Christophe Galtier | AP

Sepak Bola

Kesempatan Terbaik Les Parisiens

Sejatinya Madrid menuju Skotlandia dengan rapor mentereng.

PARIS -- "Menghadapi Juventus akan menjadi laga yang berbeda." Kalimat itu disampaikan pelatih Paris Saint-Germain (PSG) Christophe Galtier menjelang pertemuan dengan Juventus pada laga perdana penyisihan Grup H Liga Champions, Rabu (7/9) dini hari WIB.  

Galtier mafhum, si Nyonya Tua merupakan tim dengan catatan sejarah mumpuni di pentas Eropa. Bahkan, dari delapan pertemuan terakhir, PSG tampak begitu inferior dengan status belum pernah bisa menang dari Juventus. Tak ayal, pertemuan di Liga Champions kali ini menjadi kesempatan PSG menghentikan dominasi klub raksasa Italia itu. 

"Kami tentunya harus bekerja keras. Bahkan, sebagai bagian dari usaha untuk bisa mencetak gol, kami mesti bisa tampil solid di sektor pertahanan,'' kata Galtier, seperti dilansir L'Equipe, Senin (5/9).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Paris Saint-Germain (@psg)

Saat ini, Lionel Messi dan kawan-kawan tengah berada dalam kepercayaan diri setelah tampil begitu perkasa pada awal musim ini. Enam kemenangan dari tujuh laga terakhir di semua ajang menjadi catatan penampilan Les Parisiens. Torehan kemenangan ini dilengkapi PSG dengan keberhasilan mencetak 24 gol dari lima laga awal Ligue 1. 

Catatan itu mengantarkan PSG menyamai rekor Bayern Muenchen pada musim 2020/2021 dan Manchester City pada musim 2019/2020 sebagai tim paling subur di lima liga top Eropa saat baru merumput di lima laga.

Fakta tersebut tentu mengirimkan sinyal tersendiri mengenai peluang Les Parisiens untuk menjadi kandidat kuat peraih gelar Liga Champions musim ini. Terlebih, trofi Liga Champions menjadi satu-satunya trofi yang belum masuk ke lemari trofi PSG sejak diakuisisi taipan asal Qatar pada 2011. 

Dibandingkan dengan Juventus, PSG sebenarnya memiliki skuad yang cenderung lengkap. Neymar, yang sempat diistirahatkan di laga kontra Nantes, kemungkinan besar akan tampil sejak menit pertama. Galtier agaknya telah melakukan persiapan matang guna menghadapi Juventus, termasuk melakukan rotasi pemain di skuad PSG. 

 

 
 
Hingga kini, kami masih belum mampu memanfaatkan momen-momen krusial.
 
 

 

 

Di sisi lain, pelatih Juventus Massimiliano Allegri juga melakukan sejumlah rotasi. Arkadiusz Milik diplot untuk menggantikan Dusan Vlahovic di lini serang Juventus saat ditahan imbang Fiorentina, 1-1, akhir pekan lalu. Vlahovic digadang-gadang bakal kembali ke tim inti I Bianconeri di laga kontra Les Parisiens. 

Sayangnya, Allegri tidak memiliki opsi pemain yang cukup melimpah. Sejumlah pemain, seperti Wojciech Szczesny, Adrien Rabiot, Paul Pogba, dan Federico Chiesa, masih menghuni ruang perawatan. Begitu juga dengan keraguan soal kondisi Angel Di Maria yang mesti ditarik keluar pada pertengahan babak pada akhir pekan lalu. 

Tantangan terbesar Allegri sebenarnya tidak hanya terletak di pilihan pemain. Performa mereka juga sedang disorot. Meski tercatat belum tersentuh kekalahan pada musim ini, performa Juventus masih jauh dari kata meyakinkan. 

Lima laga awal Seri A musim ini dilewati Juventus dengan torehan tiga hasil imbang dan dua kemenangan. Kritikan tajam pun tertuju kepada Allegri. 

