Anak-anak bermain pelampung ban karet di area sungai Ciliwung, Kampung Lebak Kantin, Kelurahan Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/11/2019). | ARIF FIRMANSYAH/ANTARA FOTO

Jawa Barat

Program Kotaku Segera Diterapkan di Sempur

Penataan Kelurahan Sempur sebagai program percontohan Kotaku akan segera diterapkan.

BOGOR -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, sebagai bagian program Kota tanpa Kumuh (Kotaku). Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor Feby Darmawan mengatakan, Kementerian PUPR saat ini berupaya memproses pencairan dana dari Islamic Development Bank (IDB). "Insya Allah tahun 2020. Karena kan proses lelangnya hampir enam bulan. Jadi, kita serahkan ke mereka (PUPR) nanti prosesnya, termasuk pengerjaan juga mereka," kata Feby di Kota Bogor, Selasa (19/11).

Feby menjelaskan, Disperumkim Kota Bogor telah mengajukan hasil detail engineering design (DED) ke Kementerian PUPR untuk menunggu pencairan dana sebesar Rp 15 miliar. Awalnya, kata dia, terdapat 19 bidang yang akan dijadikan proyek Kotaku. Namun, berdasarkan hasil identifikasi, wilayah yang perlu dibenahi bertambah menjadi 23 bidang. "Ada dua lahan kosong, ada dua fasilitas publik, yakni masjid dan MCK (mandi, cuci, kakus), dan sisanya 19 rumah hunian," ucapnya.

Menurut Feby, dalam menjalankan program Kotaku, Kementerian PUPR akan menata konstruksi bangunan rumah, akses jalan, hingga pembuatan saluran irigasi. Dengan demikian, nantinya Sempur dapat menjadi kelurahan percontohan di Kota Bogor yang berubah wajah setelah mengikuti program Kotaku. "Kenapa kita pilih Sempur itu karena salah satu gerbang kampung di dekat Istana (Bogor)," tuturnya.

Menurut Feby, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sedang menggalakkan penataan kota. Karena itu, pemkot akan memprioritaskan penataan kawasan kumuh di sekitar Istana Bogor. Berdasarkan surat keputusan (SK) Wali Kota Bogor, Feby menjelaskan, Sempur menjadi satu dari 16 kelurahan yang akan dibenahi. Adapun kawasan kumuh lainnya di antaranya Kelurahan Gunugbatu, Menteng (Kecamatan Bogor Barat), hingga Kedungjaya (Kecamatan Tanah Sareal).

"Jalan sekitar istana itu ditata, di Babakan Pasar (Kecamatan Bogor Tengah), pokoknya sekeliling istana ya. Kita masuk dulu di Sempur karena juga Sempur masuk pada kawasan kumuh yang telah di-SK-kan," ucap Feby.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menjelaskan, penataan rumah di Kelurahan Sempur berbeda dengan penggusuran. Dia menyebut, permukiman warga tidak dihancurkan tetapi ditata konstruksi dan desain bangunannya. "Ada 19 rumah wilayah masuknya di Kelurahan Sempur. Tapi, gini, rumah yang terdampak itu tadinya mukanya di depan kali itu dipindah jadi di belakang," ujar Dedie.

Dedie mengatakan, penataan Kelurahan Sempur sebagai program percontohan Kotaku akan segera diterapkan. Dia menyebut, program tersebut sudah diajukan. Pihaknya hanya menunggu tindak lanjut dari Kementrian PUPR. "Batasannya itu dari Jembatan Gantung yang mau ke Bogor Permai sampai Jembatan Gantung yang di Kelurahan Sempur. Seberangnya kan ada tebing, terus di ujungnya ada rumah-rumah itu juga ditata," katanya.

Dia menyatakan, pemkot bertanggung jawab sebagai pelaksana teknis, sementara pemerintah pusat meminta lahan disediakan. Dedie menerangkan, pemkot telah mendata sejumlah kawasan dan luas wilayah yang kumuh mencapai 15 hektare. Nantinya, semua wilayah kumuh akan mengikuti program Kotaku. n nugroho habibi ed: erik purnama putra

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat