Wakil Presiden Republik Indonesia Maruf Amin. | Republika/Thoudy Badai

Ekonomi

Gelaran Festival Dapat Perkuat Ekosistem Halal

Salah satu problem dari ekosistem halal itu adalah literasi masyarakat.

JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan, ekosistem halal dapat berkembang dari gelaran festival atau ajang terkait industri halal. Kiai Ma'ruf mengatakan, acara Jogja Festival Halal yang digagas Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Daerah Istimewa Yogyakarta juga dapat menjadi tempat untuk mengidentifikasi ekosistem halal.

"Jadi, ekosistem halal diharapkan bisa diciptakan di Yogyakarta dan sekitarnya serta nantinya ada showcase serta beberapa hal yang dipamerkan dari berbagai produk fashion, kimia, dan macam-macam," kata Juru Bicara Wapres Masduki dalam keterangan resmi, Senin (5/9).

 

 
 
Ekonomi syariah dapat mendukung upaya pengendalian harga pangan, seperti mengoptimalkan peran pesantren terlibat dalam peningkatan produksi sektor pertanian.
 
 

 

Masduki menjelaskan, salah satu bagian dari ekosistem halal, antara lain, para pengusaha Muslim. Melalui pelaksanaan festival halal, rantai pengusaha Muslim bisa diidentifikasi dan ditindaklanjuti setelah kegiatan selesai. "Jadi, kegiatan tidak berhenti pada festival karena ada pendataan, ada jaringan, dan lain-lainnya akan didata," kata Masduki.

Wapres, kata Masduki, menekankan untuk mendorong terciptanya ekosistem halal. Selain keberadaan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) di pusat, Wapres juga mendorong keberadaan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS). "Itu (KDEKS) diharapkan ada di Yogyakarta. Sebelumnya sudah ada di NTB, sudah ada Riau, di Sumatra Barat, dan di provinsi yang lain," katanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by KH.Ma'ruf Amin (@kyai_marufamin)

Selain itu, Kiai Ma'ruf juga berharap kegiatan festival halal dapat menjadi bagian dari peningkatan literasi masyarakat tentang ekosistem halal. Menurut dia, salah satu problem dari ekosistem halal itu adalah literasi masyarakat.

Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Juda Agung menyampaikan, ekonomi halal dapat berkembang melalui ekosistem pesantren. Menurut dia, ekosistem tersebut bahkan dapat membantu mengendalikan gerak inflasi.

"Ekonomi syariah dapat mendukung upaya pengendalian harga pangan, seperti dengan mengoptimalkan peran pesantren untuk terlibat dalam peningkatan produksi sektor pertanian," kata Juda.

 

 
 
Ekosistem halal diharapkan bisa diciptakan di Yogyakarta dan nantinya ada showcase serta dipamerkan berbagai produk fashion, kimia, dan macam-macam.
 
 

 

BI fokus mengembangkan ekonomi syariah dalam tiga pilar. Dari tiga pilar tersebut, pilar pertama adalah pemberdayaan sektor riil yang sejalan dengan pengendalian inflasi. Pengembangan ekosistem rantai nilai halal di pesantren dilakukan secara end to end.

Produksi pertanian di pesantren dapat membantu menjaga ketahanan pangan wilayah sekitar. Ia mendorong ekosistem yang sama di pesantren-pesantren lainnya untuk memperkuat sisi pasokan pertanian.

Halal value chain akan menjaga ketahanan pangan sembari menjadi pertumbuhan ekonomi baru. Juda mengatakan, rantai nilai halal ini juga dapat meningkatkan posisi Indonesia sebagai hub industri halal global.

Semen Indonesia Manfaatkan Panel Surya 

Sejak 2019, Semen Indonesia berkomitmen menerapkan ISO 50001:2018 tentang sistem manajemen energi.

SELENGKAPNYA

ID Food Pasok Jagung Pakan untuk Industri Sapi Perah 

Ketersediaan jagung yang mencukupi diharap membantu meningkatkan kualitas produksi susu.

SELENGKAPNYA

Kartu Kredit Pemerintah Domestik Dinilai Naikkan Efisiensi

Penerbitan KKP domestik akan diperluas ke bank pembangunan daerah secara bertahap.

SELENGKAPNYA