Umat Islam menunaikan shalat Idul Adha 1443 H di Masjid Pangeran Diponegoro, Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Ahad (10/7/2022). Masjid Pangeran Diponegoro menggelar shalat Idul Adha 2022 dua kali. Hal itu menyusul perbedaan penetapan Hari Raya Idul Adha an | Wihdan Hidayat / Republika

Tajuk

Selamat Hari Raya Idul Adha

Idul Adha bermakna sebagai kepedulian karena pada saat ini umat Muslim berlomba-lomba untuk memberikan yang terbaik kepada saudara-saudara lain yang membutuhkan.

Idul Adha memiliki kaitan yang erat dengan pelaksanaan kurban. Pada kesempatan ini, umat Muslim diingatkan kembali terhadap perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan Nabi Ibrahim AS dalam menjalankan perintah Allah SWT.

Dengan mengingat perjuangan Nabi Ibrahim, Idul Adha menjadi kesempatan di mana umat Muslim dengan ikhlas memberikan dan membantu mereka yang kesulitan. Karenanya, dalam pandangan yang lebih luas, Idul Adha menjadi momentum kepedulian dan solusi nyata Islam terhadap masalah yang ada di masyarakat.

Idul Adha bermakna sebagai kepedulian karena pada saat ini umat Muslim berlomba-lomba untuk memberikan yang terbaik kepada saudara-saudara lain yang membutuhkan. Kita juga akan lebih memahami bahwa apa yang dimiliki saat ini merupakan milik Allah yang dititipkan kepada kita. Karenanya, ada kewajiban untuk memberikan sebagian harta yang kita miliki untuk kepentingan ibadah sosial dan kemasyarakatan.

 
Idul Adha bermakna sebagai kepedulian karena pada saat ini umat Muslim berlomba-lomba untuk memberikan yang terbaik kepada saudara-saudara lain yang membutuhkan. 
 
 

Sementara itu, Idul Adha menjadi solusi nyata karena langsung menjangkau mereka yang berada di sekeliling yang memang membutuhkan. Dengan berkurban dan memberikan sebagian harta yang kita miliki, maka juga akan membangun silaturahim dengan lingkungan sekitar.

Karenanya, kita semua harus dapat memanfaatkan momentum Idul Adha dengan sebaik-baiknya. Kita harus dapat menjadikan kesempatan ini bukan sekadar ritual untuk pergi ke Makkah, wukuf di Arafah, dan membagikan daging kepada fakir miskin. Akan tetapi bagaimana praktik ritual itu benar-benar mampu menjadi motivasi untuk mengatasi kemiskinan, membebaskan penderitaan, dan menghentikan keculasan moral politik kekuasaan.

Keutamaan Idul Adha pun semakin terasa pada saat ini yaitu ketika kita semua masih dalam masa pandemi Covid-19. Pada saat ini, masih banyak saudara kita yang mengalami kesulitan lantaran pandemi. Mulai dari kehilangan sumber pendapatan karena hilangnya pekerjaan hingga ditinggalkan orang-orang tersayang lantaran paparan Covid-19.

 
Keutamaan Idul Adha pun semakin terasa pada saat ini yaitu ketika kita semua masih dalam masa pandemi Covid-19. 
 
 

Dan seperti kita ketahui bersama, saat ini pandemi belum usai. Virus yang mengancam jutaan nyawa manusia masih berada di sekeliling kita. Virus itu pun terus beradaptasi dan bermutasi menyesuaikan dengan lingkungannya. Hal ini yang membuat masih belum ditemukannya obat atau senjata yang mujarab dalam melawan virus Covid-19.

Dengan kata lain, semua orang masih menghadapi ancaman yang sama, baik terkait dengan kesehatan maupun dengan sumber penghidupan. Karenanya, hari raya Idul Adha ini memiliki makna yang lebih penting untuk saling berbagi dan memberikan rasa kebahagiaan kepada sesama.

Tak hanya kepada saudara kita yang dhuafa yang menjadi tujuan dari pemberian kurban. Akan tetapi juga untuk golongan masyarakat lainnya. Misalnya saja mereka yang bekerja sebagai peternak dan penjual hewan sapi, kambing, dan domba.

 
Mari kita jalani hari raya Idul Adha kali ini dengan semangat dan bentuk pemberian yang terbaik. 
 
 

Mereka merupakan salah satu kelompok masyarakat yang cukup merasakan sulitnya hidup pada masa pandemi selama dua tahun belakangan. Apalagi, ditambah pula dengan munculnya virus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang kini mulai ramai kembali penyebarannya di masyarakat.

Mari kita jalani hari raya Idul Adha kali ini dengan semangat dan bentuk pemberian yang terbaik. Dengan begitu, kita semua dapat menghadapi berbagai masalah yang ada dan yang akan datang secara bersama-sama. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat