Petugas keamanan dan penyelamat Taliban mensurvei rumah yang rusak setelah gempa bumi di desa Gayan di provinsi Paktia, Afghanistan, 22 Juni 2022. | EPA-EFE/STRINGER BEST QUALITY AVAILABLE

Internasional

Warga Afghanistan Cari Korban Gempa dengan Tangan Kosong

Para penyintas menggali tanah dengan tangan kosong untuk mencari jalan keluar dari reruntuhan.

KABUL -- Warga desa di Paktika, Afghanistan, Kamis (23/6), menggunakan tangan kosong untuk menggali tanah demi mencari korban yang tertimbun reruntuhan gempa. Mereka juga bergegas memakamkan para korban yang meninggal akibat gempa terhebat sejak 2002 ini.

Di bawah langit yang kelabu di Paktika, kaum pria menggali deretan makam untuk para korban gempa. Di sebuah pemakaman, deretan jenazah terbungkus plastik untuk melindungi tubuh mereka dari hujan. Curahan air dari langit menjad tantangan tersendiri bagi upaya pertolongan untuk mereka yang masih hidup.

"Kami meminta Emirat Islam Afghanistan dan seluruh negeri untuk membantu kami. Kami tidak memiliki apa-apa termasuk tenda sebagai tempat tinggal," kata seorang korban selamat yang bernama Hakimullah, Kamis (23/6).

Gempa dahsyat berkekuatan 6,1 skala Richter telah merobohkan rumah dan menewaskan sekurangnya seribu orang. Penduduk desa di Distrik Gayan, Provinsi Paktika, Afghanistan, berdiri di atas reruntuhan batu bata yang dulunya merupakan bangunan rumah mereka. Penduduk desa lain dengan hati-hati berjalan melalui lorong-lorong tanah dan berpegangan pada dinding yang rusak dengan balok kayu untuk membuat jalan keluar.

photo
Warga Afghanistan menghangatkan diri di depan api di luar rumah mereka yang hancur setelah gempa bumi di desa Gayan di provinsi Paktia, Afghanistan, 23 Juni 2022. Lebih dari 1.000 orang tewas dan lebih dari 1.500 lainnya terluka setelah gempa berkekuatan 5,9 melanda Afghanistan timur sebelum fajar pada 22 Juni. - (EPA-EFE/STRINGER)

Di Distrik Spray, Khost, warga juga mengalami kerusakan serius. Orang-orang duduk di bawah tenda darurat yang terbuat dari selimut yang tertiup angin. Para penyintas dengan cepat mempersiapkan jenazah, termasuk anak-anak dan bayi untuk dimakamkan. Para pejabat khawatir jumlah korban tewas akan meningkat.

“Sulit untuk mengumpulkan semua informasi yang tepat karena itu adalah daerah pegunungan. Informasi yang ada kami kumpulkan dari penduduk daerah ini," ujar Kepala Distrik Spray Sultan Mahmood.

Operasi penyelamatan mengalami kendala karena kondisi medan yang sulit, seperti hujan lebat, tanah longsor, dan banyak desa terletak di daerah lereng bukit yang tidak dapat diakses.

 
Banyak orang masih terkubur di bawah tanah. Tim penyelamat telah tiba dan dengan bantuan penduduk setempat berusaha mengeluarkan korban tewas.
 
 

"Banyak orang masih terkubur di bawah tanah. Tim penyelamat telah tiba dan dengan bantuan penduduk setempat berusaha mengeluarkan korban tewas dan luka-luka," ujar petugas kesehatan di Paktika yang tak ingin disebutkan namanya.  

"Kami semua sedang tidur dan ruangan itu menimpa kami," kata Gul Faraz saat menerima perawatan luka bersama istri dan anak-anaknya di sebuah rumah sakit di Paktika.

