
Halaman 5
Pariwisata Tarik Kepercayaan Dunia
Ada gelaran internasional yang masih bisa dimanfaatkan masyarakat dan pemerintah untuk menarik kepercayaan dan pengakuan dunia internasional.
Oleh Lipsus HUT ke-77 Kemerdekaan RI
OLEH DEDY DARMAWAN NASUTION
Hasil studi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Indef mencatatkan gelaran MotoGP Mandalika mampu memberikan dampak ekonomi total Rp 5,2 triliun. Dari jumlah ini, sebanyak Rp 4,02 triliun merupakan dampak langsung event balapan taraf internasional ini. Secara angka, dampak MotoGP Mandalika menjadi angin segar untuk pemulihan ekonomi setelah Indonesia berjibaku dengan tekanan pandemi Covid-19.
Namun, di luar catatan angka yang fantastis itu, ada juga dampak sosial yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia. Yakni, kepercayaan dunia internasional pada kondisi Indonesia yang pulih lebih cepat dari Covid-19 dibanding negara-negara lain di dunia. Terlebih, selain MotoGP Mandalika, Indonesia juga sukses menggelar sejumlah perhelatan internasional di dalam negeri.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menuturkan, Indonesia patut bersyukur dapat menjadi tuan rumah untuk sejumlah agenda internasional yang membawa berkah bagi Indonesia. Selain MotoGP Mandalika, ada Formula E di Jakarta, Global Platform for Disaster Risk Reduction, Conference on Creative Economy, World Tourism Day, ASEAN Para Games, hingga presidensi KTT G20.
“Ini membuktikan dalam penanganan pandemi, Indonesia diakui dunia dan menjadi contoh. Kepercayaan dunia terhadap Indonesia terus meningkat,” tutur Sandiaga Uno kepada Republika, Jumat (12/8).
Sandi mencontohkan, dampak langsung MotoGP Mandalika antara lain, alokasi belanja K/L Rp 1,18 triliun, insentif PPN dan jasa kena pajak Rp 240,73 miliar, biaya operasional Rp 143 miliar, insentif bea masuk dan pajak impor Rp 10,41 miliar, investasi konstruksi sirkuit Rp 1,9 triliun, serta estimasi pengeluaran penonton Rp 545,22 miliar.
Bahkan, gelaran MotoGP di Nusa Tenggara Barat (NTB) itu juga berkontribusi terhadap pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 3,3 persen. Hitungan itu berdasarkan asumsi pertumbuhan ekonomi NTB mencapai 7,76 persen sementara tanpa MotoGP hanya 4,46 persen.
Menurut Sandiaga, ada gelaran internasional yang masih bisa dimanfaatkan masyarakat dan pemerintah untuk menarik kepercayaan dan pengakuan dunia internasional. Yakni, momentum Presidensi G20, yang mampu lebih menarik pengakuan dunia internasional kepada Indonesia. G20 diprediksi bakal menjadi pemicu kebangkitan ekonomi nasional. Menparekraf mengaku, bakal ada sejumlah program road to G20 sebagai amplifikasi dari G20 Presidensi Indonesia.

Pada 20 April 2022 ada peluncuran Side Events G20 di Jakarta, disusul International Wellness Tourism Conference and Festival pada Agustus di Kota Solo. Side event terdekat Tourism Working Group G20, kemudian, World Conference on Creative Economy ketiga, di Bali pada 5-7 Oktober 2022. "Seluruh rangkaian side event tersebut akan berlabuh dalam kegiatan utama G20 bidang Parekraf yakni World Tourism Day di Bali pada 27 September 2022 mendatang," ujarnya.
Di sisi ekonomi kreatif dalam memanfaatkan momentum G20, Kemenparekraf pun menggandeng para pelaku UMKM untuk menyediakan cinderamata bagi para delegasi. Hal itu, kata Sandiaga menjadi langkah konkret pemerintah agar seluruh kegiatan yang dilakukan memberi dampak pada penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya.
"Saat ini, ada 34 juta masyarakat Indonesia yang bergantung pada sektor parekraf. Hal ini harus disentuh dengan terobosan, inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Sedangkan G20 merupakan pemicu kebangkitan ekonomi nasional," katanya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Jangan Lupa Soal Kebersamaan
Para pendiri bangsa ini telah memberikan teladan untuk bahu-membahu, saling membantu menghadapi tekanan penjajah.
SELENGKAPNYARisiko Resesi Indonesia Kecil
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia lebih baik dibandingkan negara lain, bahkan di antara negara G-20.
SELENGKAPNYAUMKM Kontributor PDB Nasional
Kemenkop dan UKM menargetkan kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 63 persen pada 2022.
SELENGKAPNYA