Pekerja mengolah teh di pabrik teh Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (3/12/2017). | ANTARA FOTO

Ekonomi

PTPN Untung Rp 4,6 Triliun

PTPN bersinergi melakukan digitalisasi untuk mengintegrasikan seluruh aktivitas perkebunan.

JAKARTA -- Holding Perkebunan Nusantara PTPN III berkomitmen meneruskan tren positif transformasi. PTPN Group telah mampu mencetak laba bersih  atau untung konsolidasi 2021 sebesar Rp 4,6 triliun.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Mohammad Abdul Ghani mengatakan, hal ini menjadi prestasi mengingat sebelumnya diterpa kerugian sebesar Rp 1,14 triliun. "Capaian kinerja operasional dan keuangan serta dukungan harga yang baik semakin menunjukkan efisiensi dan akuntabilitas PTPN Group. Perusahaan yang efisien dan akuntabel menjadi salah satu tujuan transformasi di PTPN Group," kata Ghani kepada Republika, Ahad (10/7).

Ghani mengatakan, PTPN Group menargetkan pendapatan sebesar Rp 59,51 triliun dan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) operasional sebesar Rp 10,18 triliun pada tahun ini. PTPN Group menargetkan laba bersih yang pada kuartal I 2022 mencapai Rp 1,8 triliun terus meningkat menjadi Rp 3,24 triliun hingga akhir tahun. 

Sementara, dari sisi operasional, Ghani memproyeksikan produksi crude palm oil (CPO) sebesar 3,1 juta ton atau 13 persen di atas prognosis 2021 serta tujuh persen di atas Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2022, produksi karet kering sebesar 188 ribu ton, produksi gula sebesar 1,1 juta ton atau 43 persen di atas prognosis 2021, produksi teh kering sebesar 56,7 ribu ton. 

PTPN berkomitmen memenuhi harapan yang ditetapkan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menghasilkan EBITDA sebesar Rp 13,4 triliun dan cash release Rp 1 triliun hingga Rp 3 triliun dalam empat tahun ke depan.

Guna mencapai target tersebut, lanjut Ghani, perusahaan menjalankan sembilan program yang meliputi optimasi penjualan, sentralisasi pengawasan kinerja operasional, optimasi biaya angkut, pengadaan tersentralisasi, organisasi yang efektif dan efisien, efisiensi biaya administrasi dan umum, pengawasan cash terintegrasi, penguatan manajemen kinerja, dan  katalisator perubahan.

Selain itu, Ghani mengatakan, PTPN juga melakukan restrukturisasi sebagai salah satu inisiatif strategis optimalisasi protofolio dan operational excellence. Ghani menyebutkan, PTPN juga akan membentuk struktur yang tepat melalui pembentukan subholding.

Strategi lain ialah dengan membentuk PT Sinergi Gula Nusantara pada 17 Agustus 2021 untuk mencapai target swasembada gula konsumsi pada 2025 dengan melipatgandakan produksi gula menjadi 1,8 juta ton. "Perusahaan juga melaksanakan ekstensifikasi melalui konversi lahan, sinergi dengan Perhutani, dan kemitraan dengan Petani Rakyat," kata Ghani.

 
Perusahaan juga melaksanakan ekstensifikasi melalui konversi lahan, sinergi dengan Perhutani, dan kemitraan dengan Petani Rakyat
 
 

Melalui strategi operational excellence, PTPN terus melakukan perbaikan untuk meningatkan capaian produktivitas sehingga dengan luasan yang tidak bertambah, produksi komoditas terus mengalami peningkatan. 

Ghani menyebutkan, upaya ini dilakukan secara menyeluruh, baik dari sisi on-farm, maupun off farm. Selain itu, PTPN juga melakukan pengembangan bisnis melalui hilirisari yang menghasilkan produk ritel untuk meningkatkan nilai tambah produk perkebunan PTPN.

Ghani mengatakan, langkah transformasi dan sejumlah insiatif strategis harus dilakukan dalam menghadapi sejumlah tantangan pada 2022. Mulai dari persoalan ketersediaan dan tingginya harga pupuk, penetapan kebijakan pelarangaan ekspor CPO awal tahun yang berdampak pada penurunan penjualan CPO dan makin menipisnya kapasitas tampung tangki timbun PTPN. "Dengan transformasi, kini PTPN mampu mencapai produktivitas dan cost price setara best practice,” kata Ghani.

Ghani mengatakan, PTPN juga melakukan transformasi digital guna mengembangkan sistem pengelolaan perkebunan menjadi lebih efektif dan efisien. PTPN bersinergi melakukan digitalisasi untuk mengintegrasikan seluruh aktivitas perkebunan, salah satunya dengan mitra strategis PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau Telkom. "PTPN yang dulunya dikelola secara konvensional, kini bertransformasi menuju modernisasi dengan memanfaatkan teknologi digital," kata Ghani.

Ghani menilai, digitalisasi memiliki dampak besar dalam menghindari terjadinya kecurangan di lapangan karena data yang diberikan kini lebih terukur, tepat, dan akurat. Ghani mengatakan, penerapan inisiatif digital juga mendorong efisiensi dengan rata-rata sebesar Rp 427 miliar per tahun sejak implementasi e-procurement pada 2016 yang disempurnakan dengan implementasi integrated procurement system.

 

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, kinerja keuangan perusahaan pelat merah makin baik dan sehat seiring dengan pembukuan laba bersih Rp 126 triliun (angka awal unaudited konsolidasi) pada 2021.

Perolehan laba itu melesat jauh dibandingkan Rp 13 triliun pada 2020 yang dibarengi penurunan rasio utang berbasis bunga terhadap modal tertanam turun menjadi 35 persen serta rasio utang berbasis bunga terhadap EBITDA yang turun dari 4,5 kali menjadi 3,5 kali pada tahun lalu.

"Alhamdulillah, berkat transformasi dengan mengedepankan tata kelola dan manajemen risiko perusahaan yang baik, efisiensi, dan profesional, kinerja keuangan BUMN semakin baik, semakin sehat," kata Erick.

Erick menyampaikan, laba bersih meningkat signifikan, sementara struktur pendanaan dan kapasitas pembayaran utang BUMN terus menguat, berada pada rasio perusahaan dengan rating investment grade.

Kementerian BUMN melakukan sejumlah inisiatif strategis untuk meningkatkan kapasitas utang dan struktur modal BUMN. Pertama, restrukturisasi utang BUMN, di antaranya, Waskita Karya, PTPN III, dan Garuda Indonesia yang semuanya merupakan BUMN yang memiliki kondisi keuangan yang melemah akibat pandemi.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Tantangan Sepuluh Miliar

Jumlah warga bumi akan mencapai melebihi angka 10 miliar pada akhir abad ini. 

SELENGKAPNYA

Pelit, Mabuk Harta, dan Cinta Dunia

Sebab pelit adalah kecintaan pada harta yang berlebihan.

SELENGKAPNYA