Faraz mengatakan, beberapa anggota keluarganya tewas. "Semua rumah di daerah kami hancur, tidak hanya satu, tetapi seluruh wilayah telah hancur," ujarnya.

photo
Warga yang terdampak gempa menunggu bantuan di Desa Gayan, Provinsi Paktia, Afghanistan, 23 Juni 2022. Lebih dari 1.000 orang tewas dan lebih dari 1.500 lainnya terluka setelah gempa 5,9 magnitudo melanda Afghanistan timur sebelum fajar pada 22 Juni. - (EPA-EFE/STRINGER)

Melakukan operasi penyelamatan akan menjadi ujian besar bagi otoritas Taliban yang mengambil alih Afghanistan pada Agustus lalu. Kementerian Pertahanan di bawah kekuasaan Taliban memimpin upaya penyelamatan. 

Pemimpin tertinggi Taliban, Haibatullah Akhundzadah, yang hampir tidak pernah muncul di depan umum, memohon kepada masyarakat internasional dan organisasi kemanusiaan untuk membantu orang-orang Afghanistan yang terkena dampak tragedi besar ini.

Aliran bantuan

Badan-badan kemanusiaan PBB dan swadaya masyarakat yang masih beroperasi di negara itu, termasuk Unicef, mengirimkan pasokan ke daerah-daerah yang dilanda gempa. Pakistan mengatakan, mengirim makanan, tenda, selimut, dan kebutuhan lainnya.

“Jalan-jalannya buruk meski saat normal, sehingga operasi kemanusiaan yang dilakukan akan menghadapi tantangan oleh kurangnya akses ke daerah yang terkena gempa,” kata Loretta Hieber Girardet dari kantor pengurangan risiko bencana PBB.

photo
Warga Afghanistan duduk di luar tempat penampungan sementara setelah gempa bumi di desa Gayan di provinsi Paktia, Afghanistan, 23 Juni 2022. Lebih dari 1.000 orang tewas dan lebih dari 1.500 lainnya terluka setelah gempa berkekuatan 5,9 melanda Afghanistan timur sebelum fajar pada 22 Juni. - (EPA-EFE/STRINGER)

Kantor PBB untuk Urusan Kemanusiaan (OCHA) sedang mengupayakan tempat penampungan darurat, perawatan trauma, dan bantuan makanan bagi warga Afghanistan yang terdampak gempa. Cuaca ekstrem di wilayah terdampak membuat proses penyaluran bantuan mesti dipercepat.

OCHA mengatakan, hingga 1.800 rumah di Gayan dilaporkan hancur dan rusak akibat gempa. Jumlah itu mewakili 70 persen dari jumlah perumahan di daerah tersebut.

Amerika Serikat (AS) juga menyiapkan bantuan untuk korban gempa di Afghanistan. "Presiden (Joe) Biden sedang memantau perkembangan dan telah mengarahkan USAID (US Agency for International Development) serta mitra pemerintah federal lainnya untuk menilai opsi respons AS guna membantu mereka yang paling terdampak,” kata penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan, Rabu (22/6), dikutip laman Al Arabiya.

photo
Warga menghadiri pemakaman korban gempa di desa Gayan di provinsi Paktia, Afghanistan, 23 Juni 2022. - (EPA-EFE/STRINGER)

Jepang juga berkomitmen memberikan bantuan kepada Afghanistan. Dalam konferensi pers rutin, Deputi Kepala Menteri Kabinet Seiji Kihara mengatakan, Pemerintah Jepang sedang mengoordinasikan langkah.

Sementara, Korea Selatan berencana memberikan bantuan kemanusiaan senilai satu juta dolar AS kepada korban gempa di Afghanistan. Hal ini diumumkan oleh Kementerian Luar Negeri Korsel pada Kamis.

"Pemerintah memutuskan memberikan bantuan darurat untuk mendukung para korban," kata Juru Bicara Kemenlu Korsel Choi Young-sam dilansir laman KBS World, Kamis.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mane, Antara Prestasi dan Filantropi

Jejak kedermawanan dan aksi filantropi Mane terekam di kampung halamannya di Senegal.

SELENGKAPNYA

Terobosan Menurunkan Angka Kematian Jamaah Haji

Menurunkan angka kematian pada jamaah haji menjadi fokus utama Puskes Haji Kemenkes di tengah pandemi.

SELENGKAPNYA

Gempa Kuat Guncang Afghanistan

Sekurangnya 1.000 orang meninggal dan angka ini diperkirakan terus bertambah.

SELENGKAPNYA