastanty (@febbyrastanty)

Febby termasuk satu orang dari generasi sandwich yang ada di Indonesia. Sebagai generasi sandwich, Febby menyadari, melek finansial adalah sebuah keharusan. Menurut dia, pada era sekarang, ada banyak kanal atau platform yang bisa dimanfaatkan untuk mencari informasi tentang bagaimana mengelola keuangan bagi generasi sandwich. “Nyari informasi keuangan, investasi, gampang banget diaksesnya enggak kayak dulu," kata Febby.

 

 

Nyari informasi keuangan, investasi, gampang banget diaksesnya enggak kayak dulu

 

FEBBY RASTANTY Penyanyi
 

 

Secara pribadi, Febby telah berinvestasi mulai dari membeli tanah, rumah, saham, kripto, bahkan membuka bisnis sebagai pendapatan pasif. Dia juga sudah mulai mengalokasikan penghasilannya ke dalam beberapa pos anggaran yang diharapkan bisa memutus rantai generasi sandwich.

“Aku harus antisipasi dari sekarang agar nanti ketika aku punya anak, anakku punya pilihan untuk melakukan apa yang dia suka tanpa harus mikirin finansial di keluarga," kata Febby.

Dia memberikan dukungan kepada semua orang yang saat ini masuk kategori generasi sandwich. Dia memahami, mengemban tugas tersebut tidak mudah. Namun, ia menyarankan untuk tetap berusaha menjalaninya dengan ikhlas dan tetap bersyukur. "Kalau misal kita jalani semuanya dengan ikhlas, lebih mikir sisi positifnya, aku pikir itu akan lebih baik dibandingkan terus mengeluh dengan keadaan,” kata dia.

Generasi sandwich merupakan suatu kondisi di mana seseorang harus menanggung biaya hidup orang lain di luar dirinya, seperti adik ataupun orang tua. Merujuk data BPS, jumlah orang yang termasuk generasi sandwich kian meningkat selama lima tahun terakhir, di mana rasio ketergantungan lansia (usia 60 tahun ke atas) terus meningkat dari 14,02 persen pada 2017 menjadi 16,76 persen pada 2021.

Hal ini kemudian menyisakan pertanyaan, bagaimana caranya generasi sandwich bisa bertahan dan menyeimbangkan kebutuhan dirinya serta pihak yang ditanggung? Menurut perencana keuangan sekaligus CEO QM Financial Ligwina Hananto, hal pertama yang penting ditanamkan dalam diri setiap generasi sandwich adalah “berdamai” dengan keadaan.

Setelah itu, dia juga menyarankan anak-anak muda yang menjadi generasi sandwich untuk membuat limit uang yang diberikan kepada pihak yang ditanggung. Menurut dia, hal itu penting karena kita juga butuh dana untuk keperluan pribadi. “Jangan takut untuk bilang ‘tidak bisa’ ketika memang sedang tidak punya uang,” ujarnya.

 

 

Jangan takut untuk bilang ‘tidak bisa’ ketika memang sedang tidak punya uang

 

LIGWINA HANANTO CEO QM Financial 
 

 

Adapun bagi generasi sandwich yang telah menikah dan memiliki buah hati, mungkin sering merasakan dilema ketika dihadapkan pada kebutuhan orang tua dan anak yang hadir berbarengan. Lantas, mana yang harus diprioritaskan terlebih dahulu? 

Ligwina menjelaskan, posisi orang tua dan anak sama pentingnya dalam kehidupan setiap orang. Karenanya, untuk menjawab mana yang perlu diprioritaskan, seseorang perlu menyusun skala prioritas orang tua dan anak.

Bagi orang tua, setidaknya buat tiga level kebutuhan dari darurat, kebutuhan mendesak, dan tidak mendesak. Pertama, yakni kebutuhan darurat, semisal orang tua sakit yang mana harus segera ditangani. "Kalau sakit, sudah selesai, enggak bisa diapa-apain harus dibantu segera dong,” kata Ligwina.

Kedua, kebutuhan mendesak misalnya perlu membayar listrik atau kebutuhan rumah tangga lainnya yang bersifat mendesak. Jika dihadapkan dengan kondisi ini, disarankan untuk memprioritaskan kebutuhan orang tua.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ligwina Hananto (@mrshananto)

Selanjutnya, kebutuhan nonmendesak, misalnya orang tua membutuhkan dana untuk reuni atau sekadar berkumpul bersama kawan-kawannya. “Kalau misal mama minta uang untuk reuni atau sejenisnya, sementara uang kita terbatas, tolak saja, enggak apa-apa," kata Ligwina.

Sementara itu, bagi anak, Ligwina menyarankan untuk membagi skala prioritas dari yang bersifat mendesak dengan hal-hal yang bisa ditunda. Keperluan mendesak anak yang harus segera dipenuhi misalnya keperluan makan anak, biaya sekolah anak, dan sejenisnya.

Sementara, yang bisa ditunda seperti membelikan anak mainan dan sejenisnya. “Beda orang dan beda kondisi, beda juga prioritasnya. Di satu sisi mungkin bisa prioritas ke anak, satu sisi prioritas ke orang tua," ujarnya.

photo
Panini Chicken Tikka,Bacchus restaurant menu - (Republika/Rakhmawaty)

Meski demikian, dia mengajak generasi muda menyiapkan dana pensiun sedini mungkin untuk memutus rantai generasi sandwich. “Ya harus diputus, anak kita jangan sampai,” kata dia.

Mengomunikasikan kondisi finansial kepada calon pasangan sebelum menikah adalah salah satu hal penting yang jangan dilewatkan. Kondisi finansial yang perlu dibicarakan termasuk utang, bahkan ketika Anda merupakan generasi sandwich.

Gagak di Langit Yogya dan Kisah Perlawanan TNI

Agresi militer kedua Belanda difokuskan di Yogyakarta sebagai ibu kota negara.

SELENGKAPNYA

Adisucipto dan Serangan Biadab Saat Ramadhan

Setelah gugur, Adisucipto dinobatkan sebagai bapak penerbangan Indonesia.

SELENGKAPNYA

Solusi untuk Generasi Sandwich

Selama ini, fenomena generasi sandwich dikemas sebagai bagian tradisi ‘kekeluargaan’. Tak pernah dianggap masalah sosial yang perlu dicarikan solusinya.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya