Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/5/2022). | ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Bodetabek

Bendungan Ciawi dan Sukamahi Selesai 2022

Hadirnya bendungan Ciawi dan Sukamahi diharapkan bisa mengurangi debit aliran Sungai Ciliwung.

 

 

 

 

BOGOR — Pemerintah pusat menargetkan pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, bisa selesai pada tahun ini. Saat ini, progres kedua bendungan yang dibangun sejak 2017 itu telah mencapai 90 persen.

Direktur Bendungan dan Danau Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Airlangga Mardjono menjelaskan, pihaknya saat ini terus mengebut pekerjaan fisik di lapangan. Karena itu, masalah lain terkait dampak berfungsinya bendungan yang bertujuan untuk mencegah banjir di Jakarta tersebut belum dibahas sama sekali.

"Kita masih fokus menyelesaikan pekerjaan fisiknya. Belum ada diskusi tentang hal-hal lain. Progres pembangunan saat ini mencapai 90 persen,” kata Airlangga kepada Republika di Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), Selasa (26/7).

photo
Pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/2/2022). Menurut Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR) bendungan kering (dry dam) Ciawi dan Sukamahi secara keseluruhan telah mencapai 80 persen, sementara, pembebasan lahannya sudah 98 persen. - (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Bambang Hidayah menambahkan, pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi bakal dikebut. Dia perkirakan pembangunan bisa rampung dalam waktu satu hingga dua bulan ke depan.

Dia menjelaskan, kendala pembangunan kedua bendungan itu adalah cuaca. Kawasan Bogor memiliki curah hujan tinggi menjadi penyebab. Belum lagi, proyek tersebut dikerjakan di lokasi timbunan tanah. "Jadi, kami harus mengontrol kadar airnya secara ketat," ujar Bambang.

Petugas selalu berkoordinasi dengan semua pihak untuk menangani permasalahan yang ada di lapangan. Warga sekitar pun bisa ikut mendukung kehadiran Bendungan Ciawi dan Sukamahi. "Termasuk soal akses jalan, kita berkoordinasi dengan warga sekitar dan pemerintah setempat," ujar Bambang.

photo
Seorang anak melihat pembangunan bendungan Ciawi dan Sukamahi di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (3/9/2021). Pembangunan bendungan Ciawi dan Sukamahi tersebut dapat mereduksi aliran air dari hulu ke hilir untuk mengurangi potensi terjadinya banjir di DKI Jakarta. Republika/Putra M. Akbar - (Republika/Putra M. Akbar)

Gubernur Jabar M Ridwan Kamil sempat meninjau lokasi Bendungan Ciawi dan Sukamahi pada Senin (25/7). Dia menerangkan, nantinya peresmian bendungan itu dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. "Saya bertugas untuk memastikan persiapan-persiapan, juga melaporkan kepada masyarakat," ujar Kang Emil, sapaan akrabnya.  

Kedua proyek itu dikerjakan dengan anggaran Rp 1,6 triliun. Ketika nanti bendungan beroperasi, bisa menampung volume aliran yang seharusnya mengalir ke Sungai Ciliwung. Hadirnya Bendungan Ciawi dan Sukamahi diharapkan bisa mengurangi debit aliran Sungai Ciliwung yang mengalir ke Jakarta. Dengan demikian, potensi banjir di Ibu Kota bisa berkurang.

 "Ini menjadi contoh betapa pemerintah serius dalam mengurangi kebencanaan air. Ini adalah dua dari sembilan bendungan yang dibangun di Jawa Barat dalam kepemimpinan Presiden Jokowi," ujar Kang Emil.

Dia menyinggung jika lokasi kedua bendungan itu memiliki pemandangan indah karena berada di dataran tinggi Kabupaten Bogor. Kang Emil mengharapkan nantinya sektor ekonomi pariwisata bisa menggeliat di sekitar lokasi bendungan. Adapun tanggung jawab pengelolaan Bendungan Ciawi dan Sukamahi bakal diserahkan kepada BBWSCC.

BBWSCC bisa mengelola sendiri atau menggandeng pihak swasta untuk bekerja sama memaksimalkan potensi kedua bendungan agar menghasilkan nilai tambah ekonomi. "Apa pun itu, aset ini tetap milik negara, hanya operatornya fleksibel sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Kang Emil.

Dia meyakini, kehadiran Bendungan Ciawi dan Sukamahi bakal ikut mendongkrak nama Kabupaten Bogor. Pasalnya, bakal banyak masyarakat yang bisa menikmati pemandangan alam dari bendungan. Dengan demikian, lokasi tersebut juga bisa menjadi tempat wisata baru bagi warga.

"Bendungan tidak identik dengan hal-hal yang sangat teknis, tapi juga hal-hal yang sangat visual yang membuat orang bangga melihat tempat yang luar biasa ini," ujar Kang Emil.

Sempat longsor

Proyek Bendungan Ciawi di Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, sempat mengalami longsor pada Senin (18/7). Video yang menampilkan detik-detik tanah longsor di area proyek bendungan sempat viral di media sosial.

Camat Megamendung Acep Sajidin menerangkan, insiden longsor itu tidak sampai berdampak kepada keselamatan warga. Dia mengaku, sudah memeriksa lokasi pada Selasa (19/7) dan benar tanah yang longsor berada di dalam proyek bendungan.

Dia bersyukur tidak ada korban jiwa dari warga, termasuk pekerja proyek. "Warga nggak (terdampak). Aliran sungai juga nggak karena itu di tebing sebelah sana. Dapat laporan dari Pak Lurah Cipayung, saya langsung cek ke sana," kata Acep saat dikonfirmasi pada akhir pekan kemarin.

Proyek Strategis Nasional Masih Terkendala Pembebasan Lahan

Pemerintah telah merogoh kocek sebesar Rp 95,89 triliun untuk pengadaan lahan proyek strategis nasional.

SELENGKAPNYA

Membeli Barang yang Ditawar Pihak Lain  

Larangan membeli barang yang sedang dibeli dan ditawar oleh orang lain itu dikecualikan untuk jual beli lelang.

SELENGKAPNYA

Persatuan Kunci Satu Abad Indonesia Emas

Ragam suku, agama, bahasa menjadi modal berharga untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

SELENGKAPNYA