
Kabar Utama
Wapres: Awasi Ternak Terjangkit PMK
Jabar dan Jateng mempercepat vaksinasi PMK menjelang Idul Adha untuk ternak sehat.
BEKASI — Pengawasan terhadap hewan ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) diminta untuk diperketat seiring jumlah yang terinfeksi kian bertambah. Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin secara khusus meminta rumah pemotongan dan tempat pemasaran hewan memastikan ternak yang dijual terbebas dari PMK.
“Jadi (pemerintah) meminta kepada tempat pemotongan-pemotongan dan pemasaran supaya mengawasi jangan sampai ada (ternak) yang sakit dan kemudian dijual di pasar, ini harus diawasi,” kata Wapres di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (22/6).
Jumlah ternak berkuku dua yang terinfeksi PMK masih menunjukkan peningkatan signifikan, khususnya sapi. Per Rabu (22/6), total ternak yang terinfeksi sebanyak 226.317 ekor. Jumlah ini naik sebanyak 11.343 ekor dibandingkan hari Selasa (21/6) dengan total ternak terinfeksi sejumlah 214.974 ekor. Selain itu, jumlah daerah yang ditemukan PMK juga bertambah dari 208 menjadi 213 kabupaten/kota.
Wapres mengatakan, pemerintah sebenarnya sudah mengantisipasi wabah PMK dengan melakukan vaksinasi pada hewan-hewan. Selain itu, dilakukan pemindahan kepada hewan-hewan yang terjangkit agar dipisahkan dengan hewan yang sehat. Dia mengeklaim, dari laporan yang diterimanya, banyak hewan yang sudah disembuhkan.
“Sesuai saat ini akan Idul Kurban, ini ada kriteria-kriteria yang sesuai dengan dikeluarkan MUI, kalau yang ringan masih boleh, kalau yang berat tidak boleh," ujar Wapres.
Wapres menambahkan, pemerintah juga terus menambah pengadaan vaksin PMK. Dia berharap upaya ini bisa terus menekan jumlah hewan yang terjangkit virus tersebut. “Pemerintah sekarang justru mengimpor lagi vaksin (PMK),” ujar dia.
Pemprov Jawa Barat terus berupaya mencegah penyebaran PMK. Jabar diketahui sebagai salah satu dari lima provinsi terbanyak ternak terjangkit PMK. Menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, menjelang Idul Adha dalam dua pekan lagi, pihaknya sedang memfokuskan pencegahan PMK, salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.
“Sebanyak 70 ribu vaksin pekan ini akan disuntikkan ke hewan-hewan yang sehat. Kalau yang sakit, gunakan obat dan sampaikan ke warga masyarakat jangan khawatir,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Menurut Emil, saat masyarakat akan berkurban, sebaiknya dilihat saja apakah punya sertifikat atau tidak. Selain itu, hewan yang sehat ditandai dengan adanya lempeng kuning pada kupingnya. Vaksinasi PMK ini, kata dia, terus dilakukan sebagai upaya mengurangi potensi penyebaran PMK.
Di sisi lain, Kang Emil menambahkan, saat ini tingkat kesembuhan juga naik mencapai 40 persen. Jadi, dengan banyaknya yang divaksinasi, akan seperti Covid-19, daya tahan hewan terhadap PMK akan meningkat. “Jadi, mudah-mudahan meningkat terus, tahun ini bisa dikendalikan,” katanya.
Saat ditanya jumlah vaksin yang dibutuhkan Jabar, Emil mengatakan, vaksin selalu kurang. Karena, kebutuhan hewan untuk kurban sebanyak 800 ribu, sedangkan vaksin yang diberikan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan), “hanya” 70 ribu dosis untuk hewan yang sehat.
View this post on Instagram
“Karena memang vaksin PMK seperti awal-awal Covid-19, seada-adanya. Idealnya, 10 kali lipat, tapi 70 ribu (dosis) yang dikasih pusat. Domain pengadaan dari pusat, tapi sementara buat kurban aman,” ujar dia.
Sementara itu, Pemprov Jawa Tengah juga bakal mempercepat proses vaksinasi PMK pada hewan ternak yang sehat di daerahnya. Saat ini, sebanyak 1.500 dosis vaksin PMK dari pemerintah pusat telah didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota di Jateng.
“Jawa Tengah akan mempercepat vaksinasi hingga akhir Juni 2022 ini guna menghadapi Idul Adha nanti,” kata Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen.
Wagub berharap 45 ribu dosis vaksin PMK jatah untuk Jawa Tengah dari pemerintah pusat juga bisa didistribusikan secepatnya. Vaksin tersebut sangat diperlukan untuk melindungi hewan ternak kuku belah yang sehat di seluruh daerah di Jateng.

Taj Yasin juga meminta masyarakat supaya tetap waspada dan tetap mengupayakan langkah-langkah pencegahan penyebaran PMK pada hewan ternaknya. Meskipun 1.500 dosis vaksin PMK sudah diterima dan didistribusikan ke seluruh daerah, kewaspadaan tidak boleh kendur, terlebih menjelang Idul Adha.
“PMK masih perlu diwaspadai. Meskipun saat ini sudah turun 1.500 (dosis) vaksin, sudah dibagi di 35 kota/kabupaten. Kita sekarang baru ngejar yang 45 ribu (dosis). Supaya bisa kita vaksinkan menghadapi Idul Adha,” ujar Taj Yasin.
Dia menyayangkan adanya temuan pembuangan kambing mati di Kabupaten Semarang. Menurut dia, bukan seperti itu cara memperlakukan ternak yang mati akibat terindikasi PMK. Wagub mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan tindakan yang sama. “Harusnya tidak seperti itu, kalau ada yang sakit (dan mati) harus dikubur,” kata dia.
Taj Yasin juga mengimbau masyarakat agar membeli hewan kurban di tempat-tempat yang telah direkomendasikan oleh pemerintah daerah. Ia mengaku sudah melakukan pantauan di beberapa titik dan memastikan hewan kurban di tempat tersebut sehat. “Mereka sudah siap menjual hewan kurban yang sehat,” ujar Taj Yasin.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Vaksinasi Ternak Lambat, PMK Meluas
Baru 1.571 ekor ternak yang telah divaksinasi PMK dalam kurun sepekan.
SELENGKAPNYAPresiden Jokowi: Krisis Datang Bertubi-tubi
Jokowi mengatakan, Bank Dunia maupun IMF menyampaikan akan ada 60 negara yang ekonominya ambruk.
SELENGKAPNYARestoran Apung Ikonik di Hong Kong Itu Terbalik
Restoran ini mewujudkan puncak kemewahan di masa kejayaan Stanley Ho dan menjadi ikon bersejarah bagi Hong Kong.
SELENGKAPNYA