“Hingga kini, kami masih belum mampu memanfaatkan momen-momen krusial,'' ujar mantan pelatih AC Milan itu, seperti dilansir Football Italia

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Juventus (@juventus)

Prediksi Susunan Pemain: 

Paris Saint-Germain (3-4-2-1) 

  • Pelatih: Christophe Galtier 
  • Kiper: Donnnarumma 
  • Belakang: Ramos, Marquinhos, Kimpembe 
  • Tengah: Hakimi, Verratti, Sanches, Mendes; Messi, Neymar 
  • Depan: Mbappe Juventus (4-3-3) Pelatih: Massimiliano Allegri Kiper: Perin Belakang: Sandro, Bremer, Danilo, Cuadrado Tengah: McKennie, Paredes, Locatelli Depan: Kostic, Vlahovic, Di Maria 

 

Data dan Fakta: 

  • 1 -- Juventus menelan satu kekalahan dari 10 pertemuan terakhir dengan klub asal Prancis di kompetisi Eropa, dengan catatan tujuh kemenangan dan dua hasil imbang.
  • 6 -- PSG tercatat tidak pernah menang dalam delapan bentrokan terakhir dengan Juventus di kompetisi resmi, termasuk kekalahan beruntun di enam pertemuan terakhir. 
  • 7 -- Juventus hanya mampu mencetak total tujuh gol dari lima laga terakhir pada musim ini. 
  • 24 -- Dari lima laga di pentas Ligue 1 musim ini, PSG mencetak total 24 gol dan hanya kebobolan empat gol.  
  • 1992 -- Partai Piala Super Eropa 1992 menjadi pertemuan terakhir antara kedua tim. Saat itu, Juventus menang dengan agregat 9-2 atas PSG. 

 

Juara Bertahan Awali Petualangan  

Sementara itu, Real Madrid siap kembali ke panggung Eropa, Liga Champions. Lawannya adalah Celtic di Celtic Park, Glasgow, Rabu (7/9) dini hari WIB. Berada di Grup F, si Putih akan mentas dalam edisi ke-53.

Itu merupakan jumlah terbanyak di antara para elite Benua Biru lainnya. Kemudian, Los Blancos merupakan juara bertahan. Itu belum ditambah rentetan hasil positif yang belakangan diukir Madrid.

 

 
 
Kami bakal menjalani pertandingan paling sulit di paruh pertama musim ini. Kami akan menghadapi tim yang memainkan sepak bola hebat. Kami harus siap.
 
 

Berbagai fakta di atas sudah cukup bagi Madrid untuk bertamu dengan kepala tegak. Namun, pantang bagi sang raksasa Spanyol untuk besar kepala. Dalam kamus El Real tak ada istilah untuk menganggap enteng lawan. Pelatih si Putih, Carlo Ancelotti, paham akan hal itu.

"Kami bakal menjalani pertandingan paling sulit di paruh pertama musim ini. Kami akan menghadapi tim yang memainkan sepak bola hebat. Kami harus siap," kata Ancelotti, dikutip dari laman resmi klubnya, Senin (4/9).

Sejatinya Madrid menuju Skotlandia dengan rapor mentereng. Jika dihitung sejak pertempuran di Piala Super Eropa kontra Eintracht Frankfurt, Karim Benzema dan rekan-rekan sudah mengoleksi lima kemenangan beruntun. Sinyal bahaya untuk tuan rumah.

 

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Real Madrid C.F. (@realmadrid)

Namun, hal yang dikatakan Don Carlo tak berlebihan. Itu karena Celtic juga sedang bagus-bagusnya. Sama seperti El Real, the Bhoys akrab dengan hasil maksimal.

Sepanjang musim ini bergulir, skuad polesan Ange Postecoglou mengoleksi tujuh kemenangan berturut-turut di berbagai ajang. Teranyar, Callum McGregor dkk membantai Rangers FC empat gol tanpa balas.

Kemenangan di Derby Old Firm sangat berarti bagi klub tersebut. Ada tambahan semangat lebih dari sekadar perkara teknis. Itu menjadi modal penting bagi the Hoops menjelang pertempuran kontra Madrid. "Ini tantangan berkelas lainnya bagi kami," ujar Postecoglou, dikutip dari laman resmi klubnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Kabar Baik dari SEABA

Di pentas domestik, peserta liga basket makin berjuang untuk lolos ke jenjang yang lebih tinggi.

SELENGKAPNYA

Haaland Kian Gacor, Nunez Masih Tersendat

Kane menjadi pencetak gol terbanyak ketiga dalam sejarah Liga Inggris dengan 188 gol.

SELENGKAPNYA

Mati Suri di San Siro

Kali terakhir Milan meraih kemenangan di San Siro melawan Inter terjadi pada Januari 2016.

SELENGKAPNYA