
Internasional
Pesawat NASA Geser Orbit Asteroid
Pertama kali di dunia, sebuah pesawat berhasil mengubah jalur orbit asteroid.
CAPE CANAVERAL — Sebuah pesawat ruang angkasa NASA dengan kecepatan tinggi menabrak asteroid pada Senin (26/9). Misi berbiaya 325 juta dolar AS ini adalah percobaan pertama kali di dunia, yang berhasil mengubah jalur orbit sebuah asteroid.
"Kita berhasil!" kata Elena Adams dari Mission Control saat mengumumkan dengan melompat-lompat dan mengacungkan tangannya ke atas.
Asteroid yang ditabrak ini sebenarnya tidak berbahaya dan berada 11,3 juta kilometer dari Bumi. Namun, percobaan ini menjadi model penyelamatan jika suatu hari ada benda luar angkasa berbahaya menuju Bumi.
"Setahu kami, tes pertahanan planet pertama kami berhasil,” kata Adams.
Pesawat ruang angkasa bernama Double Asteroid Redirection Test (Dart) menubruk asteroid dengan kecepatan 22.500 kilometer per jam. Para ilmuwan memperkirakan dampaknya akan mengukir kawah pada asteroid itu, melemparkan aliran batu dan tanah ke luar angkasa. Namun, yang paling penting adalah DART berhasil mengubah jalur orbit asteroid itu.
Asteroid yang menjadi sasaran adalah Dimorphos setinggi 160 meter. Ini adalah moonlet dari Didymos, bahasa Yunani untuk kembaran, yaitu asteroid yang berputar cepat lima kali lebih besar dengan melemparkan material yang membentuk Didymos.
Pasangan ini telah mengorbit Matahari selama ribuan tahun tanpa mengancam Bumi, menjadikan mereka kandidat uji penyelamat dunia yang ideal. Diluncurkan November lalu, DART berukuran mesin penjual otomatis ini diarahkan ke targetnya. Pengaturan ini menggunakan teknologi baru yang dikembangkan oleh Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory yang menjadi pembuat pesawat ruang angkasa dan manajer misi.
Kamera yang ada pada DART, bagian penting dari sistem navigasi pintar ini, melihat Dimorphos hampir satu jam sebelum tumbukan. Adams dan pengawas di Laurel, Maryland, AS, menyaksikan gambar yang dipancarkan kembali ke Bumi setiap detik.
Kegembiraan makin besar saat Dimorphos tampak makin besar di layar, bersama kembarannya yang lebih besar. Dalam beberapa menit, Dimorphos sendirian dalam gambar dan gambar terakhir membeku di layar saat transmisi radio berakhir. Misi usai.

Pengendali penerbangan bersorak, berpelukan dan saling tos. Misi mereka selesai. Tim DART langsung menggelar selebrasi. Ada sedikit kesedihan atas kematian pesawat ruang angkasa mereka akibat tumbukan. Namun, ini berarti DART berhasil menjalankan misinya.
“Biasanya kehilangan sinyal dari pesawat luar angkasa adalah hal yang sangat buruk. Namun, dalam kasus ini, itu adalah hasil yang ideal,” kata ilmuwan program NASA, Tom Statler.
Mirip Armagedon
Pakar pertahanan planet lebih suka menyenggol asteroid atau komet yang mengancam Bumi daripada meledakkannya. Peledakan akan menciptakan banyak bagian yang bisa menghujani Bumi.
"Dinosaurus tidak memiliki program luar angkasa untuk membantu mereka mengetahui apa yang akan terjadi, tetapi kami memilikinya," kata penasihat iklim senior NASA, Katherine Calvin, mengacu pada kepunahan massal 66 juta tahun lalu yang diyakini disebabkan oleh dampak asteroid besar, letusan gunung berapi, atau keduanya.
Teleskop di seluruh dunia dan di luar angkasa ditujukan pada titik yang sama di langit untuk menangkap tontonan tidak biasa itu. Meskipun dampaknya segera terlihat dengan sinyal radio Dart tiba-tiba berhenti, perlu memakan waktu selama beberapa bulan untuk menentukan seberapa banyak jalur asteroid berubah.
Administrator NASA Bill Nelson mengingatkan orang-orang pada hari sebelumnya melalui Twitter. "Tidak, ini bukan plot film," ujarnya sambil menambahkan dalam video yang direkam sebelumnya.
"Kita semua pernah melihatnya di film seperti Armageddon, tetapi taruhannya di kehidupan nyata tinggi," ujarnya.
Para ilmuwan bersikeras DART tidak akan menghancurkan Dimorphos. Pesawat ruang angkasa itu hanya memiliki berat 570 kilogram, dibandingkan dengan asteroid yang berbobot 11 lima miliar kilogram. Namun, meski kecil, DART berhasil mengurangi orbit Dimorphos dari 11 jam 55 menit, di sekitar Didymos.
Pergeseran orbit yang diantisipasi sebesar satu persen mungkin tidak terdengar banyak. Hanya, para ilmuwan menekankan itu akan menjadi perubahan yang signifikan selama bertahun-tahun.
"Sekarang adalah saat ilmu pengetahuan dimulai. Sekarang kita akan melihat secara nyata seberapa efektif kita," kata direktur divisi ilmu planet Lori Glaze dari NASA itu.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Indonesia Siapkan Pabrik Gelatin Halal
Pemerintah akan mempersiapkan proyek manufaktur gelatin halal untuk masuk rantai pasok global.
SELENGKAPNYARumput Tetangga tak Selalu Hijau Sungguhan
Pamer di media sosial adalah jalan instan untuk mendapat pengakuan di aspek kehidupan sosial.
SELENGKAPNYAJejak Keturunan Nabi di Tanah Air
Panggilan habib bukan kebanggaan. Jika tak memberikan manfaat, dia mendapat dosa dua kali lipat
SELENGKAPNYA