Orang tua bersama anaknya berada di lingkungan sekolah usai mengikuti kegiatan pada hari pertama sekolah di SD Negeri Pajeleran 01, Cibinong, Bogor, Senin (18/7/2022). | Prayogi/Republika

Nusantara

PTM Dilaksanakan dengan Prokes Ketat

Kemendikbud mendorong satuan pendidikan melaksanakan PTM 100 persen mengejar ketertinggalan siswa.

SIGI -- Satuan pendidikan mulai menyelenggarakan pembelajaran tahun akademik 2022/2023 yang dilaksanakan secara tatap muka. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi di Sulawesi Tengah, menyatakan, penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) di semua satuan pendidikan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 dengan ketat.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sigi Anwar mengatakan, satuan pendidikan harus menyiapkan standar prokes, seperti alat pengukur suhu tubuh, masker, dan sarana mencuci tangan di lingkungan sekolah. "Protokol kesehatan di satuan pendidikan wajib diterapkan," kata dia di Sigi, Senin (18/7).

Di Bandar Lampung, sekolah dasar juga tetap menjalankan peraturan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19. “Semua pengantar anak sekolah, dilarang masuk dalam area sekolah. Hanya diantar di depan pintuk gerbang sekolah,” kata Rusman, petugas SDN 1 dan SDN 2 Kemiling, Bandar Lampung.

Sementara itu, siswa SMP dan SMA tampak antusias belajar normal kembali di kelas dan sekolah. “Belajar di kelas ada teman dan guru langsung lebih enak dibandingkan dengan daring,” kata Caca, siswa SMA Negeri di Bandar Lampung.

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mendorong satuan pendidikan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen untuk mengejar ketertinggalan siswa selama masa pandemi Covid-19. Dalam prosesnya, Kemendikbudristek mengimbau kepada para guru untuk mengenali kemampuan setiap siswa melalui asesmen diagnostik.

photo
Orang tua bersama anaknya berjalan keluar sekolah usai mengikuti kegiatan pada hari pertama sekolah di SD Negeri Pajeleran 01, Cibinong, Bogor, Senin (18/7/2022). Hari pertama sekolah tersebut diawali dengan kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah). - (Prayogi/Republika)

Asesmen diagnostik merupakan asesmen yang secara spesifik mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan siswa, sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi siswa. "Saat PTM, guru bisa menerapkan pembelajaran berbasis kemampuan murid," ujar Direktur Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Muhammad Hasbi, lewat keterangannya.

Hasbi mengatakan, hal itu menjadi penting karena peserta didik belajar dengan cara berbeda selama masa pandemi Covid-19. Akibatnya, para peserta didik memiliki kemampuan beragam. 

Penerapan asesmen diagnostik itu telah sejalan dengan upaya Kemendikburistek melalui Kurikulum Merdeka. Pada awal pandemi, Kemendikbudristek melakukan penyesuaian terhadap Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Darurat.

Kurikulum Darurat mampu mengatasi kehilangan pembelajaran yang terjadi di satuan pendidikan. “Kurikulum ini kami sempurnakan menjadi Kurikulum Merdeka yang menjadi amunisi bagi pemerintah untuk melakukan pemulihan pembelajaran di masa pandemi Covid-19,” kata dia.

photo
Siswa baru kelas satu sekolah dasar didampingi orang tua saat menjalani masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) pada hari pertama masuk sekolah di SDN 206 Putraco Indah, Jalan Rajamantri Kaler, Lengkong, Kota Bandung, Senin (18/7/2022). Pada hari pertama masuk sekolah, siswa menjalani masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) yang diisi dengan perkenalan antara siswa, guru dan lingkungan sekolah di tahun ajaran baru 2022/2023. Foto: Republika/Abdan Syakura - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Ia menambahkan, PTM masih menjadi pembelajaran paling efektif dibandingkan dengan sistem lain, misalnya pembelajaran jarak jauh. “Ini adalah strategi utama kami untuk membawa kembali siswa ke sekolah," terang Hasbi.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengatakan, mulai tahun ajaran 2022/2023, Kurikulum Merdeka menjadi salah satu opsi yang dapat dipilih secara sukarela oleh satuan pendidikan. Dia menerangkan, kurikulum tersebut telah dirancang untuk memberikan fleksibilitas bagi satuan pendidikan. 

Untuk itu, Kemendikbudristek mendorong satuan pendidikan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kesiapan masing-masing satuan pendidikan. “Agar pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan belajar murid," kata Anindito. n antara ed: ratna puspita

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Kuota Haji 2023 Bisa Lebih Banyak

Menag meminta KBIHU tidak memaksakan jamaah melaksanakan umrah sunnah.

SELENGKAPNYA

Polri-TNI Buru KKB Papua Pembunuh Warga Sipil

DPD mengingatkan pemerintah mengambil langkah konkret menyelesaikan konflik bersenjata di Papua.

SELENGKAPNYA

Saudi Masih Tolak Normalisasi dengan Israel

Saudi menegaskan tidak akan melakukan normalisasi diplomatik dengan Israel.

SELENGKAPNYA