
Jurnal Haji
Wukuf Momen Mendekatkan Diri kepada Allah SWT
Manfaatkan waktu wukuf untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan melakukan amal ibadah.
ALI YUSUF, A SYALABY ICHSAN dari Makkah
MAKKAH -- Jamaah haji dari seluruh dunia melaksanakan wukuf di Arafah pada Kamis (8/7). Pada momen wukuf, jamaah haji Indonesia diajak mensyukuri nikmat Allah SWT.
"Alhamdulillah saya pun bagian dari jamaah haji yang sedang wukuf di Arafah, merasakan betul betapa nikmat Allah yang diberikan kepada kami yang bisa melaksanakan ibadah haji," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Muhammad Cholil Nafis di Arab Saudi kepada Republika, Jumat (8/7).
Dia berpesan kepada umat Islam khususnya Muslim Indonesia agar menghentikan semua kepentingan duniawi saat melaksanakan wukuf. Kiai Cholil mengajak jamaah untuk menjadikan wukuf untuk menghentikan diri dari semua kepentingan duniawi.
“Berharap wukuf ini menjdi rutinitas keseharian untuk muhasabah, mengevaluasi diri apa yang terbaik untuk bekal kepada Allah SWT, dan apa yang kita tinggalkan sebagai legacy kepada masyarakat,” jelasnya.

Ketua Komisi Dakwah MUI KH Ahmad Zubaidi mengatakan, waktu wukuf di Arafah adalah momen mendekatkan diri kepada Allah SWT. “Manfaatkan waktu wukuf untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan melakukan amal ibadah wajib dengan sekhusyuk-khusyuknya dan memperbanyak amalan sunah," kata dia.
Menurut dia, jamaah perlu menghayati bahwa wukuf adalah waktu berkumpul dengan umat Islam dari seluruh dunia yang melaksanakan ibadah haji. Karena itu, jamaah harus bisa mengambil semangat kebersamaan dan persaudaraan.
Kiain Zubaidi menyebut, jamaah harus mengambil hikmah bahwa perbedaan fisik tidak menjadi pembedaan derajat kemanusiaan. “Kita pada derajat yang sama di hadapan Allah SWT, yang membedakan adalah ketakwaannya kepada Allah SWT," ujarnya.
Untuk itu, jamaah haji harus menanamkan jiwa kebersamaan dan persaudaraan dengan umat manusia di seluruh dunia. Semangat persaudaraan di Tanah Suci harus dibawa untuk memupuk persaudaraan antara sesama anak bangsa di negara Indonesia.

Pos kesehatan
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyapa jamaah Indonesia yang berada di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi, pada Jumat (8/7) pagi. Menag menyempatkan diri untuk melihat salah satu posko kesehatan yang ada di Arafah.
"Tenda pos kesehatan sudah representatif baik di Arafah maupun di Mina," ujarnya.
Menurut dia, pelayanan pos kesehatan sudah cukup baik karena setiap pos dijaga oleh seorang dokter. Tak hanya itu, penanganan terhadap jamaah pun terbilang cepat.
Menag mengapresiasi jaket anti heat stroke yang dipersiapkan untuk jamaah yang mendapatkan serangan udara panas. Menurut dia, jaket tersebut bisa diproduksi massal untuk petugas.
Lebih dari 90 ribu jamaah haji Indonesia memadati tenda-tenda di Arafah. Mereka menginap di 44 maktab. Setiap maktab memiliki empat posko kesehatan.
Semua petugas di Pos Kesehatan Arafah terlihat cekatan melayani jamaah yang berdatangan dengan berbagai keluhan. Kepala Pos Kesehatan Arafah dr Agus Sultoni mengatakan, total personel di posko tersebut ada 38 orang, terdiri atas 14 orang dokter spesialis, delapan orang dokter umum, 16 orang perawat, dua orang apoteker, dan satu orang elektromedik.
Sejak awal dibukanya Posko Kesehatan Arafah pada Kamis (7/7) pagi hingga Jumat (8/7) pagi, sudah ada 33 jamaah yang dilayani. Sebanyak 25 jamaah di antaranya sudah kembali ke tenda kloter di maktabnya masing-masing. “Sisanya masih dalam perawatan stabilisasi,” kata Agus.
Sejauh ini, kasus gangguan kesehatan terbanyak adalah heat stroke. Ada delapan orang jamaah yang mengalami heat stroke, namun kini sudah berhasil diselamatkan berkat ikhtiar jaket penurun suhu techno cool. “Alhamdulillah dalam waktu 15 menit jamaah dapat dikembalikan ke kloternya,” ujarnya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Motif Migran Muslim ke AS
Kalangan peneliti AS memperkirakan sekitar 4.000 budak yang beragama Islam menyeberang ke AS.
SELENGKAPNYAHaji dan Internalisasi Tauhid
Persaksian tauhid tersebut semakin jelas ketika para hamba berthawaf tujuh kali putaran.
SELENGKAPNYAArmuzna Jadi Periode Kritis Pelaksanaan Haji
Petugas tetap memberikan edukasi kesehatan saat di Armuzna.
SELENGKAPNYA