Ilustrasi Hikmah Hari ini | Republika

Hikmah

Melestarikan Kemabruran

Memperoleh haji mabrur sangat penting, dan yang lebih penting adalah melestarikan kemabruran.

Oleh DR RAHMAT HIDAYAT

 

OLEH DR RAHMAT HIDAYAT

Sebagian para tamu Allah (dhuyufurrahman) telah mulai kembali ke Tanah Air setelah melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang diwajibkan bagi segenap Muslim yang telah memenuhi syarat, yaitu mampu (istithaah) baik mampu harta (istithaah maaliah), mampu akal (istithaah aqliah), dan mampu badan (istithaah badaniah) dan cukup sekali seumur hidup.

Allah SWT berfirman: “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.” (QS Ali Imran [3]: 97)

Yang paling diharapkan oleh para dhuyufurrahman adalah memperoleh haji mabrur. Sebab dengan haji mabrur akan mendapatkan balasan (pahala) yang sangat besar dari Allah SWT, yaitu surga (alhajjul mabruur laisa lahu jaza’aun illal jannah).

Secara bahasa (etimologi), mabrur berasal dari akar kata dasar (masdar) ”birrun”, artinya baik atau kebaikan. Mabruur merupakan bentuk maf’ul dari ”birrun”, bermakna orang yang diberikan banyak kebaikan.

Dalam kitab Riyadhus Sholihin dijelaskan bahwa mabrur adalah orang yang melaksanakan haji dengan tidak melakukan maksiat (almabruur alladzi la yartakibu shohibuhu ma’shiayatan).

Ibadah haji merupakan ibadah yang sangat istimewa dan sarat hikmah. Allah SWT berfirman: ”Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus, yang datang dari segenap penjuru yang jauh. Supaya mereka mempersaksikan berbagai manfaat bagi mereka.” (QS al-Haj [22]: 27-28).

Berdasarkan Alquran di atas, ada beberapa manfaat (hikmah) dari ibadah haji yang diperoleh para dhuyufurrahman, baik manfaat spritual-agama (manafi addiniyah) seperti meneguhkan nilai-nilai tauhid, memperkuat keyakinan dan kepasrahan kepada Allah, manfaat sosial budaya dan kemasyarakat (manafi ijtimaiyah) seperti membangun dan memperkuat semangat ukhuwah Islamiyah dan persaudaraan universal di antara umat Islam.

Selain itu, toleransi di antara umat Islam, sehingga umat Islam menjadi umat yang kuat dan solid. Maupun manfaat ekonomi-bisnis (manafi almaaliyah-tijariyah) seperti potensi ekonomi dan bisnis yang sangat besar dari pelaksanaan ibadah haji yang bisa diperoleh oleh umat.

Memperoleh haji mabrur sangat penting, dan yang lebih penting adalah melestarikan kemabruran. Untuk itu, mari tingkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan, perkuat komitmen kemanusiaan dan tanggung jawab sosial, serta menjadi pelopor dan penebar manfaat dan maslahat (khairunnas anfa’uhum linnas).

Wallahu a’lam bi ashshawab.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Rihlah dan Pemikiran Ibnu Khaldun

Usia Ibnu Khladun belum genap 20 tahun, tetapi reputasinya sudah dikenal di mana-mana.

SELENGKAPNYA

Kenali Profil Risiko untuk Investasi

Tak sedikit yang merasa pengetahuan investasi mereka masih minim.

SELENGKAPNYA

Adab Bekerja, Haruskah dengan Menzalimi Orang Lain?

Rasulullah menyukai umat Islam yang berdikari atau bekerja.

SELENGKAPNYA