Calon penumpang bergegas menuju rangkaian kereta api saat jam keberangkatan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Ahad (10/4/2022). | Republika/Thoudy Badai

Ekonomi

Laba Bersih KAI Meroket 254 Persen 

KAI mencatatkan kinerja positif pada semester I 2022.

JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatatkan kinerja positif pada semester I 2022. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor transportasi itu meraup laba bersih sebesar Rp 740 miliar pada semester I 2022, meroket 254 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yakni minus Rp 480 miliar. 

"KAI mulai mencatatkan hasil yang positif seiring dengan pulihnya kondisi perekonomian nasional yang salah satunya ditandai dengan pertumbuhan pasar transportasi publik, setelah dibukanya berbagai pembatasan mobilitas yang dilakukan pemerintah,” kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, di Jakarta, Senin (8/8). 

Selain capaian peningkatan laba tersebut, KAI juga terus membukukan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) positif, yakni sebesar Rp 2.078 miliar. Angka tersebut tumbuh signifikan jika dibandingkan periode semester I 2021 sebesar Rp 548 miliar. 

Didiek mengatakan, capaian tersebut memberikan dampak yang sangat baik di mana KAI mampu menghasilkan pendapatan senilai Rp 11,7 triliun atau tumbuh 58 persen dibandingkan semester I 2021 sebesar Rp 7,4 triliun. "Peningkatan di sisi pendapatan tersebut seiring dengan naiknya volume angkutan penumpang dan barang," kata Didiek. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kereta Api Kita (@keretaapikita)

Didiek menyebutkan, volume pelanggan kereta api pada semester I 2022 mengalami peningkatan 42 persen jika dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan, pendapatan angkutan penumpang pada semester I 2022 tumbuh 154 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Dari sisi angkutan barang, volume angkutan barang pada semester I 2022 mengalami peningkatan 15 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan angkutan barang mengalami pertumbuhan 27 persen karena pada 2022 mencapai Rp 4,2 triliun dan pada 2021 Rp 3,4 triliun. 

"Kedua segmen bisnis utama KAI tersebut masih memberikan kontribusi yang signifikan bagi kinerja KAI pada semester I 2022," ujar Didiek.

photo
Anak-anak bermain di rel kereta api di api di kawasan Pejompongan, Jakarta, Jumat (15/7/2022). - (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak Ahmad/foc.)

Didiek menambahkan, capaian positif pada pendapatan perusahaan juga diiringi dengan peningkatan biaya. Namun, kata Didiek, tetap sesuai dengan tema besar yang diusung KAI pada 2022 ini, yakni bangkit lebih cepat dengan kolaborasi dan efisiensi.

“Hasilnya, pertumbuhan biaya yang terjadi dapat dikelola dan dijaga pertumbuhannya di bawah pendapatan operasional dengan terus diimbangi dengan upaya-upaya efisiensi yang ketat,” kata Didiek. 

Ke depan, Didiek menegaskan, KAI akan terus meningkatkan pendapatan di sektor angkutan penumpang dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan secara ketat. Hal tersebut dilakukan untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa perjalanan kereta api aman, nyaman, dan sehat.

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, KAI melihat layanan angkutan barang makin potensial. Joni menyampaikan, inovasi akan terus dilakukan agar dapat melayani angkutan komoditas-komoditas lainnya sesuai permintaan pelanggan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kementerian Perhubungan RI (@kemenhub151)

"Secara umum berbagai komoditas yang KAI angkut, seperti peti kemas, semen, bahan bakar minyak (BBM), crude palm oil (CPO), dan pulp, mengalami peningkatan volume angkutan," ujar Joni.

Joni memastikan, KAI akan mengoptimalkan angkutan barang dengan terus melakukan riset potensi angkutan barang. Selain itu, KAI juga berkolaborasi dan menggandeng mitra baru, serta melakukan rekayasa pola operasi. 

Joni menjelaskan, kereta api merupakan salah satu transportasi utama yang digunakan sebagai sarana angkutan barang jadi dan bahan pokok bagi berbagai industri, termasuk batu bara, perdagangan, manufaktur, dan berbagai industri lainnya yang turut berkontribusi pada ekonomi negara. 

Melalui sektor angkutan barang, KAI berkontribusi dalam mendistribusikan logistik nasional berupa angkutan pangan, pertanian, dan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Buku Memiliki Keliling 50 cm", Soal 8 Agustus 2022

SELENGKAPNYA

Panik Sebelum Serangan Jepang

Oleh Jepang, orang-orang Belanda yang berusia 18 tahun ke atas dimasukkan ke kamp.

SELENGKAPNYA

Bom Atom dan Kemerdekaan Indonesia

Bertekuk lututnya balatentara Jepang tak banyak diketahui bangsa Indonesia karena semua radio disegel.

SELENGKAPNYA