Ilustrasi Hikmah Hari ini | Republika

Hikmah

Menjaga Allah

Nabi mengingatkan kita untuk senantiasa menjaga Allah agar kita dijaga Dzat Yang Maha Menjaga.

Oleh SYAHRUL

OLEH SYAHRUL

Dikisahkan, ketika Qutaibah sedang melaksanakan shalat, tiba-tiba datang seekor singa yang sangat ditakuti oleh warga sekitar. Singa tersebut datang mengelilinginya. Qutaibah tetap melaksanakan shalat, sujud, dan rukuk dengan tenang.

Setelah selesai, ia pun menghadap ke arah singa, "Hai singa! Jika kamu diperintahkan untuk memakan dan membunuhku, maka bunuh dan makanlah aku. Aku tidak membawa senjata selain perlindungan Allah. Jika kamu tidak memiliki kuasa atas diriku, maka pergi dan tinggalkanlah, aku ingin melanjutkan shalat." Seketika singa berdiri mengibas-ngibaskan ekornya dan lari terbirit-birit.

Itu adalah sekelumit kisah bagaimana Allah menjaga hamba-Nya. Ada beragam bentuk penjagaan Allah SWT. Di antaranya, pertama, menjaga para kekasih-Nya dari tirani kekuasaan seperti menjaga Nabi Ibrahim AS dari kobaran api dan menyelamatkan Nabi Musa AS dari tipu daya tukang sihir dan Raja Fir'aun.

Kedua, Allah juga menjaga anggota tubuh, seperti Asma' binti Abu Bakar dalam usianya yang keseratus tahun belum ada satu pun giginya yang tanggal.

Ketiga, menjaga anak keturunan orang-orang yang saleh, seperti kisah Nabi Musa AS dengan Khidir yang membangun dinding rumah yang hampir roboh di suatu tempat yang penduduknya kikir. Khidir pun menjelaskan kepada Musa AS alasannya.

"Adapun dinding rumah itu adalah milik dua anak yatim di kota itu, yang di bawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua, dan ayahnya seorang yang saleh. Maka, Tuhanmu menghendaki agar keduanya sampai dewasa dan keduanya mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu." (QS al-Kahfi: 82).

Keempat, memberi kemenangan. Khalid bin Walid adalah jenderal perang yang tak terkalahkan. Tidak pernah Khalid berhadapan dengan musuh dengan jumlah pasukan lebih besar dari musuh, selalu lebih sedikit.

Dalam salah satu pertempuran dengan Romawi, jumlah pasukan Khalid hanya 32 ribu personel, sementara pasukan Romawi tiga kali lipatnya, 280 ribu personel. Atas pertolongan dan perlindungan-Nya, pertempuran dimenangkan kaum Muslim. "Maka (sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, melainkan Allah yang membunuh mereka." (QS al-Anfal: 17).

Lalu, bagaimana kita menjaga Allah SWT, sementara Allah adalah Tuhan Yang Maha Menjaga? Tentu bukan menjaga dalam arti hakiki. 'Aidh al-Qarni menyebutkan dua amalan yang dikategorikan menjaga Allah SWT.

Pertama, dengan menjaga shalat, yang dilaksanakan tepat waktu, ditunaikan dengan berjamaah, dan dikerjakan dengan penuh kekhusyukan dan ketenangan.

Kedua, menjaga anggota tubuh dari bermaksiat. Di antaranya, menjaga hati dari syahwat dan subhat, menjaga lisan dari perkataan yang tak berguna, menjaga pendengaran dari kesia-siaan, menjaga penglihatan dari yang tidak halal, dan menjaga perut dari makan dan minum yang haram.

Kita adalah makhluk yang lemah. Serba terbatas. Sangat membutuhkan penjagaan-Nya. Oleh karena itu, Nabi mengingatkan kita untuk senantiasa menjaga Allah agar kita dijaga Dzat Yang Maha Menjaga.

Ihfadzillah yahfadzka!

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Doa Pagi Malaikat

Kita berharap setiap pagi kita didoakan yang baik-baik oleh malaikat.

SELENGKAPNYA

Momentum Beralih Gaya Hidup

Membangun budaya baru naik transportasi publik, berjalan kaki di trotoar, hingga bersepeda.

SELENGKAPNYA