MAN 1 Kota Malang | Dok MAN 1 Kota Malang

Khazanah

Cara MAN 1 Kota Malang Ajarkan Keragaman

Ada satu siswa MAN 1 Kota Malang yang menjadi duta moderasi beragama

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Malang termasuk dalam jajaran madrasah favorit di Kota Malang, Jawa Timur. Di madrasah ini, siswa-siswi memiliki ruang moderasi beragama sebagai wadah bagi mereka mempelajari keragaman bangsa Indonesia agar bisa saling menghargai.

Kepala MAN 1 Kota Malang, Binti Maqsudah, mengatakan, visi MAN 1 Kota Malang selalu mendukung visi Kementerian Agama (Kemenag), salah satunya menerapkan moderasi beragama. Bahkan, ada satu siswa MAN 1 Kota Malang yang menjadi duta moderasi beragama.

Menurut dia, MAN 1 Kota Malang punya kewajiban untuk memberi pemahaman tentang keragaman kepada anak-anak madrasah yang tinggal di negeri yang majemuk seperti Indonesia. "Supaya mereka saling menghargai kepada pemeluk agama-agama lain," kata Binti kepada Republika, Jumat (30/9).

Ia menjelaskan, siswa-siswi MAN 1 Kota Malang datang dari berbagai daerah. Biasanya muncul kekeliruan karena perbedaan budaya dan bahasa. Karena itu, tim moderasi beragama MAN 1 Kota Malang berupaya memberikan pemahaman kepada siswa-siswi. Bahwa mereka sama-sama masyarakat Indonesia, meskipun berbeda budaya dan bahasa harus bersatu padu, saling menghargai pendapat, bahasa, dan budaya masing-masing.

MAN 1 Kota Malang juga memfasilitasi anak-anak dengan literatur terkait moderasi beragama. Di ruang moderasi beragama, siswa-siswi bertugas secara berkala melakukan musyawarah, diskusi, dan tukar pikiran. Mereka dipandu oleh guru agama dan bimbingan konseling (BK).

Binti menjelaskan, sebenarnya siswa-siswi yang aktif di ruang moderasi beragama punya program di luar sekolah. Mereka membuat program membangun jaringan di beberapa Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) yang ada di Kota Malang. Hanya saja, program ini terhalang pandemi Covid-19 yang datang tiba-tiba, sehingga program itu belum terlaksana.

Lebih lanjut, Binti menyampaikan, di sekolah-sekolah lain yang ada di Kota Malang, tentu banyak siswa-siswi dari berbagai latar belakang agama yang berbeda. Melalui ruang moderasi beragama ini, pihaknya ingin mengajak OSIS yang ada di Kota Malang untuk bersama-sama belajar dan mempraktikkan moderasi beragama.

"Intinya kita saling menghargai, jangan saling mengejek, jangan saling merendahkan. Untuk sikap beragamanya, kalau masalah akidah masing-masing (siswa-siswi) sudah punya, tapi ini sikap beragamanya (yang harus moderat)," ujar Binti.

 

 

Intinya kita saling menghargai, jangan saling mengejek, jangan saling merendahkan

 

BINTI MAQSUDAH Kepala MAN 1 Kota Malang
 

 

Jika di MAN 1 Kota Malang ada ruang moderasi beragama, lain halnya dengan MTsN 1 Kota Malang, yang memiliki klinik karakter. Klinik karakter dihadirkan sebagai sistem pencegahan kenakalan remaja yang berpotensi muncul di sekolah.

Sebagaimana diketahui, siswa dan siswi MTsN 1 Kota Malang banyak yang meraih prestasi mulai dari tingkat Malang Raya, Provinsi Jawa Timur, nasional, dan internasional. Bahkan, pada 2020, madrasah ini sukses membukukan 415 prestasi dan menjadi madrasah dengan raihan prestasi terbanyak di Kota Malang.

Kepala MTsN 1 Kota Malang, Samsudin, menyampaikan, di madrasah yang dipimpinnya ada klinik karakter yang berfungsi menguatkan karakter siswa-siswi. Klinik karakter juga berfungsi sebagai sistem pencegahan dari hal-hal yang tidak baik dilakukan oleh siswa dan siswi.

“Jadi, ketika (siswa-siswi) awal masuk (MTs), kita sudah menyiapkan sejumlah materi untuk mereka tentang hal-hal baik yang harus dilakukan dan hal yang tidak baik yang harus dihindari, kita buat tata tertib untuk dipelajari dan dijadikan pedoman, dan semuanya dilaksanakan bersama-sama," kata Samsudin kepada Republika, Kamis (29/9).

Ia menjelaskan, jika ada anak-anak yang dinilai melanggar tata tertib, tidak langsung dihakimi. Anak tersebut dibawa dulu ke klinik karakter. "Jika anak tersebut melakukan pelanggaran, yang mengharuskan anak itu (dihukum) melakukan muhasabah, bisa jadi (diberi tugas) satu bulan harus membaca surah ini atau itu, pada saat itulah klinik karakter yang bekerja," ujar Samsudin.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mengapa Soedirman Jadi Panglima?

Panglima Besar Jenderal Soedirman juga dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah.

SELENGKAPNYA

Mengenang KH Zainuddin MZ, Berdakwah di Sarang Prostitusi

Pada saat itu, tidak ada dai yang ceramah disana

SELENGKAPNYA

Haji Reguler, Haji Khusus, atau Umrah?

Setiap orang atau keluarga memiliki kondisi masing-masing yang mungkin berbeda-beda.

SELENGKAPNYA