Menko PMK Muhadjir Effendy | Rep-Wihdan Hidayat

Khazanah

Pra-Muktamar Muhammadiyah Soroti ‘Indonesia Emas 2045’

Generasi Indonesia yang lahir pada 1980-2028 penentu kesuksesan Indonesia Emas 2045

JAKARTA – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi tuan rumah Sarasehan Pra-Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, Sabtu (3/9). Seminar yang mengundang para ahli dari berbagai bidang ini mengulas topik “Muhammadiyah Menyambut Indonesia Emas 2045”.

Dalam sambutannya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Prof Muhadjir Effendy mengatakan, generasi Indonesia yang lahir dalam rentang tahun 1980 dan 2028 merupakan penentu kesuksesan Indonesia Emas 2045. Sebab, mereka memasuki masa produktif saat negara ini genap berusia satu abad.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Univ Muhammadiyah Malang - UMM (@ummcampus)

 
“Usia produktif itu sekitar 16 atau 17 tahun sampai 65 tahun. Penduduk dengan usia produktif ini memiliki peran penting,” kata Menko PMK Muhadjir Effendy dalam keterangan yang diterima Republika di Jakarta, Ahad (4/9).

Ia menambahkan, RI juga diperkirakan mengalami bonus demografi pada 2030. Karena itu, menurut mantan rektor UMM tersebut, Indonesia perlu belajar kepada entitas-entitas yang lebih tua. Di antaranya, organisasi masyakarat (ormas) Islam semisal Muhammadiyah.

“Usia 100 tahun bagi bangsa pada 2045 masih dianggap sebagai usia yang muda. Muhammadiyah lebih tua karena sudah berdiri sebelum Indonesia merdeka,” ujar Menko Muhadjir. 

Menurut dia, sistem dan kepribadian Muhammadiyah sudah matang sehingga dapat menjadi inspirasi kemajuan. Persyarikatan yang didirikan KH Ahmad Dahlan itu juga telah berbuat banyak untuk maslahat Indonesia. “Pengalaman ini bisa jadi bahan yang bagus bagi bangsa untuk membenahi kekurangan yang ada,” kata mantan menteri pendidikan dan kebudayaan tersebut.

 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Muhadjir Effendy (@muhadjir_effendy)

Turut hadir dalam acara ini adalah Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak, Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Ahmad Najib Burhani, Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Rahmawati Husein, dan pendakwah muda Husein Ja'far al-Hadar.

Wagub Emil Dardak mengutip data dari International Monetery Fund (IMF). Menurut dia, saat ini ekonomi Indonesia berada pada peringkat 15 dunia berdasarkan nominal produk domestik bruto (PDB). Bila diukur berdasarkan purchasing power parity (PPP), PDB RI diproyeksi mencapai 5,42 triliun dolar AS pada 2030. 

Untuk mencapai target itu, ada banyak tantangan yang mesti segera diatasi. Misalnya, pengangguran generasi muda lantaran hilangnya pekerjaan akibat disrupsi teknologi. Dalam hal ini, ia memandang Muhammadiyah melalui UMM telah berkontribusi memberikan solusi nyata.

“Saya sangat bangga dan mengapresiasi salah satu inovasi solutif yang dilakukan oleh UMM dengan membangun Center for Future of Work (CFW) dan Center of Excellence (CoE) di kawasan ekonomi khusus Singhasari,” kata Emil. 

Prof Najib Burhani mengatakan, Muhammadiyah berperan besar dalam menyuburkan pandangan moderat di tengah umat dan bangsa seluruhnya. “Dalam konteks menuju Indonesia Emas 2045, makna ummatan wasathan yang paling cocok dengan kita adalah bagaimana kita menjadi umat terbaik,” kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mensos Minta Pelaku Kekerasan Seksual Anak tak Diberi Remisi

Remisi tak diberikan kepada pelaku kekerasan seksual yang korbannya anak-anak agar jera.

SELENGKAPNYA

Percepat Transisi Kendaraan Listrik

Pemerintah perlu mendorong bank, terutama bank BUMN mempermudah pinjaman pembelian mobil listrik.

SELENGKAPNYA

Merindukan Pemimpin Advokatif

Pemimpin advokatif selalu hadir untuk melayani rakyatnya.

SELENGKAPNYA