Tim PPIH mengecek tenda di kawasan Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) di Makkah, Arab Saudi, Ahad (19/6/2020). | Dok MCH

Jurnal Haji

Fasilitas Layanan Masyair di Armuzna Diperbaiki

Toilet untuk jamaah selama di Armuzna sudah diperbaiki sehingga akan lebih nyaman.

A SYALABY ICHSAN dan ALI YUSUF dari Madinah, Arab Saudi

MADINAH — Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mulai meninjau kawasan Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) yang akan menjadi tempat puncak haji digelar. Kepala Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi Mukhammad Khanif mengatakan, ada perbedaan fasilitas layanan masyair selama jamaah di Armuzna dibandingkan musim haji sebelumnya. 

Peningkatan layanan tersebut setelah adanya kenaikan tarif masyair senilai Rp 1,5 triliun menjelang pemberangkatan jamaah pada akhir Mei lalu. Meski tidak menjelaskan dengan detail, Khanif menyebut, fasilitas yang bisa terlihat dengan kasat mata adalah penyejuk udara (AC) yang lebih banyak ketimbang musim haji tahun-tahun sebelumnya. 

Tidak hanya itu, fasilitas toilet untuk jamaah pun sudah diperbaiki oleh para pekerja di Arab Saudi. Menurut dia, toilet untuk jamaah selama di Armuzna sudah diperbaharui sehingga akan lebih nyaman. 

“Ini sangat beda sekali, nanti kita bisa lihat di dalamnya seperti apa. Tapi ini sudah diperbarui, semoga jamaah bisa lebih nyaman lagi terkait toilet jamaah di Mina ini,” kata dia, Ahad (19/6).

photo
Tim PPIH mengecek tenda di kawasan Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) di Makkah, Arab Saudi, Ahad (19/6/2020). - (Dok MCH)

Khanif mengatakan, menjelang puncak haji, jamaah akan diberangkatkan dari hotel menuju ke Arafah pada 8 Dzulhijjah. Setelah itu, maktab  akan melayani jamaah Indonesia dari nomor satu hingga nomor 44. 

Maktab juga akan berperan saat  penempatan tenda, katering, hingga pengaturan bus. Maktab akan melayani jamaah yang mabit di Muzdalifah dan Mina. “Maktab sangat berperan di Armuzna ini,” ujarnya.

Jamaah akan diantar dengan Bus Taraddudi dari Arafah ke Muzdalifah pada 9 Dzulhijjah malam.  Setelah bus diparkir di lahan yang tersedia, jamaah kemudian masuk untuk mencari dan mengumpulkan batu untuk melontar jumrah di Mina.

Jamaah akan berada di Muzdalifah hingga tengah malam. Setelah melewati tengah malam hingga dini hari, jamaah diberangkatkan ke Mina untuk melontar jumrah. 

photo
MEKKAH, 6/11 - BERGERAK KE MINA. Ribuan umat muslim bergerak menuju Mina usai bermalam (mabit) di Musdalifah, Mekkah, Arab Saudi, beberapa waktu lalu. - (ANTARA)

Dia mengatakan, sejumlah tenda yang disiapkan di Muzdalifah bukan untuk menginap, melainkan  sebagai antisipisai jika jamaah harus menunggu bus hingga siang. “Untuk mengantre agar tidak kepanasan saat hari mulai siang,” ujarnya.

Jamaah akan berangsur-angsur diberangkatkan ke Mina. Dia berharap, jumlah jamaah haji Indonesia yang berkurang hingga 46 persen membuat alur distribusi jamaah berjalan lancar.

Sebelum pagi, semua jamaah ditargetkan bisa berada di Mina. Jamaah akan menginap (mabit) di Mina untuk melontar jumrah. Kawasan tenda untuk jamaah haji Indonesia disebut sebagai kawasan Muayzhim.

Pada hari pertama di Mina, jamaah akan melontar jumrah Aqabah. Pada ari selanjutnya, jamaah akan melontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqaba. Untuk jamaah yang mengambil nafar awal menginap hingga 12 Dzulhijjah. Sementara, jamaah yang mengambil Nafar Tsani menginap hingga 13 Dzulhijjah. Setelah itu, jamaah kembali ke Makkah.  

Semprot disinfektan

Tim Sanitasi and Food Security KKHI Madinah menyemprotkan disinfektan ke semua fasilitas KKHI, termasuk kendaraan darurat (ambulans). Ada tujuh mobil ambulans yang biasa digunakan untuk mendukung layanan kesehatan Daerah Kerja Madinah, disterilisasi.

Koordinator Sanitasi dan Food Security Daker Madinah dr Eko Happy mengatakan, selain makanan jamaah haji, kendaraan juga harus dipastikan kebersihannya. “Semua fasilitas pendukung kesehatan di KKHI harus dijaga kebersihannya,” kata Eko, Senin (20/6).

Eko mengatakan, timnya menjadwalkan sterilisasi pada mobil ambulans setiap tiga hari sekali. Disinfektan pada mobil ambulans bertujuan untuk meningkatkan keamanan untuk pasien dan petugas kesehatan. “Sebelum dipakai ambulan harus bersih dan wangi,” ujarnya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Aktivitas Ekonomi di Area Masjid, Bolehkah?

Saat menjadi tempat shalat lima waktu, tidak boleh dilakukan transaksi bisnis.

SELENGKAPNYA

Jamaah Jalani Medical Check Up Jelang Armuzna

Medical check up bagi jamaah sudah dilakukan sejak Jumat (17/6) di Makkah.

SELENGKAPNYA

Perspektif Wafat di Baqi’

Tidak ada petunjuk mengenai identitas penghuni Baqi’. Kami hanya tahu dari sirah bahwa Baqi’ dihuni oleh manusia-manusia istimewa.

SELENGKAPNYA