Direktur Distribusi dan Sales Mandiri Syariah Anton Sukarna (kiri) mendampingi nasabah pebisnis Herru Wijayadie (kanan) mengakses tabungan bisnis melalui Net Banking Mandiri Syariah di Jakarta, Jumat (13/11). | Prayogi/Republika

Ekonomi

BSI Targetkan Pembiayaan Rumah Tumbuh 10 Persen

KPR merupakan kontributor signifikan pada pembiayaan konsumer BSI.

JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menargetkan pertumbuhan pembiayaan pemilikan rumah (KPR) sekitar 10 persen pada tahun ini. Direktur Sales dan Distribusi BSI Anton Sukarna mengatakan, perseroan memiliki produk KPR Griya dan subsidi melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

"Target kami, Rp 14 triliun untuk KPR tahun ini. Data terakhir, (BSI) sudah mencairkan sekitar Rp 6 triliun untuk pembiayaan Griya," kata Anton setelah Seremonial Akad 2.500 nasabah FLPP di The Tower, Jakarta, Rabu (22/6).

KPR merupakan kontributor signifikan pada pembiayaan konsumer BSI dengan porsi sekitar 46 persen. Total pembiayaan konsumer mencapai Rp 89 triliun per Maret 2022.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT Bank Syariah Indonesia Tbk (banksyariahindonesia)

Anton mengatakan, BSI merupakan salah satu bank penyalur pembiayaan KPR terbesar di Indonesia dengan menduduki peringkat kelima. Sampai Mei 2022, penyaluran pembiayaan KPR BSI secara keseluruhan mencapai Rp 6,05 triliun atau mengalami pertumbuhan 12,83 persen (yoy).

Ia optimistis pertumbuhan KPR syariah akan semakin meningkat karena BSI punya harga yang kompetitif. Hal itu didukung oleh pendanaan atau dana-dana murah yang cukup tinggi di BSI, dengan porsi CASA mencapai 58 persen.

Selain segmen KPR reguler, BSI juga mendorong KPR subsidi melalui FLPP untuk masyarakat dengan pendapatan di bawah Rp 8 juta per bulan. Potensi kepemilikan rumah pertama menjadi daya tarik bagi BSI untuk serius menggarap KPR Sejahtera FLPP sebagai salah satu fokus pembiayaan konsumer.

"FLPP kita tahun ini naik lebih dari 50 persen. Tahun lalu itu hanya sekitar Rp 1 triliun realisasinya," kata dia.

Produk FLPP dapat digunakan untuk pemilikan rumah pertama, pembangunan rumah secara pribadi, dan renovasi. Saat ini, sebanyak lebih dari 3.000 proyek pengembang perumahan subsidi telah bekerja sama dengan BSI.

photo
Pekerja melanjutkan pekerjaannya di kawasan perumahan bersubsidi di Lubuk Buaya, Padang, Sumatera Barat, Jumat (18/3/2022). Pemerintah mencatat penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada tahun 2021 mencapai 178.828 unit atau senilai Rp24,19 triliun, dan melebihi target penyaluran yang ditetapkan oleh pemerintah pada tahun itu sebanyak 157.500 unit. - (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

FLPP di BSI memiliki keunggulan angsuran tetap, ringan, dan bebas biaya seperti di antaranya biaya appraisal dan provisi serta proses mudah. Anton mengatakan, salah satu strategi untuk mendorong penyaluran program BSI KPR Sejahtera FLPP juga lewat digitalisasi.

"Kita juga ingin mengoptimalkan market share serta database nasabah existing yang ada dan membangun sinergi dengan pengembang terbaik dari setiap daerah untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah," katanya.

Pada tahun ini, BSI bertekad mengakselerasi penyaluran pembiayaan KPR Sejahtera FLPP yang ditargetkan mencapai Rp 1,5 triliun. Sepanjang Januari hingga akhir Mei 2022, BSI telah menyalurkan pembiayaan kepada 2.548 unit rumah FLPP dengan nilai penyaluran sebesar Rp 371 miliar.

 
Sepanjang Januari hingga akhir Mei 2022, BSI telah menyalurkan pembiayaan kepada 2.548 unit rumah FLPP dengan nilai penyaluran sebesar Rp 371 miliar.
 
 

Kuatnya komitmen BSI untuk mendukung program pemerintah ini ditunjukkan dengan total realisasi penyaluran FLPP sejak 2012 sampai 31 Mei 2022 yakni mencapai Rp 6,17 triliun dengan 50.411 unit rumah.

Anton mengatakan, ekspansi pembiayaan BSI KPR Sejahtera FLPP terus digenjot melalui optimalisasi pengembang yang terpercaya. Selain itu, BSI juga memperluas jaringan nasabah baru yang memiliki potensi pembiayaan rumah pertama melalui KPR Sejahtera FLPP.

Deputi Komisioner BP Tapera Ariev Baginda Siregar mengatakan masyarakat terus didorong untuk mengambil FLPP dari bank syariah. Saat ini, porsinya masih sangat kecil dibandingkan FLPP dari bank konvensional. Untuk segmen syariah, pemain terbesarnya adalah BTN Syariah dan BSI, sedangkan dari bank pembangunan daerah (BPD) masih sangat terbatas. "Kita harap tahun ini porsinya bisa lebih dari 10 persen," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mane, Antara Prestasi dan Filantropi

Jejak kedermawanan dan aksi filantropi Mane terekam di kampung halamannya di Senegal.

SELENGKAPNYA

Provinsi Baru di Papua Dipimpin Penjabat Gubernur

Komisi II telah membentuk panja pembahasan tiga RUU DOB Papua.

SELENGKAPNYA

Bersepatu Saat Riding, Sekadar Anjuran atau Keharusan?

Terobosan produsen sepatu riding mengakomodasi kebutuhan pengendara dalam berbagai kondisi.

SELENGKAPNYA