Hyundai Stargazer | Eric Iskandarsjah Z/Republika

Otomotif

BBM Naik Picu Peralihan ke Mobil Listrik?

Kenaikan harga BBM membuat mobil irit menjadi makin diminati.

JAKARTA -- Pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan nonsubsidi, akhir pekan lalu. Kini, BBM jenis Pertalite dijual dengan harga Rp 10 ribu/liter, kemudian jenis solar naik menjadi Rp 6.800/liter, dan Pertamax menjadi Rp 14.500/liter.

Menanggapi hal itu, Deputy Director Marketing Communication & PR PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto mengatakan, kenaikan harga BBM tak bakal memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap pertumbuhan pasar otomotif secara keseluruhan.

"Dampak sesaat mungkin saja terjadi, tapi pada akhirnya masyarakat akan beradaptasi dengan kondisi tersebut," kata Kariyanto Hardjosoemarto kepada Republika, Rabu (7/9).

 
 
Masyarakat akan membandingkan pengeluaran yang perlu dianggarkan untuk mobil konvensional dan mobil listrik.
 
 

Dia justru melihat, kenaikan harga BBM ini berpotensi menjadi katalis peralihan dari kendaraan internal combustion engine (ICE) ke kendaraan listrik. Karena dengan adanya kenaikan harga BBM, masyarakat akan melakukan kalkulasi ulang terkait biaya operasional kendaraan sehari-hari.

"Masyarakat akan membandingkan pengeluaran yang perlu dianggarkan untuk mobil konvensional dan mobil listrik. Ini bisa jadi pemicu peralihan karena mobil listrik menjanjikan biaya operasional yang jauh lebih murah," kata dia.

Untuk menyambut permintaan pasar di kelas mobil listrik, Mercedes Benz pun telah bersiap untuk menghadirkan Mercedes Benz EQS. Menurutnya, produk battery electric full-size luxury liftback itu akan menjadi mobil full listrik pertama yang diboyong Mercy ke Indonesia. "Kami akan meluncurkan Mercedes Benz EQS akhir tahun ini," ucapnya.

Dengan kehadiran produk tersebut, pabrikan Jerman itu bisa mengakomodasi kaum jetset yang menginginkan kendaraan premium dengan fitur canggih, tapi tanpa emisi. Hal senada juga diamini oleh Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia Makmur. Bahkan, Makmur menilai, peningkatan pasar EV sebenarnya sudah terjadi meski harga BBM tak mengalami peningkatan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Mercedes-Benz Indonesia (@mercedesbenzid)

Artinya, lanjut dia, peningkatan pasar EV bisa makin terdorong oleh adanya kenaikan harga BBM. Di satu sisi, ia juga meyakini, pasar otomotif secara keseluruhan akan tetap mengalami pertumbuhan.

"Kita optimistis pasar tetap akan tumbuh meski masyarakat terkejut, tapi juga akan melakukan penyesuaian. Walaupun ada inflasi dan kenaikan BBM, kita optimistis industri otomotif di Indonesia akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, mengingat kebutuhan akan otomotif masih tinggi," kata Makmur.

Agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhan mobilitas dengan kendaraan yang irit, Hyundai pun telah mengakomodasinya dengan produk EV dan mobil bermesin konvensional yang efisien. Salah satu produk irit yang ditawarkan oleh pabrikan Korea itu adalah Stargazer.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Hyundai Motors Indonesia (@hyundaimotorindonesia)

Republika telah menguji efisiensi mobil multipurpose vehicle (MPV) itu dalam melakukan perjalanan luar kota. Saat diajak melaju konstan di jalan tol dengan kecepatan rata-rata sekitar 65 kilometer/jam, produk tersebut mampu mencatat konsumsi BBM rata-rata sekitar 25 kilometer/liter.

Pengujian itu dilakukan dengan tetap mengaktifkan pendingin kabin dan perangkat hiburan. Artinya, jika kedua fitur itu tak digunakan, boleh jadi catatan efisiensi itu bisa meningkat.

Efisiensi mobil yang dipasarkan dengan harga sekitar Rp 243 juta hingga Rp 307 juta ini bisa dicapai berkat penerapan desain yang aerodinamis dan powertrain yang optimal. Kedua hal itu pun membuat mobil yang dijuluki sebagai "bintang baru keluarga" itu mampu diajak untuk melaju dengan kecepatan tinggi dengan nyaman.

Republika membuktikan, dalam kecepatan tinggi, handling, suspensi, raungan mesin, dan kekedapan kabin mobil ini masih terbilang nyaman. Sayangnya, sistem cruise control mobil yang telah dibekali sejumlah fitur keselamatan berbasis sensor ini belum menerapkan teknologi adaptive control.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Shell Indonesia (@shell_indonesia)

Pengamat otomotif Bebin Juana mengatakan, kenaikan harga BBM tentu membuat mobil irit jadi makin diminati. "Kenaikan harga BBM membuat masyarakat akan lebih mempertimbangkan kendaraan mana yang paling irit untuk kemudian dipilih sebagai kendaraan sehari-hari," kata Bebin kepada Republika.

Artinya, kondisi ini bisa mengubah peta pasar otomotif. Menurutnya, hal ini telah terjadi setiap ada kenaikan harga BBM. Segmen bawah dan menengah pun diyakini bisa terpengaruh harga BBM tersebut. "Tapi, biasanya hal ini tak berlangsung lama. Setelah sekitar tiga bulan, masyarakat mulai terbiasa dengan kenaikan harga tersebut," ucapnya.

Isu soal fluktuasi harga BBM juga menjadi perhatian Shell Indonesia. Presiden Direktur dan Country Chair Shell Indonesia Ingrid Siburian mengatakan, kepedulian Shell terhadap persoalan energi diwujudkan dengan menggelar kompetisi inovasi kendaraan hemat energi bernama Shell Eco-marathon yang akan diselenggarakan untuk pertama kalinya di Indonesia.

 
 
Kami berharap ajang ini dapat mendorong keterlibatan lebih banyak pihak untuk ambil bagian dalam pencapaian komitmen Net-Zero Emission (NZE) Indonesia di 2060.
 
 

Shell Eco-marathon merupakan kompetisi yang menantang pelajar dan mahasiswa perguruan tinggi di berbagai negara di dunia untuk berinovasi merancang dan membangun kendaraan yang paling hemat energi untuk menjawab tantangan energi di masa depan. Dengan begitu, dapat mewujudkan mobilitas yang lebih cerdas dan berkelanjutan.

"Dengan ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah, tentunya kami berharap ajang ini dapat mendorong keterlibatan lebih banyak pihak untuk turut ambil bagian dalam pencapaian komitmen Net-Zero Emission (NZE) Indonesia di 2060," kata Ingrid Siburian.

Aprilia Luncurkan Tuareg 660

Performa motor ini ditunjang fitur throttle ride-by-wire dan APRC.

SELENGKAPNYA

Memotong Rambut Bagi Muslimah

Memanjangkan rambut harus bersamaan dengan perilaku memuliakan dan merawatnya dengan rapi.

SELENGKAPNYA

Menjaga Allah

Nabi mengingatkan kita untuk senantiasa menjaga Allah agar kita dijaga Dzat Yang Maha Menjaga.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya