Gelandang Dewa United FC Lucas Ramos memprotes asisten wasit usai mengesahkan gol PSIS Semarang pada lanjutan pertandingan Grup A Piala Presiden 2022 di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (17/6/2022). (Ilustrasi) | Wihdan Hidayat / Republika

Kabar Utama

PSSI Jatuhkan Sanksi untuk Wasit

Komite Wasit PSSI sebelumnya menyatakan akan memberlakukan sistem peringkat untuk menjaga kualitas setiap wasit.

JAKARTA -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi menjatuhkan sanksi kepada sejumlah perangkat pertandingan di pentas Liga 1. Total sebanyak 18 perangkat pertandingan, termasuk 10 wasit, mendapatkan sanksi dari Komite Wasit PSSI berupa pembinaan khusus tanpa penugasan.

Sanksi itu merupakan hasil dari evaluasi pembinaan wasit yang dilakukan Komite Wasit PSSI pada pekan pertama hingga pekan kelima Liga 1. Perangkat pertandingan tersebut, mulai dari wasit, asisten wasit, hingga asisten wasit tambahan (AAR) yang biasa bertugas di sisi gawang, dinilai melakukan berbagai kesalahan saat memimpin laga.

''PSSI berharap seluruh perangkat pertandingan menjalankan tugas sesuai Law of the Game (LOTG). Setiap wasit yang menjalankan tugas dengan baik akan mendapatkan award. Namun, bila tidak menjalankan tugas dengan baik, akan ada pembinaan tanpa tugas,'' ujar Ketua Komisi Wasit PSSI Ahmad Riyadh dalam keterangan resmi PSSI, Ahad (21/8).

Rentang waktu sanksi tanpa tugas tersebut dijatuhkan PSSI dengan durasi yang beragam, dari yang paling lama 10 pekan pertandingan hingga paling sebentar empat pekan pertandingan. Riyadh menegaskan, Komite Wasit PSSI akan terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan wasit yang tengah melakoni sanksi tanpa tugas tersebut. 

photo
Pelatih Kepala Rans Nusantara FC Rahmad Darmawan (kedua kiri) memprotes keputusan asisten wasit yang memberikan hukuman penalti kepada timnya saat melawan PSIS Semarang dalam laga perdana BRI Liga 1 di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (23/7/2022). PSIS Semarang ditahan imbang tamunya Rans Nusantara FC dengan skor akhir 1-1. - (ANTARA FOTO/Aji Styawan/wsj.)

''Kami akan memberikan semangat dan akan melakukan pertemuan untuk menanyakan kesiapan mental serta fisik agar ke depan tidak lagi melakukan kesalahan,'' ujar Riyadh yang juga menjabat sebagai ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Jawa Timur tersebut.

Tidak hanya itu, Riyadh juga berharap sanksi yang diberikan kali ini dapat menjadi pengingat bagi perangkat pertandingan pada umumnya untuk menjaga fokus dan memimpin pertandingan sesuai dengan LOTG. Rencananya, Komite Wasit PSSI akan terus melakukan pengawasan dan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja wasit di pentas Liga 1 dengan kelipatan tiap 10 pekan pertandingan.

Pada 12 Agustus, Komite Wasit PSSI juga telah mengistiharatkan lima wasit, tiga asisten wasit, dan empat asisten wasit tambahan. Sanksi itu berjalan selama dua hingga tiga bulan. 

Pada awal bulan ini, Komite Wasit telah menggelar penyegaran untuk penilai wasit yang bertugas di Liga 1 2022. Saat itu, PSSI mendatangkan instruktur penilai kinerja wasit dari AFC, yaitu Mohamad Rodzali asal Malaysia. Gelaran penyegaran tersebut diikuti 48 peserta dan diharapkan bisa menyegarkan kembali soal aturan LOTG.

photo
Pesepak bola Persik Kediri Rena Da Silva (tengah) protes kepada wasit saat melawan Borneo FC Samarinda pada pertandingan Liga 1 di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (12/8/2022). - (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/rwa.)

Komite Wasit PSSI sebelumnya menyatakan akan memberlakukan sistem peringkat untuk menjaga kualitas setiap wasit pada pertandingan Liga 1 musim kompetisi 2022/2023. Ahmad Riyadh beberapa waktu lalu menegaskan, setiap wasit yang memimpin pertandingan akan dinilai oleh tim dari PSSI yang khusus dibentuk untuk menentukan peringkat. "Kalau peringkatnya bagus maka dia lebih banyak bertugas di laga krusial. Tapi, kalau biasa-biasa saja maka rankingnya di bawah," ucapnya.

Mengenai wasit, Riyadh menegaskan bahwa faktor tersebut menjadi salah satu etalase keberhasilan PSSI selain prestasi tim nasional. Pria yang juga berprofesi sebagai pengacara tersebut mengingatkan kepada seluruh wasit maupun asisten wasit untuk menjunjung tinggi integritas. "Bahkan, Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan telah menegaskan tidak boleh ada intervensi dari siapa pun. Beliau sudah tegas menyatakannya," kata Riyadh.

Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan juga telah menekankan kepada para wasit agar menjalankan tugas dengan penuh integritas, profesional, jujur, serta patuh pada statuta dan regulasi PSSI. Apalagi, PSSI sudah meningkatkan tunjangan wasit sejak kompetisi Liga 1 2021/2022 agar dapat menyejahterakan profesi wasit. "Jika ada wasit yang berani melanggar etika, terbukti bersalah, maka akan dikenakan sanksi dilarang berkegiatan di sepak bola Indonesia," tutur dia.

Salah satu wasit yang mendapatkan hukuman dari Komite Wasit PSSI adalah wasit Mansyur yang menjadi pemimpin pertandingan dalam laga Persebaya melawan Madura United di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Ahad (14/8). Sanksi terberat dijatuhkan kepada Mansyur yang bertugas memimpin laga pada pekan ketiga Liga 1, 14 Agustus silam, tersebut.

photo
Wasit memberikan kartu kuning kepada Gelandang serang Persib Bandung Erwin Ramdani pada laga penyisihan Grup C Piala Presiden antara Persib Bandung melawan Bali United di Stadion GBLA, Bandung, Ahad (12/6/2022). - (Republika/Yogi Ardhi)

Di laga Persebaya kontra Madura United, Mansyur dinilai melakukan dua kesalahan fatal. Pertama, menganulir gol Persebaya karena menganggap adanya pelanggaran. Selain itu, Mansyur juga alpa untuk melihat sinyal dari asisten wasit kedua yang menilai bola telah keluar lapangan.

Ujungnya, Mansyur malah mengesahkan gol dari Madura United. Atas berbagai kesalahan tersebut, Mansyur mendapatkan sanksi bebas tugas selama 10 pekan. Laga yang digelar di markas Persebaya, Stadion Gelora Bung Tomo, itu berakhir imbang 2-2.

Manajemen Persebaya saat itu langsung menuntut evaluasi kinerja wasit kepada PSSI dan mengirim surat kepada federasi terkait dengan kepemimpinan pengadil pertandingan. Manajer Persebaya Yahya Alkatiri saat itu menyampaikan, beberapa kesalahan yang dilakukan wasit Mansyur saat memimpin pertandingan tersebut memengaruhi hasil akhir. ”Gol Silvio clear, Lelis dengan bek Madura juga fifty-fifty berebut posisi, tidak ada pelanggaran. Bersih masuk, tapi dianulir oleh wasit tengah (Mansyur—Red)," ucapnya.

Kesalahan tidak kalah fatal, kata dia, adalah ketika terjadi gol pertama Madura United. Gol tersebut berawal dari serangan balik Madura United. 

Saat Persebaya menyerang, asisten wasit kedua (AW 2) Sudarmono yang berada di depan tribun sisi timur mengangkat bendera karena menilai bola sudah keluar. Namun, wasit tengah tidak memperhatikannya dan tetap menyatakan bola hidup, padahal beberapa pemain Persebaya sudah terpengaruh oleh kibasan bendera AW 2. Serangan balik Madura United pun menjadi leluasa dan Luiz "Lulinha" Marcelo Morais tanpa pengawalan melepaskan tembakan untuk mencetak gol pada menit ketujuh.

photo
Pesepak bola Persebaya Higor Felipe Vidal (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Madura United Cleberson Martins De Souza (kanan) saat pertandingan Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (14/8/2022). - (ANTARA FOTO/Moch Asim)

"Saya tidak habis pikir wasit tengah tidak melihat AW 2 mengangkat bendera. Bukankah wasit dilengkapi sistem komunikasi sehingga bisa saling mengingatkan dalam memimpin pertandingan? Kami sudah mengirimkan surat ke ketua umum PSSI dan komite wasit terkait permasalahan ini," katanya.

Persebaya saat itu juga menuntut PSSI untuk mengumumkan secara terbuka evaluasi terhadap wasit Mansyur maupun wasit lain ke publik. Dengan begitu, perasaan tidak baik terhadap federasi dan wasit yang selama ini ada tidak makin berkembang.

Pelatih Persebaya Aji Santoso sangat menyayangkan dianulirnya gol Silvio Junior karena ia tak melihat terjadi pelanggaran apa pun di dalam kotak penalti. "Saya juga tidak habis pikir kenapa wasit tidak mengesahkan gol Silvio? Semua bisa melihat sendiri bahwa tak ada pelanggaran," tutur Aji.

Berdasarkan hasil evaluasi Komite Wasit PSSI, wasit Mansyur dibebastugaskan selama 10 pekan. Ia baru boleh memimpin pertandingan pada pekan ke-14 liga. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat