
Kabar Tanah Suci
KBIHU Bermasalah akan Dievaluasi di Tanah Air
Ada sekitar sepuluh KBIHU yang akan dievaluasi setelah semua prosesi haji selesai.
MADINAH — Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memberikan teguran kepada beberapa Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU). Ketua PPIH Arab Saudi, Arsad Hidayat, menjelaskan, KBIHU-KBIHU tersebut bahkan sudah diminta untuk mengisi berkas acara pemeriksaan (BAP) dan akan menjalani evaluasi di Tanah Air.
Arsad mengungkapkan, ada sekitar sepuluh KBIHU yang akan dievaluasi setelah semua prosesi haji selesai. “Evaluasi dilakukan di Tanah Air berdasarkan tingkat kesalahan, bahkan bisa teguran keras. Kalau perlu ditutup, ya ditutup sesuai dengan kesalahan yang mereka lakukan,” ujar Arsad seusai menyelenggarakan pertemuan dengan KBIHU di kantor Daker Madinah, Madinah, Arab Saudi, Selasa (9/8).
Dia mencontohkan, ada KBIHU yang membawa jamaah dari Makkah, lalu sesampainya di Jeddah, jamaah tersebut meninggal dunia. Terkait peristiwa itu, menurut Arsad, pihaknya sudah melakukan teguran kepada KBIHU yang bersangkutan.
Arsad juga mengungkapkan, ada peningkatan angka kelelahan jamaah haji gelombang II yang saat ini berada di Madinah, Arab Saudi. Meningkatnya kelelahan itu disebabkan oleh pemahaman dari jamaah bahwa mereka wajib melakukan ibadah Arbain atau shalat 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi. Akibatnya, banyak jamaah yang memaksakan diri melakukan ibadah Arbain tanpa memperhatikan kondisi kesehatan masing-masing.
“Tidak ada masalah dengan Arbain jika kondisi kesehatan memungkinkan. Tetapi kalau tidak memungkinkan akan jauh lebih bagus jika mereka shalatnya di hotel masing-masing,” ujar Arsad.

Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) menunjukkan, ada 17 jamaah yang dirawat hingga Selasa (10/8). Lima orang di antaranya dirawat di Madinah, dengan perincian tiga orang di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan dua di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Sementara itu, sebanyak 12 jamaah dirawat di Makkah dan Jeddah.
Saat ini, masih ada sekitar 10 ribu jamaah haji di Madinah yang sedang menunggu penerbangan pulang ke Tanah Air. Adapun jadwal terakhir pemulangan jamaah Indonesia, yakni pada 13 Agustus 2022.
Imbauan agar jamaah memperhatikan kondisi fisik masing-masing untuk beribadah, menurut Arsad, agar jamaah bisa kembali bugar saat akan pulang ke Tanah Air. Dengan demikian, mereka bisa terbang bersama kloternya masing-masing sesuai dengan waktu yang sudah dijadwalkan.
Arsad pun mengimbau KBIHU ikut mempertimbangkan kondisi masing-masing jamaah dalam memberikan pembimbingan ibadah. Dia meminta KBIHU tidak menyamaratakan kesehatan jamaah yang berada dalam kelompoknya.

Arsad mencontohkan, masih ada program dari KBIHU agar jamaah mengikuti ziarah wada atau ziarah perpisahan sebelum pulang ke Tanah Air. Padahal, kata dia, istilah wada hanya ada dalam thawaf wada saat jamaah haji hendak meninggalkan Masjidil Haram di Makkah.
“Itu mungkin membuat jamaah haji lelah,” kata dia.
Meskipun demikian, Direktur Bina Haji Kementerian Agama ini mengungkapkan, masih banyak KBIHU yang memiliki program sesuai dengan aturan. Untuk itu, dia menjelaskan, Kemenag berupaya menggandeng KBIHU sesuai dengan fungsi dan peran mereka yang juga diakui dalam UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
Abu Hurairah dari KBIHU al-Muhajirin, Palembang, menyambut baik adanya pertemuan dengan pihak PPIH Arab Saudi. Menurut dia, pertemuan tersebut menampung aspirasi dari KBIHU terhadap pelayanan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
View this post on Instagram
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Puskes Haji: Jumlah Jamaah Haji Wafat Turun Drastis
Target kematian jamaah haji di bawah 1 permil diyakini bisa tercapai.
SELENGKAPNYA