Nasional
TNI AL Merasa Didiskreditkan
Kapal MT Nord Joy diduga melakukan pelanggaran berupa lego jangkar di perairan teritorial Indonesia.
JAKARTA -- Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah menyayangkan beredarnya isu terkait adanya negosiasi yang dilakukan oleh oknum perwira TNI AL dalam membebaskan kapal MT Nord Joy. Menurut dia, tuduhan ini sebagai upaya untuk mendiskreditkan institusi TNI AL.
"Sangat kami sesalkan dan sungguh tidak berdasar, di mana telah terjadi berulang kali tanpa ada yang dapat memberikan bukti atas tuduhan yang telah dibuat dan disebarkan melalui media (Reuters), sehingga kami menganggap ini upaya mendiskreditkan TNI AL sebagai sebuah institusi penegakan kedaulatan dan hukum di laut," kata Arsyad dalam keterangan resminya, Ahad (12/6).
Arsyad menjelaskan, kapal berbendera Panama itu ditangkap oleh KRI Sigurot-864 yang sedang melaksanakan patroli di perairan timur laut Tanjung Berakit pada Ahad (30/5) lalu. Dari hasil pemeriksaan awal, kapal MT Nord Joy diduga melakukan pelanggaran berupa lego jangkar di perairan teritorial Indonesia di Tanjung Berakit tanpa izin dari otoritas pelabuhan setempat.
"Selanjutnya dari dugaan pelanggaran hasil penyelidikan awal tersebut, MT Nord Joy dikawal oleh KRI Sigurot-864 menuju Lanal Batam guna proses hukum lebih lanjut," ujar dia.
Arsyad mengatakan, saat ini penyidik pangkalan sudah menyerahkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) ke Kejaksaan Negeri Batam untuk selanjutnya menunggu penetapan berkas dinyatakan lengkap atau P-21. Setelah itu dilaksanakan penyerahan tahap dua, yakni tersangka dan barang bukti diserahkan kepada Kejaksaan Negeri Batam.
“Jadi saya tegaskan kembali saat ini MT Nord Joy telah dalam proses hukum,” jelas Arsyad.
Dia menegaskan, TNI AL dalam hal ini Koarmada I akan terus menegakkan kedaulatan dan hukum di laut. Khususnya dalam penertiban area lego jangkar di teritorial di perairan Kepulauan Riau (Kepri).
"Ada beberapa kapal yang sengaja dari lego jangkar di luar area yang telah diatur untuk menghindari pembayaran biaya lego kepada otoritas pelabuhan di Kepri, yang mengakibatkan beberapa kemungkinan kerugian yang dialami oleh Indonesia," ungkap dia.
Arsyad mengimbau dan mengharapkan kepada pihak yang merasa mengetahui secara pasti adanya dugaan upaya negosiasi dengan meminta sejumlah uang untuk membebaskan kapal MT Nord Joy segera melaporkan kepada pihak TNI AL. Pihaknya akan mudah dalam melakukan investigasi dan mengungkap oknum perwira TNI AL yang dimaksud.
“Tentunya bila dalam investigasi ditemukan oknum Perwira TNI AL terbukti telah melakukan negosiasi dalam proses penyelidikan dan penyidikan terhadap MT Nord Joy, maka TNI AL akan melakukan proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku baik dalam disiplin keprajuritan maupun pidana,” tutur Arsyad.
Sebelumnya, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono mengatakan, pihaknya telah menyelidiki informasi mengenai adanya dugaan perwira TNI AL meminta bayaran sebesar 375 ribu dolar AS untuk membebaskan sebuah kapal tanker yang dicurigai berlabuh di perairan Indonesia tanpa izin.
Heri pun memastikan bahwa tuduhan tersebut merupakan hoaks. “Jadi sudah diselidiki, itu hoaks belaka,” kata Heri di Mabesal Cilangkap, Jakarta, Jumat (10/6).
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
KH Asyiq Mukri, Dai Pejuang dari Bawean
Kiai Asyiq yang ahli ilmu hadis ini memelopori berdirinya NU cabang Singapura.
SELENGKAPNYAPerintis Radio Malabar Meninggal, Tabrani di Kapal JP Coen
Kapal JP Coen ini jugalah yang ditumpangi M Tabrani, mantan pemimpin redaksi Hindia Baroe.
SELENGKAPNYAHabis Pandemi Terbitlah Inflasi Tepatkah Berinvestasi?
Perlu disusun ulang anggaran dengan kondisi harga yang terbaru.
SELENGKAPNYA