Ratusan besek disiapkan untuk tempat daging qurban di Masjid Pathok Negoro, Ploso Kuning, Sleman, Yogyakarta, Selasa (20/7). Sebanyak 1.200 daging kurban disiapkan untuk dibagikan kepada warga di sekitar Masjid Pathok Negoro Ploso Kuning. Untuk meminimalk | Wihdan Hidayat / Republika

Khazanah

Kurangi Sampah Plastik Saat Idul Kurban

Dana zakat dan wakaf dapat dimanfaatkan untuk penanggulangan sampah.

 

JAKARTA — Sampah plastik sudah menjadi masalah serius bangsa ini, yang menghasilkan 187,2 juta ton sampah plastik per tahun. Terkait hal itu, alangkah baiknya jika penggunaan kantong plastik saat Idul Kurban dikurangi.

Lembaga filantropi Dompet Dhuafa (DD) berupaya untuk melakukan hal itu saat Idul Adha 1443 H. “Kami mengajak masyarakat mengubah wadah daging kurban Idul Adha dengan apa pun yang ada di sekitar," kata GM Advokasi dan Aliansi Strategis DD Arif R Haryono dalam talkshow bertajuk “Bumiku Asik tanpa Sampah Plastik” secara daring pada Senin (6/6).

Menurut dia, selama ini penggunaan kantong plastik sebagai wadah daging kurban turut menyumbang peningkatan volume sampah di berbagai tempat. Karena itu, DD berkolaborasi antara lain dengan ‘Aisyiyah, berupaya mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai untuk mengemas daging kurban. "Harapannya, hal ini dapat membantu menyelamatkan lingkungan dan isu kesehatan," ujar Arif.

photo
Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia melakukan qurban sebanyak 15 ekor sapi dan 12 ekor kambing pada Idul Adha 1442 H di tempat penyembelihan Tasia Agro Farm, Alang Sedayu, Selangor, Malaysia, Rabu (21/7/2021). Daging qurban didistribusikan ke warga umum, pengungsi Rohingnya dan orang asli Malaysia. - (ANTARA Foto/Agus Setiawan)

Ia juga menekankan, selama Idul Adha, DD memiliki misi mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam penggunaan plastik yang tidak dapat didaur ulang. Pada Idul Adha tahun lalu pun DD sudah memulai gerakan ini, yakni dengan membagikan sebanyak 12.429 paket daging kurban tanpa kantong plastik.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI Pusat KH Wahfiudin Sakam mengatakan, doktrin keagamaan dan regulasi dari pemerintah terkait sampah plastik sudah jelas. Menurut dia, persoalan sampah plastik tinggal eksekusi saja.

Dari dana zakat, kata dia, juga bisa dialokasikan untuk menanggulangi sampah, khususnya sampah plastik. “MUI menekankan penyaluran zakat jangan hanya yang konsumtif, tapi yang bersifat pemberdayaan. Dana zakat yang diserahkan lembaga amil bisa dimasukkan proses bisnis manfaatkan sampah plastik," ujar Kiai Wahfiudin.

photo
Besek bambu berisi daging qurban siap dibagikan ke masyarakat di Masjid Pathok Negoro, Ploso Kuning, Sleman, Yogyakarta, Selasa (20/7). Sebanyak 1.200 daging kurban disiapkan untuk dibagikan kepada warga di sekitar Masjid Pathok Negoro Ploso Kuning. Untuk meminimalkan penggunaan plastik, panitia qurban menggunakan besek dari bambu. - (Wihdan Hidayat / Republika)

Menurut dia, pendanaan dari zakat dan wakaf sangat memungkinkan. Wakaf dapat dikembangkan tidak hanya untuk masjid, madrasah, dan makam (3 M), tetapi dapat dikembangkan untuk pengelolaan sampah. "Saya tersadar yang paling penting adalah value chain dan supply chain," kata dia.

Sementara, Ketua Divisi Lingkungan Hidup LLH-PB Pimpinan Pusat 'Aisyiyah Hening Parlan mengatakan, Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2010 -2015 menerbitkan buku Panduan Gerakan Shodaqoh Sampah. Ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari peluncuran Gerakan Shodaqoh Sampah Muhammadiyah pada 19 April 2011 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Adapun ‘Aisyiyah membentuk Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLH-PB) pada 2015. Sejak 2015 itulah, kata Hening, program-program dikuatkan dengan penyadaran dan aksi dengan kekuatan yang sudah ada, di antaranya bekerja sama dengan Majelis Ekonomi, Majelis Pendidikan, Majelis tarjih, dan lainnya. Program pengurangan sampah adalah salah satu program utama yang mempunyai beberapa subprogram.

Hening mengatakan, untuk mengubah pola perilaku seseorang agar tidak membuang sampah sembarangan, ada tiga hal yang perlu dijalankan. Pertama, apabila beragama Islam perlu pendekatan melalui agama, kedua berupa pendekatan budaya, dan terakhir berupa hukuman.

"Bagi orang Islam dekati dengan agama, kedua budaya, wisdom (kearifan) kelokalan mereka, tiga paling parah punishment (hukuman). Mari Ibu-Ibu, Bapak-Bapak, ini tidak mudah. Ini menjadi kewajiban kita," ujar Hening.

Ia juga menyebut, ada sejumlah ayat dalam Alquran yang terkait dengan menjaga bumi, di antaranya perintah kepada manusia sebagai khalifah untuk memakmurkan bumi dan melestarikan lingkungan, yakni pada surah al-Baqarah ayat 30 dan surah Huud ayat 61. Juga tentang pentingnya kebersihan yang disebutkan dalam surah al-Baqarah ayat 222.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Ratusan Pelanggar Ganjil-Genap Ditegur

Ganjil-genap dinilai tidak efektif mengurangi kemacetan untuk jangka panjang.

SELENGKAPNYA

Berenang di Mikroplastik Sungai Ciliwung

Temuan mikroplastik di Sungai Ciliwung perlu disosialisasikan kepada warga.

SELENGKAPNYA

Lima Riyal Nenek Ruminah Antar Erlangga ke Baitullah

Sejumlah jamaah berusia muda ditemui di Tanah Suci.

SELENGKAPNYA