Prof Azyumardi Azra. | Republika/ Wihdan Hidayat

Nasional

Wapres: Prof Azra Sosok Berkaliber Dunia

‘Selamat Jalan Guru Kami, semoga Allah merahmati dan ruhnya.’

JAKARTA – Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan duka cita dan belasungkawa mendalam atas meninggalnya Ketua Dewan Pers Prof Azyumardi Azra, Ahad (18/9) lalu.  Kiai Ma'ruf mengenang Guru Besar Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta ini sebagai sosok akademisi berkaliber dunia yang ide dan pemikirannya sangat mencerahkan masyarakat luas.

"Almarhum adalah akademisi berkaliber dunia, pengabdian, karya, gagasan dan pemikirannya sangat mencerahkan, terutama pada sejarah kebudayaan Islam yang menjadi bidang kepakarannya," kata Kiai Ma’ruf dalam keterangan persnya, Senin (19/9).

Wapres Ma'ruf juga menyebut Prof Azyumardi Azra sebagai intelektual yang sangat responsif dan kontributif dalam dinamika pengembangan zaman, khususnya di bidang keilmuan. “Semoga Allah Ta’ala menerima amal ibadahnya, dihapuskan segala khilafnya, dan diberikan tempat yang paling mulia di sisi-Nya. Semoga segala karya-karyanya terus memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia,” kata dia. 

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan, ia mengenal Prof Azra melalui seminar baik nasional maupun internasional dan karya-karyanya. “Dari perjumpaan seperti itu, saya sangat merasakan bahwa Prof Azra memiliki girah kebersamaan dalam konteks kebangsaan atau kultur kesantrian NU dan Muhammadiyah," ujar Gus Yahya.

photo
Sejumlah keluarga dan kerabat berada di rumah duka Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra di Perumahan Puri Laras 2, Ciputat, Tangsel, Banten, Ahad (18/9/2022). - (Republika/Prayogi)

Di banyak kesempatan, menurut Gus Yahya, Prof Azyumardi Azra juga kerap mengatakan bahwa NU dan Muhammadiyah adalah pilar keislaman yang menopang kehidupan bersama dalam satu bangsa. "Perhatian dan kepedulian almarhum terhadap dunia Islam yang maju dan berperadaban dirasakan semua kalangan, termasuk NU. Kita semua kehilangan atas wafatnya beliau,” kata Gus Yahya.

Presiden Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) Muhammad Faisal Abdul Aziz mengenang Prof Azra sebagai sosok kritis yang berusaha membawa perubahan berasaskan dinamika pemikiran kontemporer. “Ketajaman dan kecerdasan beliau dalam mengulas isu-isu pemikiran Islam lewat sejarah lampau amat menginspirasi,” kata dia.

Ia mengatakan, kepergian Azyumardi Azra adalah satu kehilangan besar untuk seluruh Muslim, khususnya anak muda di rantau Asia Tenggara Malaysia-Indonesia. “Selamat Jalan Guru Kami, semoga Allah merahmati dan ruhnya,” kata dia.

Prof Azyumardi Azra meninggal dunia karena sakit di Hospital Serdang Selangor Malaysia pada Ahad pukul 12.30 waktu setempat. Prof Azra berada di Malaysia untuk menjadi narasumber pada acara Konferensi Internasional Kosmopolitan Islam yang diselenggarakan oleh ABIM di Selangor, Malaysia, Sabtu (17/9).

Rencananya jenazah Prof Azra akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, pada Selasa (20/9) besok. "Kalau tidak ada perubahan, (Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) Pak Muhadjir Effendy yang akan memimpin upacara pemakaman," kata Wakil Ketua Dewan Pers M Agung Dharmajaya usai melaksanakan salat gaib di Jakarta.

Armia Putriana selaku keponakan Prof Azra mengatakan, jenazah ketua Dewan Pers itu akan dishalatkan di UIN pada Selasa pagi. “Pelepasan di UIN baru ke makam,” kata dia. 

Jenazah Prof Azra diterbangkan ke Indonesia pada Senin malam. Kasatlantas Polres Bandara Soekarno-Hatta Kompol Bambang Askar Sodiq mengatakan, polisi menyiapkan 120 personel gabungan untuk mengawal dan mengamankan proses kepulangan jenazah Prof Azra.

"Kami bekerja sama dengan jajaran TNI serta unsur pengamanan internal di Soetta, seperti Aviation Security di areal kargo," ucap Bambang. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat